Kebanyakan anak memang mengklaim bahwa matematika itu sulit. Karena mereka sulit untuk memecahkan soal yang rumit dan tidak bisa memahami apa yang diajarkan oleh gurunya. Itulah yang merupakan gangguan belajar diskalkulia. Untuk lebih detail nya mari kita simak penjelasan di bawah ini..Â
Diskalkulia adalah gangguan ketika seorang anak mengalami kesulitan dalam memahami dan mempelajari matematika dasar. Biasanya terjadi pada anak-anak yang masih sekolah dasar, atau bahkan bisa juga terjadi pada remaja dan orang dewasa. Gangguan ini sulit untuk dikenali karena pada umumnya  setiap anak yang mengalami kesulitan dalam matematika itu merupakan hal yang wajar. Oleh karena itu, banyak para orang tua yang merasa asing ketika mendengar kata diskalkulia.Â
Faktor penyebab dari gangguan diskalkulia bisa terjadi karena faktor genetik, cedera otak, kondisi saat lahir, dan lain-lain.Â
Adapun beberapa jenis-jenis diskalkulia diantaranya:
1. Diskalkulia verbal yaitu gangguan belajar yang dapat menulis dan membaca angka atau bilangan, tetapi tidak bisa memahami konsep matematikanya ketika menggunakan suatu kalimat.Â
2. Diskalkulia intermediate yaitu gangguan belajar pada anak yang tidak mampu memahami simbol-simbol dalam matematika.Â
3. Diskalkulia grafis yaitu gangguan belajar atau kesulitan pada anak saat menulis bilangan matematika.Â
4. Diskalkulia indiagnostik yaitu gangguan belajar pada anak yang tidak mampu mengingat konsep matematika yang sudah dipelajari sebelumnya.Â
5. Diskalkulia kuantitatif yaitu gangguan belajar pada anak yang merasa kesulitan dalam berhitung.Â
6. Diskalkulia kualitatif yaitu gangguan belajar pada anak yang merasa kesulitan dalam mengoperasikan penjumlahan, pengurangan, pembagian, dan perkalian.Â
7. Diskalkulia pragtognostis yaitu gangguan belajar pada anak yang merasa kesulitan dalam memanipulasi tanda < dan tanda >.
8. Diskalkulia leksikal yaitu gangguan belajar pada anak yang mampu mengingat bilangan dengan digit 1, tetapi tidak ketika dalam digit banyak.Â
9. Diskalkulia operasional yaitu gangguan belajar pada anak yang merasa kesulitan dalam aritmatika.Â
Berikut ciri-ciri anak yang mengalami gangguan diskalkulia:
- Sulit memahami matematika dasar;
- Merasa kesulitan saat mengaplikasikan matematika dalam kehidupan sehari-hari;
- Kesulitan memahami simbol-simbol dalam matematika seperti +, -, x, :, <, >, dan lain-lain;
- Merasa kesulitan saat membaca jam dinding atau jam analog
- Kesulitan saat membedakan bentuk-bentuk  geometri.Â
- Kesulitan saat mengoperasikan penjumlahan, pengurangan, pembagian, dan perkalian.
Gangguan ini dapat disembuhkan karena diskalkulia bukan termasuk penyakit melainkan gangguan belajar pada anak.
Nah untuk mengatasi gangguan diskalkulia ini maka kita dapat melakukan beberapa hal yaitu:
1. Dengan melakukan pembelajaran secara konsisten;
2. Dengan membuat sebuah permainan berbasis matematika;
3. Membuat jadwal belajar;
4. Menghargai dan mensupport anak;
5. Sering mengerjakan  soal-soal matematika;
6. Melakukan terapi edukatif pada anak diskalkulia.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H