Mohon tunggu...
Mahdiya Az Zahra
Mahdiya Az Zahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - lifetime learner

Mompreneur yang suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Seorang Aktivis Gereja Mencari Agama Cinta

28 November 2017   18:06 Diperbarui: 30 November 2017   07:06 993
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bu Maryam pun mulai tenang, karena Yesus mengajarkan cinta kasih. Ia ingin mencari agama yang juga mengajarkan cinta kasih, bukan malah menjauhkannya dengan anak-anaknya. Jawaban Ust. Rusli membuat Bu Maryam yakin bahwa Islam adalah agama cinta, ajaran Yesus. Bu Maryam pun terus mempelajari Islam di bawah bimbingan Ust. Rusli, meski begitu ia masih tetap mengikuti kajian-kajian Islam yang lain.  

Satu saat teman-teman kajian Bu Maryam mengetahui jika Bu Maryam mengikuti kajian Ust. Rusli. Mereka pun mengatakan bahwa Ust. Rusli sesat karena ia syiah, seperti juga Ust Quraish Shihab. Bu Maryam yang mualanya Kristen pun tidak mengetahui apa itu syiah dan apa itu Sunni. Namun yang ia ketahui bahwa Ust. Rusli dan Ust Quraish Shihab adalah orang-orang yang berakhlak mulia dan mengajarkan cinta kasih. 

Bukan orang-orang kasar yang menghancurkan segala sesuatu atau menyerang orang lain. Ketika Ust Rusli kembali dari berziarah di Iran, Ust. Rusli memberi Bu Maryam Al Quran dari Iran. Bu Maryam pun yang masih penasaran terhadap rumor syiah sesat membandingkan Al Quran dari Iran dengan Al Quran Indonesia. 

Banyak rumor mengatakan bahwa Al Quran oran syiah itu berbeda, maka ia mencoba membuktikan Al Quran dari negara yang mayoritas memeluk Islam Syiah. Ia membandingkan Al Quran baris demi baris Al Quran, namun ia tidak mendapati perbedaan satu pun. Dari sini ia telah membuktikan bahwa rumor itu tidak benar.

Satu saat ia diajak oleh teman dari ICC (Islamic Cultural Center) untuk mengikuti ziarah Arbain ke Irak dan Iran. Ia tidak tau apa-apa tentang ziarah Arbain, namun ia tertarik. Hingga akhirnya ia membaca sejarah-sejarah dan mengetahui siapa Imam Husein, serta kisah pembantaian Imam Husein di hari Asyura. Ia pun menziarahi Imam Husein, cucu Nabi Muhammad saw yang merupakan penerus Nabi Isa.

Ia tidak salah, selama bertahun-tahun ia berdoa meminta kepada Yesus (Nabi Isa) untuk menunjukkannya pada kebenaran. Dan Nabi Isa terus membimbing Bu Maryam kepada kebenaran, karena ajaran Nabi Isa telah dilanjutkan oleh Nabi Muhammad. Hal ini menunjukkan bahwa agama Nabi Isa dan Nabi Muhammad tidak bertentangan, mereka sama-sama mengajarkan agama Ibrahim yaitu tentang kemanusiaan dan cinta kasih. 

Fakta bahwa Bu Maryam bisa sampai pada Islam adalah bukti dari keterhubungan agama Isa dan Muhammad. Nabi Isa pun pasti mendengar pengikutnya dan bahkan mengantarkan Bu Maryam pada Imam Husein, cucu Nabi Muhammad yang merupakan bukti dari perjuangan cinta kasih. Cinta kasihnya Imam Husein pada umatnya membuat Imam Husein melakukan gerakan perlawanan terhadap penguasa zalim. 

Bahkan di akhir syahadahnya Imam Husein masih mengingatkan pembunuhnya akan kebenaran, bukti bahwa Imam Husein sangat mencintai umatnya. Namun pembunuhnya lebih memilih dunia daripada kebenaran hakiki.  

Wallahualam bi shawab.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun