Mohon tunggu...
Azzahroh Qolbii
Azzahroh Qolbii Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

‎Hola!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apakah Pendidikan Islam Mengabaikan Perempuan?

10 Desember 2022   22:15 Diperbarui: 10 Desember 2022   22:22 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Isu diskriminasi berdasarkan gender masih saja terjadi pada seluruh aspek kehidupan, di seluruh dunia bahkan di Indonesia sendiri. Ini adalah realita yang jelas meskipun ada kemajuan yang cukup pesat dalam kesetaraan gender. Sifat dan tingkat diskriminasi sangat bermacam-macam di berbagai negara atau wilayah termasuk Indonesia. Kesenjangan gender dalam kesempatan dan kendali atas sumber daya, ekonomi, kekuasaan, dan partisipasi politik terjadi di mana-mana. Perempuan dan anak perempuan menanggung beban paling berat akibat ketidaksetaraan yang terjadi, namun pada dasarnya ketidaksetaraan itu merugikan semua orang. Oleh sebab itu, kesetaraan gender merupakan persoalan pokok suatu tujuan pembangunan yang memiliki nilai tersendiri. Padahal Islam telah mengatur hak-hak istimewa perempuan ataupun laki-laki dan keduanya memiliki keistimewaannya masing-masing yang berbeda.

Jika kita melihat jauh kembali pada masa lampau saat zaman jahiliyah keadaan perempuan sangatlah menyedihkan dan sangat mengerikan. Di zaman jahiliyah, wanita saat itu diperlakukan sebagai objek dan bukan diperlakukan sebagai manusia. Lebih buruk lagi, perempuan melakukan bakar diri untuk bergabung dengan suaminya yang mati lebih dulu di kehidupan selanjutnya. Datangnya Islam secara menyeluruh mengubah situasi yang menyedihkan dan mengerikan ini. Lalu muncul pertanyaan apakah pendidikan islam mengabaikan perempuan? Jawabannya adalah tidak karena Islam dengan tegas dan jelas mengakui kemanusiaan perempuan dan hak-hak mereka sebagai manusia yang sama dengan laki-laki. Islam menempatkan wanita sebagai makhluk paling mulia yang harus dijaga apapun keadaannya. Allah SWT menciptakan wanita beserta keindahannya dari ujung kepala hingga kaki. Keindahan itu bukan hanya dinilai dari fisik saja, melainkan juga hati dan pikirannya. Ibarakan intan berlian, perempuan haruslah dijaga dan dirawat dengan sangat baik. Islam memandang perempuan adalah karunia Allah SWT, bersama perempuan kaum laki-laki akan mendapatkan ketenangan lahir dan batin serta perempuan mampu memberikan energi positif yang sangat bermanfaat, seperti rasa cinta, kasih sayang, dan motivasi hidup. Di Islam perempuan mendapatkan perlakuan yang berbeda dan istimewa tentunya, sebagai perempuan normal tentu akan mengalami haid dan nifas pada waktu-waktu tertentu, hal ini lah yang menjadi pengecualian dari Allah SWT untuk tidak melaksanakan sholat atau puasa bagi perempuan. Selain itu kehebatan seorang perempuan bisa dilihat dari pengorbanan luar biasa hidup dan mati seorang perempuan ketika hamil, bahkan perjuangan melahirkan disejajarkan dengan jihad, ini menjadi sebuah keistimewaan lain dari seorang perempuan dan keistimewaan ini sebanding dengan apa yang mereka pertaruhkan ketika ingin melahirkan seorang calon bayi mereka, ketika melahirkan antara hidup dan mati menjadi sebuah pilihan dan dari sinilah kita harus memperlakukan perempuan dengan istimewa karena mereka begitu penuh perjuangan ketika ingin melahirkan calon bayi. Bahkan ada aebuah hadist menyebutkan:

“Mati syahid ada 7 selain yang terbunuh di jalan Allah, Orang yang mati karena thaun, syahid. Orang yang mati tenggelam, syahid. Orang yang mati karena ada luka parah di dalam perutnya, syahid. Orang yang mati sakit perut, syahid. Orang yang mati terbakar, syahid. Orang yang mati karena tertimpa benda keras, syahid. Dan wanita yang mati, sementara ada janin dalam kandungannya.” (HR. Abu Daud 3111 dan dishahihkan al-Albani)

Bukan hanya pada saat melahirkan ketika perempuan menjadi seorang ibu itu telah di atur oleh Islam bahwasannya didalam Islam diterangkan kalau surga berada di bawah telapak kaki ibu. Dari Musa bin Muhammad bin ‘Atha’, Abu Al-Malih, Maimunah, dari Ibnu ‘Abbas r.a., ia berkata Rasulullah SAW bersabda:

“Surga itu di bawah telapak kaki-kaki para ibu, siapa yang mereka kehendaki, maka mereka akan memasukkannya, dan siapa yang mereka kehendaki, maka mereka akan mengeluarkannya.”

Hal ini menjelaskan bahwa pentingnya berbakti dan menghormati seorang ibu sebagai perempuan yang hebat dan luar biasa, ketika kita memperlakukan seorang ibu dengan baik maka doa-doanya akan selalu menyertai dan membersamai kita yang akan membawakan kita ke sebuah keberhasilan dan keberkahan yang tiada tara indahnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun