Hamzah bin Abdul Muthallib adalah paman nabi Muhammad sekaligus menjadi saudara sepersusuan dari Tsuaibah, seorang budak dari Abu Lahab. Hamzah adalah anak dari Abdul Muthallib dan Haulah binti Wuhaib, nama lengkapnya adalah Hamzah bin Abdul Muthallib bin Hasyim bin Abdu Manaf al-Quraisy al-Hasyimi Abu Ammarah, dan usia Hamzah hanya selisih dua tahun lebih tua dari nabi Muhammad. Hamzah memiliki pemikiran yang cerdas, pendirian yang kuat, pemberani, dan termasuk tokoh yang disegani oleh kaum Quraisy.[1] Hamzah masuk agama Islam pada tahun keenam kenabian, dan beliau selalu mendukung dan membenarkan nabi Muhammad dalam berhijrah.
Pada suatu hari nabi Muhammad mengajak keluarga dekatnya untuk masuk agama Islam, yang mana hari ini dinamakan Yaumu Indzar, dan Hamzah hadir pada pertemuan ini, tetapi Hamzah pada saat ini belum masuk agama Islam.[2]Â
Masuknya Hamzah bin Abdul Muthallib ke agama Islam berawal saat Hamzah pulang dari berburu, kemudian Hamzah pergi ke Ka'bah untuk tawaf, karena itu sudah menjadi kebiasaan Hamzah, kemudian Hamzah berdiri di tengah-tengah keramaian orang Quraiys, kemudian seorang pelayan mengatakan "wahai tuan, keponakanmu Muhammad telah diolok-olok oleh Abu Jahal saat anda pergi berburu", kemudian Hamzah menemui Abu Jahal dan melukainya dengan anak panahnya sampai darah bercucuran di kepala Abu Jahal. Saat ini Hamzah menyatakan ke Islaman di hadapan orang banyak dan berkata kepada Abu Jahal "kau telah menghina keponakanku Muhammad, memangnya engkau tidak tahu bahwa aku telah memeluk agama Muhammad?, aku telah mengucapkan apa yang semua Muhammad ucapkan".
Saat kaum kafir Quraiys mengetahui bahwa Hamzah telah memeluk agama Islam, kaum kafir Quraiys yang awalnya sering sekali mengusik kehidupan orang Islam menjadi berkurang, karena kaum kafir Quraiys sadar bahwa Hamzah tidak segan-segan menghajar siapapun yang mengganggu atau mengusik kehidupan Nabi Muhammad dan kaum muslim.Â
Dalam hijrahnya bersama nabi Muhammad, Hamzah telah mengikuti dua perang umat Islam, yaitu perang Badar dan perang Uhud. Dalam perang Badar umat muslim memenangkan peperangannya, dimana saat perang Badar Hamzah ditunjuk nabi Muhammad menjadi komandan perang dan terlibat duel satu lawan satu melawan al-Aswad dan memenangkan duel satu lawan satu tersebut. Kemudian ditengah-tengah perang Hamzah juga berhasil membunuh orang yang paling membenci nabi Muhammad yaitu Utbah bin Rabi'ah.
Saat perang Uhud kaum kafir Quraiys dibantu dengan beberapa kafilah bangsa Arab untuk menghancurkan umat Islam, dan sasaran utama dari perang Uhud ini adalah nabi Muhammad dan juga Hamzah bin Abdul Muthallib.Â
Peperangan ini sebagai sebuah misi balas dendam kaum kafir Quraiys atas kekalahannya pada perang Badar, dan juga misi balas dendam Hindun seorang anak Utbah bin Rabi'ah yang mana ayahnya dan saudaranya telah dibunuh Hamzah saat perang Badar. Hindun telah menyiapkan seorang budak yang bernama Wahsyi bin Harb seorang budak yang dalam bidang menombak untuk membunuh Hamzah, Hindun berjanji akan membebaskan Wahsyi dan memberi imbalan emas seberat timbangan badannya jika Wahsyi berhasil membunuh Hamzah.
Saat perang bergejolak, umat Islam awalnya memenangkan peperangan, akhirnya mengalami kekalahan, hal ini diakibatkan pasukan pemanah turun dari gunung untuk mengambil harta rampasan perang, padahal nabi Muhammad belum memerintahkan hal itu. Pada saat ini pasukan umat Islam kacau balau dan Hamzah berhasil di bunuh oleh Wahsyi, kemudian Hindun merobek dada Hamzah dan memakan mentah-mentah jantung Hamzah. Kematian Hamzah pada perang Uhud ini menjadi kabar duka bagi nabi Muhammad dan umat muslim, kemudian Rasulullah memberi julukan Asadullah (singa Allah) karena keberaniannya dalam melawan  kaum kafir Quraiys, serta memiliki julukan sayyidus syuhada' atau pemimpin orang yang syahid di jalan Allah.
Kesimpulan
Hamzah bin Abdul Muthallib adalah paman nabi Muhammad sekaligus menjadi saudara sepersusuan dari Tsuaibah. Hamzah adalah anak dari Abdul Muthallib dan Haulah binti Wuhaib, nama lengkapnya adalah Hamzah bin Abdul Muthallib bin Hasyim bin Abdu Manaf al-Quraisy al-Hasyimi Abu Ammarah, dan usia Hamzah hanya selisih dua tahun lebih tua dari nabi Muhammad. Masuknya Hamzah ke agama Islam dikarenakan keresahan Hamzah karena nabi Muhammad selalu diejek oleh kaum kafir Quraiys, berkat kesabaran nabi Muhammad atas kesabaranya untuk tidak membalas cacian dari orang kafir Quraiys terbukalah hati Hamzah untuk membela dan membenarkan ajaran nabi Muhammad.
Dalam hijrahnya, Hamzah dikenal dengan sahabat yang selalu mengikuti nabi Muhammad dimanapun nabi Muhammad Hijrah. Hamzah juga mengikuti dua peperangan umat Islam yaitu perang Badar dan perang Uhud. Dalam perang Badar Hamzah ditunjuk nabi Muhammad menjadi panglima perang, dan berhasil memenangkan peperangan ini dengan membunuh tokoh-tokoh penting kaum kafir Quraiys.Â
Dalam perang Uhud Hamzah terbunuh oleh budak yang bernama Wahsyi bin Harb, saat itu juga Hindun merobek dada Hamzah dan mengambil jantung Hamzah dan kemudian memakan jantung itu. Atas matinya Hamzah dalam perang Uhud Rasulullah memberi gelar kepada Hamzah Asadullah (singa Allah) karena keberaniannya dalam melawan  kaum kafir Quraiys, serta memiliki julukan sayyidus syuhada' atau pemimpin orang yang syahid di jalan Allah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H