Mohon tunggu...
Azzahra Diaz Miranty
Azzahra Diaz Miranty Mohon Tunggu... Mahasiswa - Journalism student.

Scripturient (adj.) having a consuming passion to write.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Belajar Online bagi Siswa Sekolah, Banyak yang Merasa Bosan

10 Juli 2021   11:10 Diperbarui: 10 Juli 2021   11:23 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jakarta – Pada masa Pandemi saat ini seluruh sekolah di Indonesia tentu saja menerapkan sistem pembelajaran secara daring (dalam jaringan) dimana menuntut semua siswa atau murid untuk melakukan proses belajar secara online dan dari rumah. Proses belajar online inipun banyak menimbulkan pro dan kontra dari individual masing-masing, ada yang merasa baik-baik saja, atau bahkan senang karena belajar dan menghabiskan banyak waktu di rumah, bahkan tidak sedikit pula yang merasa bosan.

“Sekitar satu setengah tahun Mbak, bosan banget.” Ucap Tasya (16) di Cipinang Jakarta Timur, Jumat sore (09/07/2021).

Tasya berujar, pembelajaran online seperti ini sangat tidak efektif karena perbedaan offline dan online yang sangat berbeda. “Ketika offline banyak waktu lebih buat nambah kegiatan atau aktivitas sendiri, kalau online kadang guru juga kirim tugas gak sesuai waktu belajar, jadinya yang tadinya harus udah ngelakuin kegiatan lainnya diluar sekolah jadi ketunda buat selesain dulu tugas-tugasnya.”

Siswi kelas 11 Jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik ini juga mengatakan bahwa dirinya tidak suka dengan pembelajaran online seperti saat ini. “Gak suka, Mbak.” Menurutnya lagi ini membuat tugasnya menjadi menumpuk tidak seperti biasanya.

Tentu saja pandemi membawa banyak perubahan entah pada siswa sekolah maupun mahasiswa perguruan tinggi, hal ini memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, Tasya yang terbiasa dengan metode mengerti jika guru yang menerangkan pun memiliki pendapatnya sendiri, “ada kelebihan sama kekurangannya Mbak, kalau kelebihannya wawasan yang di dapetin gak cuma di buku ataupun langsung praktik ada dari berbagai internet, nah kekurangannya kurang memahami materi dengan baik karena udah terbiasa juga kalau belajar diterangin langsung di papan tulis, online kan enggak, harus bisa pahamin sendiri gitu, Mbak.” Jelas Tasya.

Dia memiliki harapan yang besar untuk dirinya sendiri dalam menghadapi sistem pembelajaran sekarang ini. “Harapan aku kalau pas belajar online gini, semoga sistem pembelajarannya di sebagian pelajaran bisa lebih baik, misalkan ya Mbak, saat pengumpulan tugas itu penilaiannya bukan dari hasil tugasnya, tapi dari waktu pengumpulan dan seringnya buat tugas atau enggak. Terus kalau pelajaran hitung-hitungan gitu maunya guru buat channel YouTube sendiri yang khusus untuk penjelasan pelajarannya.” Ucapnya secara mantap.

Harapan lain datang dari dirinya mengenai sistem pembelajaran online di negara Indonesia, “karena setiap sekolah beda-beda sistem pembelajarannya, aku berharap sekolah-sekolah yang ada di Indonesia sesekali atau membuat jadwal pembelajaran luring, yang di buat per-gelombang dalam satu kelas Mbak.”

“Aku juga mau ketemu teman-teman dan belajar bareng lagi,” tutup Tasya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun