Ibu Kota Nusantara (IKN), yang terletak di Kalimantan Timur, menawarkan
peluang besar bagi pembangunan dengan konsep berkelanjutan dalam hal ini, sektor
farmasi memiliki peran penting, terutama dalam memanfaatkan sumber daya alam secara bijak dan meminimalkan dampak terhadap lingkungan. Selanjutnya tugas essai ini
membahas bagaimana farmasi dapat diintregrasikan dengan prinsip keberlanjutan ditengah
pembangunan IKN.
Pemindahan ibu kota ke Kalimantan bertujuan untuk menciptakan kota modern
yang ramah lingkungan. Dalam proses ini, industri farmasi memegang peranan strategis, baik dalam pemanfaatan biodiversitas atau keberagaman lokal maupun pengelolaan limbah farmasi. Namun, jika tidak dikelola dengan baik, potensi pencemaran lingkungan dan
ekspoitasi sumber daya alam dapat menjadi ancaman serius bagi ekosistem lokal.
Keberlanjutan menekankan pada keseimbangan antara kebutuhan manusia dan pelestarian lingkungan. Konsep green pharmacy juga menekankan pengelolaan produk farmasi dengan meminimalkan dampak lingkungan. Selain itu, pendekatan ekonomi circular dapat diterapkan dalam industri farmasi untuk mendaur ulang limbah obat dan
bahan baku.
1. Pengelolaan Limbah FarmasiÂ
Limbah farmasi, seperti obat kedaluwarsa dan residu pabrik, berpotensi mencemari air dan
tanah. Oleh karena itu, di IKN diperlukan sistem pengelolaan limbah terpadu yang
memanfaatkan teknologi canggih untuk mengurangi emisi dan polusi.
2. Pemanfaatan Biodiversitas Lokal
Kalimantan memiliki kekayaan flora yang potensial untuk penelitian dan pengembangan
obat. Namun, eksploitasi berlebihan harus dihindari dengan menerapkan prinsip konservasi
dan penelitian berkelanjutan.
3. Infrastruktur Ramah Lingkungan
Pembangunan fasilitas farmasi di IKN harus menggunakan desain hemat energi dan
material yang mendukung lingkungan. Selain itu, penggunaan teknologi hijau dapat
membantu mengurangi jejak karbon industri farmasi.
Masalah yang Dihadapi
Tantangan utama mencakup kurangnya regulasi yang ketat, biaya tinggi untuk
teknologi ramah lingkungan, serta potensi konflik antara eksploitasi sumber daya alam dan
pelestarian lingkungan. Selain itu, peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya
keberlanjutan masih menjadi pekerjaan besar.
Kesimpulan
Integrasi sektor farmasi dengan prinsip keberlanjutan sangat penting dalam
pembangunan IKN. Dengan pengelolaan limbah yang tepat, pelestarian biodiversitas, dan
penerapan teknologi hijau, industri farmasi dapat berkontribusi positif bagi lingkungan.
Namun, kolaborasi antara pemerintah, industri, dan masyarakat tetap menjadi kunci untuk
mewujudkan tujuan ini.
Kata Kunci
Farmasi, Keberlanjutan, Limbah, IKN, Biodiversitas
Daftar Pustaka
Anastas, P. T., & Warner, J. C. (1998). Green Chemistry: Theory and Practice. Oxford
University Press.
Ghisellini, P., et al. (2016). "A Review on Circular Economy." Journal of Cleaner
Production, 114, 11-32.
BPOM RI. (2024). "Pedoman Pengelolaan Limbah Farmasi."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H