Kita Semua 'PUTRA' Tuhan
Hari ini saya menghadiri undangan Perayaan Natal di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Temanggung melalui Gusdurian Temanggung. Bukan kali pertama saya ikut misa atau ibadah tapi ini kali pertama saya ikut ibadah di hari natal. Sempat ragu untuk datang karena khawatir akan diacuhkan disana, dianggap sebagai tamu tak diundang.Â
Sampai disana ternyata Koordinator gusdurian sudah stand by dan kami disambut dengan hangat. Kami ditunjukkan ruang perayaan Natal dan disediakan tempat duduk bersama dengan jemaat gereja yang lain. Selanjutnya kami menikmati pentas seni dan prosesi ibadah.
Hari ini dipercaya sebagai hari Natal Nabi Isa as, hari kelahiran atau yaumul milad Nabi Isa bagi kalangan umat Kristen di seluruh dunia. Umat Kristen mempercayai bahwa Nabi Isa adalah putra Tuhan, yang dilahirkan oleh perempuan suci, Maryam (Maria). Membicarakan tentang putra Tuhan, mari kita telaah lebih lanjut mengenai putra.Â
Setiap kita adalah putra dari orang tua kita. Kita mewarisi gen dari orang tua kita, kita memiliki sifat dari orang tua kita. Wajah, kulit, rambut kita berasal dari perpaduan wajah, kulit, rambut orang tua kita. Kita semua berasal dari orang tua kita. Maka bisa dikatakan bahwa kita adalah manifestasi dari orang tua kita, kita berasal dari orang tua kita, namun kita bukan orang tua kita.Â
Kita dan orang tua kita adalah sesuatu yang berbeda, orang tua kita bermanifestasi, dan kita adalah manifestasi dari orang tua kita. Dengan kata lain putra adalah manifestasi.
Jika kita menelaah istilah Yesus (Nabi Isa as) putra Tuhan, maka itu sama maknanya dengan Yesus adalah manifestasi Tuhan. Dan kita semua adalah manifestasi Tuhan, maka tak perlu heran jika kita mendengar Yesus putra Tuhan, karena kita semua pun putra (manifestasi) Tuhan. Terlebih lagi Yesus (Nabi Isa) adalah makhluk mulia yang maksum, tidak ada sesuatu pada dirinya kecuali kemuliaan, sehingga Yesus memiliki semua sifat Tuhan. Yesus (Nabi Isa) adalah wakil Tuhan di bumi yang misinya dilanjutkan oleh Nabi Muhammad.
Pada hari Natal ini sepatutnya kita ikut berbahagia atas kelahiran Nabi Isa as, manifestasi Tuhan yang mulia. Entah sejarah mencatat kapan sebenarnya hari kelahiran Nabi Isa, namun kita perlu berbahagia dan bertawassul pada Nabi Isa.Â
Kita mengakui Nabi Isa sebagai Nabi utusan Tuhan, dan kita hampir tidak mengenal Nabi yang lain. Kita hanya tau kisahnya dari Kitab Suci Al Quran tapi kita tidak mengetahui bagaimana mereka berjuang, sejarah hidupnya, dan penderitaan mereka.Â
Kita juga tidak mengetahui kapan para Nabi itu lahir dan meninggal, kita hampir melupakan para Nabi itu. Dan ketika kita mendapat kesempatan untuk mengenang Nabi pendahulu Nabi Muhammad, kenapa tidak?
Salam atas manusia yang tak ada apapun selain kemuliaan dalam dirinya