Mohon tunggu...
AZZAHRA MAHESA PUTI
AZZAHRA MAHESA PUTI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Halo semuannya selamat datang, terimakasih telah berkunjung ke profile ini!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Trend Hijab Fashion di Kalangan Generasi Milenial

27 Desember 2023   23:03 Diperbarui: 27 Desember 2023   23:04 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sejak awal era reformasi pada tahun 1998, Indonesia telah menyaksikan perubahan besar dalam pandangan terhadap fashion hijab. Transformasi ini tidak hanya melibatkan aspek pakaian sebagai penutup bagian intim saja, namun juga menandai munculnya hijab sebagai simbol identitas dan gaya pribadi. 

Dukungan media massa khususnya majalah fashion menjadi pilar utama dalam memperkenalkan trend hijab yang modis dan membangkitkan minat serta semangat generasi milenial dalam mengadopsi hijab sebagai bagian dari gaya fashion yang terus berkembang.

Namun, dalam gemerlapnya tren fashion hijab yang dipengaruhi oleh media massa, esensi sebenarnya dari hijab seringkali terabaikan. Pengaruh media cenderung mengedepankan aspek estetika dan fesyen, sedangkan nilai-nilai keagamaan yang seharusnya menjadi inti identitas hijab justru dipinggirkan. 

Dalam konteks ini, perlu dikaji lebih mendalam bagaimana media massa membentuk pandangan masyarakat khususnya generasi milenial terhadap hijab, dan bagaimana kita bisa menyampaikan informasi yang berimbang antara aspek fashion dan nilai-nilai keagamaan dalam tren hijab.

Konsep teori pada pembahasan yang akan dimuat menggunakan Konsep agenda setting yang ada dalam sosiologi komunikasi dengan menyoroti peran media massa dalam membentuk pandangan dan minat masyarakat terhadap hijab, khususnya dalam konteks perubahan fashion hijab di Indonesia. Media massa, khususnya melalui majalah fesyen, mempunyai kekuatan untuk mengatur agenda dengan menghadirkan hijab sebagai bagian dari tren fesyen yang modis dan layak untuk diikuti. 

Namun peran tersebut seringkali mengedepankan aspek fashion pada hijab sehingga mengaburkan nilai-nilai agama dan agama yang seharusnya menjadi bagian penting dari identitas hijab. Dengan adanya konsep agenda setting, kita dapat lebih memahami bagaimana pesan-pesan terkait hijab disampaikan kepada generasi milenial melalui media massa dan pentingnya penyampaian informasi yang berimbang antara aspek fashion dan nilai-nilai agama dalam konteks hijab.

Permasalahan serta data yang dibahas merupakan Pengaruh media massa terhadap tren fashion hijab menjadi poin penting dalam mengubah pandangan masyarakat terhadap hijab di Indonesia. Meskipun majalah-majalah fesyen telah menyediakan wadah yang luas untuk memperkenalkan hijab sebagai bagian dari fashion yang modis, namun seringkali pesan-pesan yang disampaikan cenderung mengedepankan citra hijab dalam ranah estetika dibandingkan nilai-nilai keagamaannya. 

Hal ini berdampak pada menurunnya pemahaman mendalam mengenai makna hijab yang sebenarnya sebagai bagian integral dari identitas keagamaan, terutama di kalangan generasi milenial yang rentan terhadap pengaruh media.

Data menunjukkan meskipun minat terhadap hijab meningkat, namun kesadaran akan pentingnya hijab dalam konteks keagamaan masih kurang. Survei tersebut menyatakan bahwa sebagian besar generasi milenial yang mengadopsi tren hijab lebih fokus pada aspek fashion dan tren, sedangkan pemahaman mereka terhadap nilai-nilai keagamaan yang terkandung dalam hijab relatif minim. Hal ini menciptakan tantangan dalam membangun kesadaran yang seimbang antara aspek estetika hijab yang modis dan makna spiritual yang lebih dalam dari hijab sebagai bagian penting dari identitas agama dan budaya.

Namun perubahan pandangan terhadap hijab juga menunjukkan pola yang menarik. Meski dominasi citra hijab dalam konteks fashion, beberapa segmen masyarakat khususnya generasi milenial juga mulai menyoroti pentingnya memahami hijab sebagai representasi nilai-nilai keagamaan yang mendalam. Tren ini menunjukkan potensi untuk memperluas pengetahuan masyarakat tentang hijab, namun diperlukan pendekatan yang lebih holistik dan tepat sasaran untuk memastikan hijab tetap dikenal sebagai simbol identitas keagamaan yang kuat di tengah arus informasi yang didominasi oleh aspek fashion.

Dengan demikian, Solusi terbaik untuk meningkatkan kesetaraan antara aspek fashion dan nilai-nilai agama terkait hijab adalah melalui pendidikan yang berfokus pada nilai-nilai agama. Program edukasi terpadu melalui berbagai platform termasuk media sosial akan membantu memperkuat pemahaman generasi milenial akan pentingnya hijab dalam konteks keagamaan. Kolaborasi antara influencer, tokoh agama, dan perancang busana juga penting dalam menyampaikan pesan berimbang tentang hijab.

Perubahan narasi media juga penting. Dukungan media yang lebih berimbang antara aspek fashion dan nilai religi dalam tren hijab akan memberikan dampak positif. Dengan representasi yang lebih berimbang, hijab dapat dilihat sebagai pilihan busana yang memadukan nilai-nilai keagamaan dengan gaya pribadi. Diperkirakan dengan pendekatan ini, minat generasi milenial terhadap hijab akan lebih berkelanjutan dan memiliki makna spiritual yang lebih dalam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun