Mohon tunggu...
azzahracindyramadhani
azzahracindyramadhani Mohon Tunggu... Apoteker - mahasiswa

hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Peran Farmasi dalam Mewujudkan Keberlangsungan Lingkungan di IKN

24 Desember 2024   10:01 Diperbarui: 24 Desember 2024   10:13 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Ibu Kota Nusantara (IKN), yang terletak di Kalimantan Timur, menawarkan
peluang besar bagi pembangunan dengan konsep berkelanjutan dalam hal ini, sektor
farmasi memiliki peran penting, terutama dalam memanfaatkan sumber daya alam secara bijak dan meminimalkan dampak terhadap lingkungan. Selanjutnya tugas essai ini
membahas bagaimana farmasi dapat diintregrasikan dengan prinsip keberlanjutan ditengah
pembangunan IKN.


Pemindahan ibu kota ke Kalimantan bertujuan untuk menciptakan kota modern
yang ramah lingkungan. Dalam proses ini, industri farmasi memegang peranan strategis, baik dalam pemanfaatan biodiversitas atau keberagaman lokal maupun pengelolaan limbah farmasi. Namun, jika tidak dikelola dengan baik, potensi pencemaran lingkungan dan
ekspoitasi sumber daya alam dapat menjadi ancaman serius bagi ekosistem lokal.


Keberlanjutan menekankan pada keseimbangan antara kebutuhan manusia dan pelestarian lingkungan. Konsep green pharmacy juga menekankan pengelolaan produk farmasi dengan meminimalkan dampak lingkungan. Selain itu, pendekatan ekonomi circular dapat diterapkan dalam industri farmasi untuk mendaur ulang limbah obat dan
bahan baku.

1. Pengelolaan Limbah Farmasi 

Limbah farmasi, seperti obat kedaluwarsa dan residu pabrik, berpotensi mencemari air dan

tanah. Oleh karena itu, di IKN diperlukan sistem pengelolaan limbah terpadu yang
memanfaatkan teknologi canggih untuk mengurangi emisi dan polusi.
2. Pemanfaatan Biodiversitas Lokal

Kalimantan memiliki kekayaan flora yang potensial untuk penelitian dan pengembangan
obat. Namun, eksploitasi berlebihan harus dihindari dengan menerapkan prinsip konservasi
dan penelitian berkelanjutan.
3. Infrastruktur Ramah Lingkungan

Pembangunan fasilitas farmasi di IKN harus menggunakan desain hemat energi dan
material yang mendukung lingkungan. Selain itu, penggunaan teknologi hijau dapat
membantu mengurangi jejak karbon industri farmasi.
Masalah yang Dihadapi
Tantangan utama mencakup kurangnya regulasi yang ketat, biaya tinggi untuk
teknologi ramah lingkungan, serta potensi konflik antara eksploitasi sumber daya alam dan
pelestarian lingkungan. Selain itu, peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya
keberlanjutan masih menjadi pekerjaan besar.

Kesimpulan
Integrasi sektor farmasi dengan prinsip keberlanjutan sangat penting dalam
pembangunan IKN. Dengan pengelolaan limbah yang tepat, pelestarian biodiversitas, dan
penerapan teknologi hijau, industri farmasi dapat berkontribusi positif bagi lingkungan.
Namun, kolaborasi antara pemerintah, industri, dan masyarakat tetap menjadi kunci untuk
mewujudkan tujuan ini.
Kata Kunci
Farmasi, Keberlanjutan, Limbah, IKN, Biodiversitas
Daftar Pustaka
Anastas, P. T., & Warner, J. C. (1998). Green Chemistry: Theory and Practice. Oxford
University Press.
Ghisellini, P., et al. (2016). "A Review on Circular Economy." Journal of Cleaner
Production, 114, 11-32.
BPOM RI. (2024). "Pedoman Pengelolaan Limbah Farmasi."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun