Mohon tunggu...
azzahra tsabitah
azzahra tsabitah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

halo saya tsabitah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Tanjidor: Warisan Budaya Betawi yang Tetap Hidup

13 Juni 2024   13:37 Diperbarui: 13 Juni 2024   15:57 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
id.theasianparent.com

Seiring berjalannya waktu, Tanjidor mengalami berbagai perkembangan dan adaptasi. Pada awalnya, musik Tanjidor dimainkan oleh kelompok kecil dengan alat musik sederhana. Namun, dengan berkembangnya teknologi dan pengaruh budaya lain, Tanjidor mulai mengadopsi alat musik modern dan teknik bermain yang lebih kompleks. 

Pada era 1970-an, Tanjidor mengalami revitalisasi yang signifikan. Banyak seniman dan budayawan mulai memperkenalkan Tanjidor ke kancah nasional dan internasional. Pemerintah dan berbagai lembaga budaya juga mulai memberikan perhatian lebih untuk melestarikan musik tradisional ini melalui berbagai program pelatihan dan festival budaya. 

Meskipun Tanjidor memiliki sejarah panjang dan kaya, keberadaan musik ini menghadapi berbagai tantangan. Modernisasi dan globalisasi telah membawa perubahan signifikan dalam selera musik masyarakat, terutama di kalangan generasi muda. Musik pop dan genre modern lainnya sering kali lebih menarik bagi mereka dibandingkan musik tradisional seperti Tanjidor. Untuk mengatasi tantangan ini, berbagai upaya pelestarian dan promosi Tanjidor terus dilakukan. 

Pemerintah daerah DKI Jakarta, melalui Dinas Kebudayaan, mengadakan program pelatihan dan workshop untuk memperkenalkan Tanjidor kepada generasi muda. Selain itu, festival budaya Betawi yang digelar secara rutin juga menjadi ajang penting untuk mempromosikan Tanjidor kepada masyarakat luas. Komunitas-komunitas musik tradisional juga berperan aktif dalam melestarikan Tanjidor. 

Mereka tidak hanya mengadakan pertunjukan rutin tetapi juga berusaha menggabungkan elemen-elemen modern untuk menarik minat generasi muda. Misalnya, beberapa kelompok Tanjidor mulai menggabungkan musik tradisional dengan genre lain seperti jazz atau pop, menciptakan perpaduan yang unik dan menarik. 

Tanjidor adalah bagian penting dari warisan budaya Betawi yang mencerminkan keragaman dan kekayaan sejarah Indonesia. Musik ini tidak hanya menjadi simbol identitas budaya tetapi juga memainkan peran penting dalam kehidupan sosial masyarakat Betawi. Meskipun menghadapi berbagai tantangan, upaya pelestarian dan promosi yang dilakukan oleh pemerintah dan komunitas budaya memberikan harapan bahwa Tanjidor akan terus hidup dan dinikmati oleh generasi mendatang. 

Dengan semakin banyaknya program pelestarian dan perhatian yang diberikan kepada Tanjidor, kita berharap musik ini tidak hanya bertahan tetapi juga berkembang dan terus menjadi bagian integral dari kebudayaan Indonesia. Sebagai masyarakat, kita memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan melestarikan warisan budaya ini, agar tetap hidup dan dinikmati oleh generasi mendatang. 

DAFTAR PUSTAKA

Apriliani, M., & Abdullah, M. W. (2018). Falsafah Kesenian Tanjidor Pada Pelaksanaan Corporate Social Responsibility. Jurnal Akuntansi Multiparadigma, 9(2), 377-393. 

Dermawan, A., Olendo, Y. O., & Muniir, A. (2022). Eksistensi Grup Musik Tanjidor Kijang Berantai Desa Penakalan Kecamatan Sejangkung Kabupaten Sambas. Jurnal TACET, 1(2), 74-81. 

Fauziah, F., Murtarsiah, M., Andris, V., Rosalita, R., & Widahayati, W. (2023). Tanjidor Your History Now: The Cultural Condition of Tanjidor in the Eyes of Generation Z. Jurnal Indonesia Sosial Sains, 4(03), 209-218. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun