Jika menggunakan kendaraan maka yang dihitung adalah kendaraanya bukan perorangan. Terbilang cukup mahal memang untuk sekedar bersantai di tamannya (makanya guys biar ga rugi lama-lama aja hehe). Dengan biaya masing-masing diatas kita akan mendapatkan pinjaman tikar gulung yang cukup untuk sekitar lima orangan.
Selanjutnya, kita bebas memilih tempat dimanapun kita ingin menggelar tikar dan nongkrong santai menikmati panorama Bukit Kubu. Saran saya, lebih baik ditempat yang sedikit tinggi agar dapat melihat secara keseluruhan.
Fasilitas didalam kawasan taman terbilang cukup baik dengan tersedianya parkiran yang cukup luas, food court pribumi, sudut oleh-oleh, toilet bersih, mushola, dan berbagai hiburan lainnya seperti naik delman, naik kuda berkeliling taman, mengendarai ATV, hingga flying fox. Tentunya hiburan tersebut tidak sepaket dengan tiket masuk namun harus membayar lagi. Â
Didalam kawasan Bukit Kubu terdapat tempat yang bersejarah yaitu rumah yang pernah disinggahi oleh Bapak Proklamator, Soekarno.
Pengunjung tak perlu takut jika membawa makanan dari luar karena diperbolehkan dan jika kurang bisa menyinggahi food court yang tersedia. Ketika sedang bersantai, biasanya ada pedagang yang mendekati kita untuk menawarkan dagangannya seperti sate dan buah stroberi.
Meskipun disediakan tikar, saya memilih untuk duduk langsung di atas rumputnya karena memiliki sensasi yang berbeda. Pengunjung juga bisa bermain layang-layang ditaman luas ini, yang dijual pedagang di sudut oleh-oleh dengan merogoh kantong sebesar 10.000 Â sampai 30.000 rupiah sekaligus benangnya.
Selain tempat wisata Bukit Kubu biasa dijadikan tempat pemotretan gambar pre wedding, seminar, reuni, dan kegiatan ramai lainnya.
Nuansa senja yang begitu istimewa.
Saatnya kita memasuki senja senji kopa kopi weerrr hahaha