1. Ancaman masuk pesaing baru:
- Tinggi: Industri hijab mudah dimasuki oleh perusahaan baru karena hambatan masuk yang rendah.
- Strategi: Azata Hijab harus meningkatkan diferensiasi produk dengan menawarkan desain yang unik, kualitas tinggi, dan layanan pelanggan yang prima.
2. Daya tawar pemasok:
- Rendah: Ada banyak pemasok bahan baku hijab di pasar, sehingga daya tawar pemasok rendah.
- Strategi: Azata Hijab harus membangun hubungan yang kuat dengan pemasoknya untuk mendapatkan harga yang kompetitif dan pasokan yang terjamin.
3. Daya tawar pembeli:
- Sedang: Daya tawar pembeli sedang karena ada banyak pilihan hijab di pasar.
- Strategi: Azata Hijab harus menawarkan harga yang kompetitif, nilai tambah seperti aksesoris hijab, dan program loyalitas pelanggan untuk menarik dan mempertahankan pembeli.
4. Ancaman produk atau jasa substitusi:
- Sedang: Ada beberapa produk substitusi seperti topi, syal, dan rambut palsu, tetapi hijab masih menjadi pilihan populer bagi banyak perempuan Muslim.
- Strategi: Azata Hijab bisa menekankan manfaat unik hijab, seperti menutup aurat dan meningkatkan rasa percaya diri, untuk membedakan diri dari produk substitusi.
5. Persaingan antar perusahaan yang sudah ada:
- Tinggi: Industri hijab sangat kompetitif dengan banyak pemain besar dan kecil.
- Strategi: Azata Hijab dapat fokus pada ceruk pasar tertentu, seperti hijab untuk perempuan muda atau hijab untuk acara formal, untuk menghindari persaingan langsung dengan pemain besar.
Gambar 8 (Analisis Gaya Kepemimpinan)
Gaya Kepemimpinan adalah karakteristik atau ciri yang digunakan oleh seorang pemimpin dalam memandu organisasi serta bawahannya dalam mencapat satu tujuan tertentu (Imtinan,2021). “Gambaran bagaimana seorang pemimpin mampu mempengaruhi karyawan dan membuat karyawan bertindak sesuai dengan arahan yang diberikan oleh pemimpin tanpa ada paksaan dan rasa takut pada karyawan,” demikian definisi gaya kepemimpinan yang digunakan. Pemimpin yang sukses dapat mengubah sikap kepemimpinan mereka agar sesuai dengan keadaan (Sudeva & Rasmini, 2021).
Gaya Kepemimpinan Situational adalah pendekatan di mana pemimpin menyesuaikan gaya kepemimpinannya sesuai dengan kebutuhan tim dan situasi tertentu. Model ini pertama kali diperkenalkan oleh Paul Hersey dan Ken Blanchard pada tahun 1969. Di bisnis Azata Hijab, yang berfokus pada produksi dan penjualan hijab, gaya kepemimpinan situasional dapat memberikan fleksibilitas dan adaptabilitas yang diperlukan untuk menghadapi berbagai tantangan dan peluang.
Pengaplikasian Kepemimpinan Situasional di Azata Hijab
Tahap 1: Menginstruksikan (Directing)
Situasi: Anggota tim baru yang belum berpengalaman dalam proses produksi hijab.
- Tindakan: Pemimpin memberikan instruksi rinci tentang prosedur produksi, termasuk standar kualitas dan penggunaan mesin.
- Tujuan: Membangun dasar keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan bagi anggota tim baru.