Mohon tunggu...
Mahdiya Az Zahra
Mahdiya Az Zahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - lifetime learner

Mompreneur yang suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Bom Bunuh Diri dan Negosiasi Kebenaran

19 Juni 2021   23:46 Diperbarui: 22 Juni 2021   19:43 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika seseorang diberi pilihan untuk 'jihad dengan bunuh diri' atau jihad dengan mencari nafkah? Maka hati nurani akan menunjukkan keragu-raguan dalam pelaksanaan bunuh diri. Mereka akan gelisah dalam mengambil keputusan. Sedangkan seseorang yang mencari nafkah tidak akan pernah diliputi dengan keragu-raguan dan kegelisahan. 

Kegelisahan ini juga yang ditangkap oleh para pembesar radikalisme. Tekanan untuk berjihad dan memerangi kafir (versi mereka) terus digaungkan. Hal-hal yang kiranya menghancurkan Islam terus diungkapkan. Riba, pemimpin kafir, busana yang tidak syar'i, kondisi umat yang kian hancur menimbukan kemarahan tersendiri bagi pengikutnya. 

Akibatnya jiwa pahlawan yang tersembunyi di dalam diri mulai menampakkan bentuknya. Terakhir senjata pamungkas bagi jiwa-jiwa yang haus dan bernafsu terhadap agama adalah janji surga dan syafaat. Lengkaplah sudah, hati nurani pun tak bisa didengar, ia kalah oleh kemarahan dalam jiwa. 

Jika sudah demikian maka kita harus mengandalkan akal untuk berpikir. Untuk mengetahui apa yang kita lakukan itu benar kita perlu mengawalinya dengan pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana.

Kalau disimulasikan dengan logika mereka kira-kira begini.

Apa yang dilakukan? Jihad.

Mengapa melakukan jihad? Melaksanakan perintah Allah, membela agama Allah, memerangi kafir, menghilangkan praktik riba, menjadi syafaat bagi keluarga, masuk surga.

Bagaimana cara melakukan jihad? Bom bunuh diri.

Pertanyaan itu akan kita perluas menjadi seperti ini.

Apakah bom bunuh diri akan melenyapkan praktek riba di dunia ini? Apakah berdakwah agar orang menjauhi riba tak lebih baik dari membunuh orang? Jika melakukan bom bunuh diri apakah banyak orang yang akan mendapat syafaat, keluarga saja atau seluruh umat Islam? Apakah non muslim tidak boleh hidup di dunia ini?  

Apakah bom bunuh diri sama dengan melaksanakan perintah agama? Apakah ada perintah Allah untuk melakukan bom bunuh diri? Apakah semua orang akan beragama Islam setelah ada bom bunuh diri? Apakah riba dan kafir (versi mereka) akan hilang jika melakukan bom bunuh diri?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun