Mohon tunggu...
Azzahra Dinda Khairani
Azzahra Dinda Khairani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Nama saya Azzahra, seorang mahasiswa yang gemar untuk berbagi keseharian saya di laman media sosial saya. Saya menyukai kegiatan sosial yang berada di luar ruangan. Saya suka memanjat, berlari dan merangkak melewati rintangan-rintangan. Yah, benar saya suka sekali dengan kegiatan outbound yang berfungsi meningkatkan sensor motorik saya.

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Ciptakan Indonesia Bebas Sampah, Namira Purba Pelopori Yayasan Sayap Proyek Indonesia

5 Mei 2023   13:46 Diperbarui: 5 Mei 2023   14:03 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia yang menyampaikan bahwa jumlah produksi sampah nasional mencapai 175.000 ton per hari dan dapat dikalkulasikan dalam skala tahunan, Indonesia dapat menghasilkan sampah sebanyak 64 juta ton.

Berdasarkan angka pada data tersebut, maka Indonesia tidak hanya dikenal sebagai salah satu negara dengan jumlah penduduk terbanyak, melainkan juga sebagai salah satu bagian dari negara penghasil sampah terbesar di dunia. Melihat permasalahan tersebut justru menjadi motivasi bagi Namira Purba, seorang wanita yang merupakan aktivis lingkungan lulusan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara dalam membentuk suatu organisasi lingkungan bernama Yayasan Sayap Proyek Indonesia.

Yayasan Sayap Proyek Indonesia atau yang juga dapat dikenal sebagai Project Wings Sumatra ini merupakan sebuah komunitas non-pemerintah yang bergerak dalam bidang menjaga dan melestarikan lingkungan yang letaknya berada di Desa Timbang Jaya Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.

Organisasi Yayasan Sayap Proyek Indonesia Namira bentuk untuk menjadi wadah kontribusi bagi dirinya yang dikenal sebagai aktivis lingkungan yang menginginkan agar indonesia dapat terbebas dari sampah. Sebab Namira sendiri mengaku bahwa di daerah tempat tinggalnya sendiri yang berada pada daerah Bukit Lawang masih ditemukan banyak sekali masyarakat yang tidak sadar dan tidak peduli dengan kebersihan lingkungan, sehingga masih banyak ditemukan sampah yang bertebaran.

"Sebagai daerah destinasi wisata hingga mancanegara yang memiliki banyak sumber daya alam menjadi potensi wisata dan menjadi pemasukan ekonomi yang menjanjikan bagi daerah tersebut. Namun kurangnya peran pemerintah dan kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan, mengakibatkan masih banyak ditemukannya sampah yang bertebaran yang disebabkan karena masih ada masyarakat yang membuang sampah sembarangan hingga ke sungai. Maka dari itu sebagai bentuk terimakasih kepada alam, kita ingin menjaga lingkungan ini agar tetap asri dan terbebas dari sampah, sehingga generasi penerus selanjutnya masih tetap dapat menikmati keindahan seperti yang kita rasakan saat ini dikehidupan yang akan datang," ucap Namira.

Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan Namira bersama Yayasan Sayap Proyek Indonesia untuk dapat melestarikan lingkungan dan mengurangi produksi sampah yaitu seperti penanaman satu juta pohon yang masih dalam proses, melakukan kegiatan aksi bersih, mengadakan kegiatan ecobrick, membuat bank sampah bagi masyarakat, membagikan tempat sampah kepada masyarakat, mengutip sampah dari rumah ke rumah, melakukan daur ulang sampah menjadi suatu kerajinan tangan yang bernilai, hingga melakukan sosialisasi mengenai lingkungan kepada masyarakat juga sering mereka lakukan agar dapat membentuk kesadaran masyarakat.

Selain kegiatan-kegiatan tersebut, Namira juga mengungkapkan bahwa Yayasan Sayap Proyek Indonesia memiliki satu divisi yaitu divisi edukasi yang dibentuk sebagai upaya untuk tetap menjaga lingkungan. Divisi ini ditujukan untuk anak-anak generasi penerus bangsa sebagai tempat untuk belajar serta dapat mengedukasi anak-anak generasi tersebut mengenai pentingnya menjaga lingkungan sehingga nantinya dapat menciptakan kesadaran bagi mereka mengenai pentingnya menjaga lingkungan.

"Proyek Sayap Indonesia membentuk suatu divisi edukasi yang berguna untuk mengedukasi anak-anak yang berada di sekitar daerah tersebut, sebab mereka sebagai generasi penerus harus memahami apa itu sampah, apa itu lingkungan, dan hal-hal dasar lainnya. Sehingga ketika mereka sudah besar mereka sudah memahami hal-hal dasar yang sudah diajarkan sebelumnya, seperti tidak membuang sampah ke sungai hingga tidak membakar sampah tersebut.

Namun masih sangat disayangkan karena masih banyak masyarakat awam yang kurang mendapatkan edukasi terutama dalam lingkungan sekolah dan sudah seharusnya nilai-nilai seperti tidak boleh membuang sampah sembarangan merupakan hal yang harus lebih dikedepankan di kehidupan sekolah," lanjutnya.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Dengan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh Yayasan Sayap Proyek Indonesia, Namira turut berharap agar kedepannya lebih banyak lagi orang yang mengikuti kegiatannya. "Saya pribadi berharap agar kedepannya lebih banyak lagi orang-orang termasuk anak muda yang ikut terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang  dilakukan oleh Yayasan Sayap Proyek Indonesia seperti kegiatan bersih-bersih, menanam pohon dan kegiatan lainnya," jawab Namira sebagai penutup.

- The Influitive Publisher

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun