Di waktu yang sore dan gelisah, aku memandang tanya dengan senyuman yang tak dirindu.
Di sudut teras rumah, aku duduk berdampingan dengan rayu yang tak pernah sampai.
Di atas dipan yang bukan titipan aku titipkan doa melalui uap kopi yang membaur ke udara.
Camilan rindu yang disediakan mantan, rasanya pait namun nagih untuk disantap.
Di balik makalah yang berantakan di atas meja terselip surat keputusan dari Mahkamah Konstitusi:
Yang me-vonis aku bersalah atas waktu bersamamu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!