Mohon tunggu...
Azzahra WardhaniTaqwa
Azzahra WardhaniTaqwa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Haloo

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mitos Pembawa Sial: Felix Si Kucing Hitam

9 Oktober 2024   20:16 Diperbarui: 9 Oktober 2024   20:26 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto felix ireng. sumber : zahrataqwa

Banyak mitos yang mengatakan kalau kucing yang berwarna hitam adalah pembawa sial tapi mungkin yang mengatakan itu juga belum merasakan bagaimana  memelihara seekor kucing hitam.  Sebagai pecinta kucing tentunya semua kucing berbeda -- beda mulai dari motif -- motif kucing yang berbeda, suara mereka yang khas , hingga memeliki ras kucing yang berbagai macam.  Aku membela kucing hitam karena sudah pasti aku sangat suka dengan kucing dan juga mempunyai kucing hitam, dan ini ceritaku.

Aku mempunyai kucing hitam yang ku berikan nama Felix, menurutku dia lucu dan memiliki kepribadian yang unik, kucing itu kuambil di lingkungan liar dan yaa betul  kucingku tidak memiliki ras alias kucing liar tapi walaupun kucing liar tapi awalku bertemu felix aku langsung bertanya kepada mama apakah aku boleh membawanya pulang kerumah atau tidak dan ternyata mamaku setuju kalau kucing hitam itu aku bawa pulang. Dan waktu felix baru sampai dirumah dia langsung diberi minum susu kucing, dia terlihat lahap meminumnya dan felix mulai keliling menelusuri sisi -- sisi rumah lantai bawah karena felix masih kecil dan kakinya tidak sampai untuk naik ke anak tangga. Setiap aku pulang dari kampus atau dari luar pasti felix menungguku di dekat pintu rumah, mungkin felix berharap aku membawakan jajanan kucing untuknya karena dia selalu memeriksa tasku atau apapun yang aku bawa pulang kerumah. Memelihara felix si kucing hitam tentunya banyak yang bertanya "kenapa mau kucing hitam?" "ga takut nanti sial?" "kenapa ga pelihara kucing ras aja?" tapi dari awal aku ingin memelihara kucing pasti ada saja halangannya entah itu merasa tidak cocok, masih memikirkan biaya apa saja yang dibutuhkan, sampai merasa belum siap untuk memelihara hewan tapi waktu melihat kucing hitam di depan pintu toko toserba saat mau jajan aku langsung berfikir untuk memeliharanya tanpa memikirkan hal -- hal yang sebelumnya menjadi halangan, mungkin memelihara hewan juga seperti memilih pacar atau teman cocok cocokan dan aku merasa cocok sama kucing hitam yang kuberi nama felix. Memelihara Felix pastinya aku juga berfikir apakah aku terkena sial atau tidak dan selama 4 bulan merawat kucing hitam itu aku malah merasa kalau beruntung setiap hari, entah ini hanya pikiranku atau tidak, tapi memelihara Felix membuatku merasa senang karena tahu kalau dia selalu menungguku pulang ke rumah, menungguku untuk mengajaknya main dan memberinya makan.

Felix adalah peliharaanku yang ketiga setelah memelihara seekor kelinci yang aku rawat selama 2 tahun tapi tidak bertahan karena perubahan cuaca yang membuat kelinciku sakit dan aku punya satu kucing kuning atau orange kecil tapi karena flu berat yang aku sepelehkan jadinya dia mati setelah felix kubawa ke rumah, mungkin dia berfikir kalau ada kucing lain yang menggantikan posisinya jadi dia menyusul kelinciku. Setelah kejadian itu setiap felix terlihat lesu aku langsung panik dan membeli beberapa obat kucing untuk persiapan mendadak kedepannya jika felix sakit aku langsung memberinya obat tanpa menunggu kapan obatnya datang kerumah. Mempunyai hewan peliharaan tentunya tidak mudah apalagi sebagai mahasiswa yang memiliki banyak keperluan aku harus menyisihkan Sebagian uang saku ku untuk membelikan felix jajanan dan mainan, walaupun seperti perlu tidak perlu tapi aku hanya berharap felix tidak gampang stress dan selalu sehat.

Sekarang felix bersamaku selama 4 bulan dan aku ingin menghabiskan waktu bermain Bersama felix agar tidak kesepian, menghabiskan waktu Bersama felix seperti menghapus penyesalan terhadap apa yang aku lakukan kepada hewan peliharaan ku dulu karena dulu aku belum bisa membagi waktu yang baik dan membiarkan kelinciku kesepian di dalam kandangnya. Sekarang aku tidak memasukkan felix ke dalam kandang dan aku juga mau melakukan apapun yang aku bisa agar felix tidak merasa kesepian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun