Mohon tunggu...
Azzahra Nurrohmah
Azzahra Nurrohmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kegiatan PMT (Pemberian Makanan Tambahan) dalam Rangka Pencegahan Stunting di Dusun Krajan Desa Sumberejo Poncokusumo

22 Januari 2024   21:21 Diperbarui: 22 Januari 2024   21:24 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dokpri
Dokpri

Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, Pemberian Makanan Tambahan (PMT) menjadi salah satu inisiatif yang sangat relevan. Kegiatan PMT tidak hanya sekedar memberikan bantuan makanan, tetapi juga memberikan dampak positif yang signifikan bagi kelompok rentan, seperti anak-anak yang membutuhkan serta memberi informasi dan edukasi terkait pencegahan stunting pada anak-anak balita.

PMT adalah program yang dirancang untuk memberikan tambahan nutrisi kepada individu yang membutuhkan, terutama pada masa-masa kritis perkembangan seperti pada anak-anak dan balita di bawah usia lima tahun. Program ini bertujuan untuk meningkatkan status gizi, mendukung pertumbuhan dan perkembangan optimal, serta mengurangi risiko stunting dan masalah kesehatan lainnya.

Dalam kegiatan PMT (Pemberian Makanan Tambahan) yang dilaksanakan oleh kelompok KKM 95 UIN Maulana Malik Ibrahim Malang ini dimulai pada tanggal 1 Januari -- 25 Januari 2023. Kegiatan ini dilaksanakan di Dusun Krajan Ds. Sumberejo Kec Poncokusumo Kab. Malang Jawa Timur. Sasaran dari kegiatan ini yaitu balita kembar perempuan berusia 16 bulan dengan BB 8 kg. Kegiatan PMT ini dilakukan dengan memberikan makanan tambahan dengan berbagai variasi menu di tiap harinya seperti telur rebus, puding santan, susu segar, sup ayam, dan martabak sayur.

Salah satu kegiatan utama PMT (Pemberian Makanan Tambahan) adalah penyaluran makanan tambahan yang kaya akan gizi esensial, seperti protein, zat besi, kalsium, dan vitamin. Makanan tambahan ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang mungkin kurang diperoleh dari makanan sehari-hari. Dengan demikian, diharapkan balita ini dapat tumbuh menjadi generasi yang lebih sehat.

Selain itu, PMT juga melibatkan edukasi gizi dan pemantauan terkait tinggi badan dan berat badan pada sasaran balita tersebut. Program ini memberikan pengetahuan tentang pola makan seimbang, cara mempersiapkan makanan yang bergizi, dan menjelaskan terkait kandungan gizi yang terkandung di dalam pemberian makanan tambahan yang diberikan di setiap harinya. Dengan meningkatkan pemahaman terhadap pentingnya nutrisi, diharapkan kebiasaan makan sehat dapat diterapkan secara berkelanjutan dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan melalui kegiatan PMT (Pemberian Makanan Tambahan), diharapkan balita tersebut memiliki akses yang sama terhadap nutrisi yang berkualitas, tidak hanya sebagai hak dasar, tetapi juga sebagai investasi dalam pembangunan masa depan. Keterlibatan masyarakat, pemerintah menjadi kunci keberlanjutan program ini agar dapat terus memberikan manfaat bagi generasi lain yang akan datang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun