Mohon tunggu...
azzahra andini
azzahra andini Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Nonton

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fenomena Nongkrong: Kebiasaan yang Hampir Menjadi Budaya dari Tiap Generasi

15 September 2024   20:27 Diperbarui: 15 September 2024   20:31 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nongkrong atau yang biasa disebut nongki adalah kegiatan kumpul bersama teman atau orang terdekat di tempat yang sering dikunjungi. Biasanya mereka akan memilih tempat nongkrong di cafe, warung, angkringan, dan taman. Namun saat ini yang umum untuk dijadikan tempat nongkrong adalah angkringan. Biasanya mereka melakukan obrolan santai, atau mengisi waktu luang dengan menikmati aktivitas bersama. 

Saat ini nokrong sudah menjadi kebiasan hampir disemua kalangan, mulai generasi milenial sampai gen z. Bahkan generasi alpha atau anak SMP pun sudah bisa nongkrong, untuk bermain game ataupun belajar bersama teman. Kebiasaan juga sudah dilakukan sejak dulu oleh orang tua, biasanya bapak-bapak atau kakek. Tempatnya biasanya diwarung sekitar desa atau dirumah-rumah warga.

Di dalam sebuah tongkrongan mereka akan melakukan beberapa aktivitas. Mereka akan bersantai sembari ngopi dan bercerita. Adapula yang nongkrong setelah jam kerja, untuk menyelesaikan tugas atau bersantai dan melepas stres. Beberapa orang menggunakan tempat nongkrong untuk diskusi proyek dan memgembangkan relasi bisnis. Bagi pelajar atau mahasiswa, mereka memilih mengerjakan tugas dan bersantai. Bagi mereka yang memiliki hobi sama seperti forografi akan bertukar cerita dan pengalaman. Bagi mereka yang suka dan memiliki hobi musik, dibeberapa tempat nongkrong disediakan area untuk live musik bagi pembeli.

Waktu nongkrong biasanya tergantung pada aktivitas harian orang itu, karena setiap orang berbeda-beda. Namun, ada beberapa waktu yang sering dipilih untuk nongkrong. Malam Hari adalah waktu yang paling populer untuk nongkrong, terutama setelah aktivitas kerja atau sekolah selesai. Banyak orang memilih malam untuk berkumpul karena sudah tidak ada beban pekerjaan, dan suasananya lebih santai. Selain itu akhir Pekan yaitu hari Sabtu dan Minggu adalah waktu favorit untuk nongkrong karena orang memiliki lebih banyak waktu luang. Tidak adanya tekanan pekerjaan atau sekolah membuat akhir pekan ideal untuk berkumpul dan bersosialisasi.

Suka nongkrong memiliki dampak positif seperti mengurangi stres karna lelah bekerja sehingga meningkatkan mood. Selain itu percakapan santai saat nongkrong dapat memunculkan ide-ide kreatif dan inspirasi baru. Nongkrong juga menjadi sarana untuk bertukar pengalaman, cerita, atau informasi yang dapat memperluas wawasan dan pemahaman dalam berbagai hal.

Selain dampak positif tersebut, adapula dampak negatifnya. Pemborosan waktu dan uang, nongkrong di tempat-tempat yang memerlukan biaya, seperti kafe atau restoran, bisa menjadi kebiasaan yang menguras uang. Selain itu nongkrong menimbulkan Kebiasaan tidak sehat, dalam beberapa tempat, memiliki kebiasaan yang tidak sehat, seperti merokok, konsumsi alkohol berlebihan, atau begadang hingga menurunkan kualitas tidur. Jika nongkrong dilakukan hingga larut malam, ini bisa mengganggu waktu istirahat. Pola tidur yang tidak teratur dapat menyebabkan kelelahan dan menurunkan fokus di siang hari.

Nongkrong telah menjadi aktivitas sosial yang umum di berbagai kalangan, dengan tempat populer seperti kafe, angkringan, dan taman. Nongkrong bukan hanya sekadar waktu bersantai, berdiskusi proyek, hingga bermain musik atau bertukar hobi. Sebagian dari mereka yang suka nongkrong berfikir, antara kerja dan kehidupan harus seimbang. Selain itu memiliki dampak positif dan negatif tergantung pada tempat dan kegiatan yang dilakuakan. Oleh karena itu, nongkrong sebaiknya dilakukan dengan bijak agar dampak positifnya lebih dominan dibandingkan efek negatifnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun