Mungkin sebagian dari kita akan menganggap apa yang saya sampaikan tentang dampak positif lain yang potensial diciptakan oleh Restorasi Film terhadap nilai Revolusi mental yang lainnya adalah hal yang dilebih-lebihkan.
Baiklah, jika bicara nilai-nilai baik itu nilai diri, mental dan moral, sesungguhnya nilai-nilai ini sudah ada dalam kehidupan keseharian kita, yang kita dapatkan dirumah, disekolah ataupun di tempat-tempat ibadah kita. Dalam perkembangannya nilai-nilai diatas dipengaruhi oleh perkembangan jaman, tehnologi, informasi dan komunikasi, dan semua negara didunia ini mengalami degradasi-degradasi nilai dalam kehidupan masyarakatnya, namun ada beberapa negara yang cukup berhasil mempertahankan atau bahkan menciptakan identitas diri masyarakatnya secara cukup konsisten melalui media perfilman.
Contoh sederhananya, jika kita bersua dengan orang Amerika, kita cenderung terkooptasi dengan nilai-nilai keberanian ala koboy yang secara konsisten mereka suguhkan dalam karakter-karakter film merek. Jika kita bersua dengan orang Hong Kong, tanpa sadar kita berkesimpulan mereka pasti "bisa atau jago" kungfu atau minimal berkarakter loyalis ala gangster.
Apabila kita bersua dengan orang Jepang, rasanya kita harus terbawa ingatan masa kecil dimana tehnologi robot, Gaban, Shariban, Megaloman, Doraemon, adalah kesimpulan tentang identitas kecerdasan tehnologi mereka.
Lain lagi ketika kita bersua dengan warga India, yang ada dikepala kita adalah perbedaan kasta, romantisme Cinta dalam nyanyian serta goyangan pinggung artis-artisnya yang cantik.
Contoh-contoh diatas adalah kemampuan Film dalam menciptakan Identitas atau ciri khas suatu negara yang secara konsisten menampilkan apa yang ingin mereka ciptakan sebagai nilai "kedalam" maupun "keluar" yang terbaca langsung atau tidak langsung oleh masyarakatnya maupun negara lain.
Harapan kita dengan melaksanakan Restorasi Film Nasional, selain untuk menjaga, merawat dan melayakkan warisan karya kreatif masa lalu untuk ditayangkan kembali, kita juga berharap langkah Restorasi Film Nasional dapat dilaksanakan secara konsisten, lalu dilanjutkan dengan menayangkan kembali film-film masa lalu ini, bukan untuk menjadi negara yang mundur kebelakang dan tidak melihat kedepan, tetapi mencoba untuk kembali melekatkan kita pada nilai-nilai luhur sebagaimana cita-cita Revolusi Mental sembari menjaga kearifan budaya masa lalu sebagai khasanah wawasan bagi generasi muda saat ini dan masa akan datang.
Memang tidak semua nilai masa lalu yang layak untuk dicontoh dimasa saat ini karena perkembangan jaman, namun ada nilai-nilai dasar yang sepertinya layak untuk dilihat dan kembali dikenal oleh kita yang hidup pada jaman globalisasi ini, karena saya percaya Film- film lawas senantiasa diciptakan dengan kondisi jaman saat itu lengkap dengan pesan-pesan moral dasar baik yang bernuansa agama, budaya ataupun kearifan lokal bangsa kita yang pasti seirama dengan Pancasila sebagai karakter utama bangsa ini yaitu : Ketuhanan, Kepercayaan, Keadilan, Semangat Gotong Royong, Toleransi yang tentunya semua itu adalah merupakan Nilai-Nilai sasaran dari Revolusi Mental.
Mari kita dukung langkah restorasi Film Nasional selanjutnya, dan setelah itu kita berharap hasil restorasinya dapat disiarkan pada stasiun Televisi Nasional dan Media Online seperti Youtube sebagai bagian dari mendekatkan nilai-nilai ini kemasyarakat umum dari segala golongan usia, bagi yang tua ini merupakan pelepas rindu dan bagi yang muda semoga dapat menjadi salah satu sarana yang mampu mewarnai karakter nilai-nilai positif masa depan bangsa ini.
Sebagai penutup berdasarkan data Situs Lembaga Sensor Film Republik Indonesia, saya menemukan banyak sekali film-film lawas yang menunggu untuk di Restorasi :