Mohon tunggu...
AzZahra Gadiastika
AzZahra Gadiastika Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya suka menulis dan banyak ketertarikan dalam berita-berita terkini yang sedang marak dibicarakan

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Menggali Motif di Balik Fenomena Perselingkuhan Yang Sedang Viral Saat ini Melalui lensa Freud

19 Juli 2024   13:30 Diperbarui: 19 Juli 2024   13:40 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Jakarta, 21 Mei 2024 - Media sosial akhir akhir ini, marak diperbincangkan dengan isu perselingkuhan yang terjadi di Media Sosial. Hal ini langsung menjadi perbincangan di kalangan masyarakat Indonesia.

Perselingkuhan adalah pengkhianatan terhadap kepercayaan, pemgkhianatan terhadap suatu hubungan, dan pemutusan kontrak. Fenomena perselingkuhan di kalangan masyarakat semakin meningkat seolah sudah menjadi trend atau sudah menjadi hal yang biasa dikehidupan saat ini.

Perselingkuhan belakangan ini jadi topik hangat yang banyak dibicarakan. Salah satunya kasus yang sedang ramai adalah perselingkuhan selebgram antara Ira Nandha dan Elmer.

Di era digital ini teknologi telah mengubah berbagai aspek kehidupan kita, termasuk cara kita berinteraksi dan menjalin hubungan. Media sosial, yang awalnya bertujuan untuk menghubungkan orang-orang di seluruh dunia, kini juga menjadi salah satu faktor yang menantang kesetiaan dalam hubungan romantis. Perselingkuhan, yang dulu mungkin memerlukan usaha lebih besar untuk di sembunyikan, kini bisa lebih mudah untuk di lakukan.

Dalam psikologi menurut Sigmund Freud, kepribadian manusia itu kompleks dan memiliki lebih dari satu komponen. Dalam teori psikoanalisisnya yang terkenal, freud menyatakan bahwa kepribadian terdiri dari tiga unsur yang dikenal sebagai id, ego, dan superego.

  • Id adalah bagian dari kepribadian kita yang paling dasar, berisi dorongan dan insting. Id mencari kepuasan instan tanpa mempertimbangkan konsekuensinya
  • Ego adalah bagian yang berfungsi untuk menengahi antara keinginan id dan realitas dunia luar. Ego lebih rasional dan realistis.
  • Superego adalah komponen yang mencerminkan nilai moral dan norma social yang kita insernalisasi dari lingkungan kita

 

Faktor Pendukung Perselingkuhan

  • Kurangnya Kepuasan dalam Hubungan Resmi.
  • Mencari variasi baru pengalaman seksual.
  • Melakukan pembalasan atas ketidaksetiaan pasangan.
  • Menentang norma monogami: menunjukan penolakan terhadap norma masyarakat yang dianggap membatasi kebebasannya.
  • Mencari kepuasan emosional yang tidak terpenuhi dalam perkawinan.
  • Membuktikan bahwa masih muda dan menarik.
  • Terlihat hanya untuk memperoleh kesenangan.
  • Lingkungan Sosial dan Pengaruh Eksternal.
  • Kesempatan dan Godaan.

Perselingkuhan sering kali didorong oleh keinginan dasar yang ada di id. Dalam kasus Ira Nandha dan Elmer, bisa jadi ada daya tarik fisik atau seksual yang sangat membuat mereka tidak bisa menahan diri.

Ego mereka mungkin mencoba mencari alasan logis untuk perilaku mereka. Misalnya, mereka mungkin merasa bahwa hubungan mereka yang sah sedang bermasalah, atau mereka merasa tidak dihargai oleh pasangan resmi mereka. Rasionalisasi ini membantu mereka untuk merasa “benar” meskipun mereka tahu bahwa perselingkuhan itu salah.

Setelah perselingkuhan terjadi superego mereka bisa menimbulkan rasa bersalah atau malu. Nilai-nilai moral dan normal sosial yang ada dalam superego pertentangan dengan tindakan mereka, yang bisa menyebabkan konflik batin.

Namun, dengan kasusnya Ira Nandha dan Elmer, mereka tidak memutuskan untuk bercerai namun mereka memilih untuk sama-sama bertahan. Then (dalam Naland, 2001) menyebutkan empat alasan utama yang membuat istri tetap bertahan dalam perkawinannya, yaitu:

  • Mencintai suami, anak, keluarga, dan perkawinan
  • Ketergantungan terhadap suami
  • Perselingkuhan bukan merupakan alasan untuk bercerai
  • Kehidupan beragama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun