Kegiatan kedua yaitu menayangkan Electronik Book atau E-Book. Kegiatan ini hampir sama dengan penayangan video dari youtube, hanya saja yang membedakan yaitu saat menayangkan e-book ini nantinya siswa akan diminta untuk menyimak dan membaca buku bersama-sama dengan teman-temannya. E-book ditampilkan di aula melalui proyektor dan nantinya siswa beserta tim kampus mengajar akan membaca bersama-sama isi buku tersebut. Di akhir sesi juga sama yaitu akan dipilih 3 siswa untuk maju ke depan menerangkan apa yang sudah dibaca bersama-sama tersebut. Pengenalan e-book ini bertujuan untuk mengenalkan ke siswa bahwa buku tidak hanya berbentuk cetak saja, tetapi juga bisa membaca buku melalui internet atau via online sehingga peserta didik dapat membaca buku kapanpun dan dimanapun mereka berada.
Literasi tidak hanya sekadar  membaca buku atau pengenalan teknologi, namun literasi juga dapat dilakukan dengan praktikum fun fact sains. Praktikum ini digunakan agar siswa juga dapat melakukan sesuatu hal sehingga mereka tidak cenderung jenuh dengan kegiatan yang begitu-begitu saja. Kegiatan ini dilaksanakan secara sederhana dan memerlukan alat bahan yang dapat dicari di lingkungan sekitar sehingga mempermudah saat pelaksanaan. Praktikum fun fact sains juga bertujuan untuk membuktikkan teori-teori yang mungkin peserta didik pernah dengar atau pernah baca di buku mereka masing-masing sehingga mereka dapat meyakini teori sains tersebut. Dalam sains tidak hanya diajarkan teori saja, tetapi juga diajarkan tentang keterampilan yaitu saat pelaksanaan praktikum. Dimana praktikum ini nantinya akan melatih keterampilan sains sehingga siswa dapat memiliki sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, tanggung jawab, percaya diri, jujur, mampu menghargai pendapat orang, dan lain-lain. Siswa akan didampingi tim kampus mengajar untuk melaksanakan praktikum dan di akhir sesi nantinya tim kampus mengajar akan menyampaikan atau menjelaskan teori-teori dari praktikum yang sudah dilaksanakan sehingga siswa dapat melakukan praktikum sekaligus mendapatkan informasi baru dari penjelasan teori dalam ilmu sains.Â
Kegiatan terakhir yaitu les pendampingan, dimana les ini ditujukan kepada siswa-siwi yang kurang lancar membaca, menulis, dan menghitung. Kegiatan ini dilakukan setiap hari sepulang sekolah. Tim kampus mengajar akan berkolaborasi dengan guru kelas yaitu menanyakan ke guru kelas terkait perkembangan dari peserta didik yang diampu masing-masing sehingga tim kampus mengajar dapat mengetahui siapa saja siswa yang memerlukan waktu tambahan untuk mengintensifkan diri agar lebih baik dan lebih lancar dalam calistung. Les pendampingan ini disesuaikan dari segi kemampuan siswa seperti siswa yang belum bisa sama sekali akan diajarkan dari awal untuk mengenal huruf abjad dengan cara memberikan kartu huruf. Siswa yang kurang lancar membaca akan diberikan buku-buku cerita rakyat sehingga mereka daapt mengeja pelan-pelan. Setiap anggota tim kampus mengajar di SDN Sawahan II Surakarta diberi tugas masing-masing untuk memegang siswa di setiap kelas dan siswa tersebut tidak boleh ganti-ganti pembimbingnya. Hal tersebut digunakan untuk mengetahui perkembangan dari siswa yang diampu tersebut, sehingga tim kampus mengajar dapat melanjutkan langkah ke depannya agar si siswa terus berkembang menuju lebih baik. Dengan adanya program les pendampingan, dapat membuahkan hasil walupun masih dalam tahap membaca dengan mengeja perkata. Hal tersebut dilakukan secara rutin agar terus mendapatkan perkembangan siswa yang maksimal. Kegiatan ini dapat menciptakan perasaan yang isitimewa dari para siswa karena hanya siswa tertentu yang dapat mengikuti kelas tersebut sehingga waktu yang digunakan fokus untuk siswa yang diampu masing-masing. Kelas ini terbukti dapat memberikan motivasi serta semangat terus mengembangkan literasi bagi siswa di SDN Sawahan II Surakarta.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H