Mohon tunggu...
Mahdiya Az Zahra
Mahdiya Az Zahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - lifetime learner

Mompreneur yang suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Akhir dari Gerak Acak (entropi/ΔS)

18 Maret 2017   15:49 Diperbarui: 18 Maret 2017   15:53 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teori gerak dalam fisika dapat dipahami dengan teori perpindahan. Perpindahan dalam fisika melibatkan tiga unsur yaitu jarak (s), waktu (t), dan kecepatan (v). Setiap benda yang bergerak (berpindah) pasti memiliki jarak, berpindah dalam kurun waktu tertentu serta dengan kecepatan tertentu. Semua materi di alam ini pasti memiliki jarak satu sama lain sehingga mereka melakukan gerak/perpindahan dari satu tempat atau dari satu keadaan menuju keadaan yang lain.

Membicarakan tentang gerak dari suatu materi, tentu kita akan berpikir tentang materi terkecil dari sesuatu. Apakah materi tersebut bergerak atau tidak. Materi terkecil kita sebut dengan atom. Dan ketika atom berikatan dengan unsur lain maka akan terbetuk molekul yang akan senantiasa melakukan vibrasi (getaran). Ada gerak scissoring, rocking, dan sebagainya. Molekul-molekul ini akan terus bergetar dan akan terus bereaksi ketika mendapat suatu perlakuan. 

Misal molekul air dingin, ia kan terus bergetar dengan acak, karena semua materi di alam ini memiliki ukuran keacakan yang disebut dengan entropi (ΔS). Alam ini akan terus bergerak dalam keacakan secara terus menerus. Salah satu hal yang bisa mengakibatkan keacakan ini berkurang adalah dengan adanya energi. Jika suatu materi atau molekul menerima energi maka entropi dari materi tersebut akan berkurang. Semakin besar energi yang diberikan maka semakin kecil entropi yang dimiliki.

Maka alam ini akan senantiasa bergerak dalam keacakan dan akan berhenti ketika diberi energi yang sangat besar. Energi yang sangat besar ini diprediksi ketika kehidupan di alam ini berakhir. Maka energi dahsyat akan datang sehingga entropi di alam ini bisa berhenti (ΔS=0). Hal ini berarti keacakan sama dengan nol atau segala sesuatu yang ada hanyalah keteraturan.

Dengan demikian kita ketahui bahwa sesungguhnya gerakan keacakan alam ini memiliki akhir dan memiliki tujuan. Akhir dari gerakan keacakan ini adalah berhentinya gerakan keacakan disebabkan oleh energi yang sangat besar. Dan tujuan dari gerakan keacakan ini adalah keteraturan. Sebagaimana kita manusia yang akan terus bergerak dalam keacakan dengan segala keterbatasan dan kelebihan (fitrah) yang diberikan Tuhan menuju sebuah akhir. Akhir yang akan bermuara pada tujuan dari gerak itu sendiri yaitu gerak menuju kesempurnaan. Kesempurnaan berarti keteraturan rasio dalam berpikir sehingga rasio akan mencapai derajat yang lebih tinggi untuk mencapai eksistensi yang menjadi dasar dari kehidupan ini.

Wallahu’alam bi shawab.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun