Memasuki dunia perkuliahan sebagai mahasiswa baru merupakan pengalaman yang penuh harapan sekaligus tantangan. Transisi dari jenjang sekolah menengah ke perguruan tinggi sering kali membawa fenomena "top dog," di mana mahasiswa baru yang sebelumnya berada di puncak hierarki sekolah harus kembali menyesuaikan diri di lingkungan yang lebih luas dan beragam. Lingkungan baru ini juga memperkenalkan mereka pada perbedaan budaya, yang sering kali menimbulkan kesulitan adaptasi. Ketidakmampuan beradaptasi dapat memicu stres, perasaan tertekan, bahkan gangguan kesehatan mental.
Tantangan dalam Adaptasi
Salah satu kesulitan utama adalah menyesuaikan diri dengan sistem perkuliahan yang sangat berbeda dari sekolah. Perkuliahan menuntut mahasiswa untuk belajar mandiri, memahami materi tanpa banyak bimbingan, dan menyelesaikan tugas yang membutuhkan analisis mendalam. Tidak ada lagi guru yang secara rutin mengingatkan, sehingga mahasiswa harus bertanggung jawab penuh atas proses belajar mereka sendiri.
Manajemen waktu juga menjadi tantangan signifikan. Mahasiswa baru sering kali kewalahan mengatur jadwal di tengah berbagai kegiatan, seperti kuliah, tugas, praktikum, dan aktivitas organisasi atau Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Terlebih bagi mereka yang merantau, kehidupan mandiri menjadi tantangan tambahan, termasuk mengatur keuangan, memenuhi kebutuhan sehari-hari, dan menjaga kesehatan fisik maupun sosial. Jika tidak dikelola dengan baik, kurangnya manajemen waktu dapat menyebabkan tekanan, kehilangan fokus, atau bahkan penurunan performa akademik.
Selain itu, tekanan sosial turut menjadi persoalan besar. Lingkungan kampus yang beragam memaksa mahasiswa keluar dari zona nyaman untuk berinteraksi dengan teman-teman dari berbagai latar belakang. Ditambah ekspektasi keluarga untuk berprestasi, beban mental yang dihadapi menjadi semakin berat.
Dampak Kesehatan Mental dan Finansial
Kesehatan mental adalah isu serius yang dihadapi mahasiswa baru. Perasaan cemas, kesepian, atau bahkan depresi sering muncul akibat perubahan besar dalam kehidupan mereka. Mahasiswa yang tidak memiliki sistem dukungan atau kemampuan mengelola stres cenderung merasa kewalahan.
Di sisi lain, tantangan finansial juga menjadi perjuangan nyata, terutama bagi mahasiswa dari latar belakang ekonomi menengah ke bawah. Biaya kuliah, kebutuhan sehari-hari, serta pengeluaran tambahan seperti transportasi atau alat tulis sering kali menjadi beban.
Solusi Menghadapi Tantangan
Setiap tantangan tersebut sebenarnya dapat diatasi dengan langkah yang tepat. Penting bagi mahasiswa baru untuk mengembangkan keterampilan belajar mandiri dan manajemen waktu. Membuat jadwal harian, mencatat tenggat waktu tugas, dan menentukan prioritas adalah langkah awal untuk mengelola kegiatan sehari-hari. Mengikuti kegiatan orientasi, organisasi, komunitas, atau UKM juga dapat membantu mahasiswa beradaptasi. Selain menambah relasi, kegiatan ini mengasah keterampilan sosial dan menciptakan rasa memiliki di lingkungan kampus.
Menjaga kesehatan mental harus menjadi prioritas. Jangan ragu mencari bantuan, baik dari teman, keluarga, maupun layanan konseling kampus. Banyak kampus menyediakan layanan konseling gratis yang dapat membantu mahasiswa mengatasi tekanan. Untuk menghadapi tantangan finansial, mahasiswa dapat membuat anggaran bulanan, mencatat pengeluaran, dan memanfaatkan peluang seperti beasiswa atau pekerjaan paruh waktu. Dukungan keluarga juga sangat penting dalam membantu mahasiswa menghadapi masa-masa sulit.
Struggle menjadi mahasiswa baru adalah bagian dari perjalanan yang akan membentuk kepribadian dan kedewasaan seseorang. Dengan semangat belajar, kemampuan mengelola diri, serta dukungan dari lingkungan sekitar, setiap tantangan dapat diatasi. Fase ini tidak hanya menjadi awal kehidupan akademik yang lebih tinggi, tetapi juga pembelajaran untuk menghadapi kehidupan yang lebih kompleks di masa depan.Â
"Struggle hari ini adalah investasi untuk keberhasilan esok hari."
Oleh : Azzalia Al Farafiesya - Mahasiswa Universitas Airlangga
RefrensiÂ
Astuti, R., & Wahyuni, D. (2020). Pentingnya Manajemen Waktu bagi Mahasiswa Baru. Jurnal Pendidikan, 12(3), 45-53.
Kompasiana. (2023). Stress akibat Kesulitan Adaptasi pada Mahasiswa.Â
Universitas Muhammadiyah Kotabumi. (n.d.). Solusi Permasalahan yang Sering Dialami Mahasiswa Baru.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H