Mohon tunggu...
Azzahra Zhifa Putri Syahrina
Azzahra Zhifa Putri Syahrina Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswi

Nama: Azzahra Zhifa Putri Syahrina NIM: 46123110040 Jurusan: Psikologi Fakultas: Psikologi Kampus: Universitas Mercu Buan, Warung Buncit Angkatan: 43 Mata Kuliah: Kewirausahaan 1 Dosen: Prof. Dr, Apollo, M. Si.Ak.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

K7_Diskursus Break Even Point Analysis pada Proposa Bisnis Azata's Hijab

11 Mei 2024   17:00 Diperbarui: 11 Mei 2024   17:06 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendahuluan

Industri hijab di Indonesia berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir, didorong oleh pertumbuhan populasi Muslim dan meningkatnya kesadaran akan pentingnya berpakaian sopan. Hal ini membuka peluang bisnis yang menarik bagi para pengusaha yang ingin memasuki pasar ini.

Dalam dunia bisnis, setiap pengusaha pasti menginginkan agar usahanya sukses dan menguntungkan. Namun, sebelum memulai sebuah bisnis, penting untuk melakukan analisis yang mendalam untuk memastikan bahwa bisnis tersebut memiliki potensi keberhasilan yang cukup tinggi.  

Salah satu langkah penting dalam memulai bisnis hijab adalah melakukan analisis Break Even Point (BEP). BEP adalah titik di mana pendapatan usaha sama dengan pengeluaran usaha, sehingga bisnis tidak mengalami keuntungan maupun kerugian. Analisis BEP dapat membantu pengusaha dalam menentukan harga jual produk, jumlah produk yang perlu dijual, dan strategi bisnis yang tepat untuk mencapai profitabilitas.

Apa itu Analisis Break Even Point (BEP)?

Break Even Point (BEP) merupakan titik di mana total pendapatan dari penjualan produk atau jasa sama dengan total biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi atau menyediakan produk atau jasa tersebut. Dalam analisis BEP, kita akan menentukan jumlah unit produk yang harus dijual agar bisnis tidak mengalami kerugian, namun juga tidak mendapatkan keuntungan. Dengan kata lain, BEP adalah titik impas di mana keuntungan bersih menjadi nol.

Analisis BEP merupakan alat penting dalam perencanaan keuangan bisnis. Analisis ini membantu pengusaha dalam memahami berapa banyak produk yang perlu dijual untuk menutupi biaya variabel dan biaya tetap, dan mulai menghasilkan keuntungan.

Terdapat dua metode utama dalam menghitung BEP:

  • BEP berdasarkan unit: Metode ini menghitung berapa banyak unit produk yang perlu dijual untuk mencapai BEP. Formula BEP berdasarkan unit adalah:

BEP (unit) = Biaya Tetap / (Harga Jual - Biaya Variabel per Unit)

  • BEP berdasarkan pendapatan: Metode ini menghitung berapa banyak pendapatan yang perlu dihasilkan untuk mencapai BEP. Formula BEP berdasarkan pendapatan adalah:

BEP (pendapatan) = Biaya Tetap / (1 - Margin Kontribusi)

Margin kontribusi adalah selisih antara harga jual dan biaya variabel per unit.

Mengapa Analisis BEP Penting untuk Bisnis Hijab?

Analisis BEP memiliki beberapa manfaat penting bagi bisnis hijab, antara lain:

  • Membantu dalam menentukan harga jual produk: Analisis BEP dapat membantu pengusaha dalam menentukan harga jual produk yang tepat, sehingga dapat menutupi biaya dan menghasilkan keuntungan.
  • Membantu dalam menentukan jumlah produk yang perlu dijual: Analisis BEP dapat membantu pengusaha dalam menentukan berapa banyak produk yang perlu dijual untuk mencapai BEP dan mulai menghasilkan keuntungan.
  • Membantu dalam mengevaluasi strategi bisnis: Analisis BEP dapat membantu pengusaha dalam mengevaluasi strategi bisnis yang tepat untuk mencapai profitabilitas.
  • Meningkatkan Pengambilan Keputusan: Informasi yang diperoleh dari analisis BEP dapat membantu pengusaha dalam mengambil keputusan bisnis yang lebih baik. Misalnya, pengusaha dapat menggunakan informasi ini untuk menentukan apakah perlu memperluas produksi, membuka cabang baru, atau melakukan promosi khusus.
  • Meningkatkan Peluang Keberhasilan Bisnis: Pada akhirnya, analisis BEP dapat membantu meningkatkan peluang keberhasilan bisnis. Dengan memahami BEP dan menggunakan informasi ini untuk membuat keputusan bisnis yang tepat, pengusaha dapat meningkatkan kemungkinan mencapai profitabilitas dan keberhasilan jangka panjang.
  • Evaluasi Kinerja: Setelah bisnis berjalan, BEP dapat digunakan sebagai alat untuk mengevaluasi kinerja bisnis dan mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan.

Bagaimana Melakukan Analisis BEP untuk Bisnis Hijab?

Untuk melakukan analisis BEP untuk bisnis hijab, pengusaha perlu mengumpulkan informasi berikut:

  • Biaya Tetap: Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah-ubah dengan jumlah produk yang diproduksi atau dijual. Contoh biaya tetap adalah biaya sewa, gaji karyawan tetap, dan biaya depresiasi.
  • Biaya Variabel: Biaya variabel adalah biaya yang berubah-ubah dengan jumlah produk yang diproduksi atau dijual. Contoh biaya variabel adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya kemasan.
  • Harga Jual: Harga jual adalah harga yang dikenakan kepada pelanggan untuk produk hijab.
  • Analisis Sensitivitas: Melakukan analisis sensitivitas untuk menguji seberapa sensitif BEP terhadap perubahan variabel-variabel tertentu, seperti harga jual atau biaya produksi.

Setelah mengumpulkan informasi di atas, kami bisa  menggunakan formula BEP yang sesuai untuk menghitung BEP bisnis hijabnya.

Contoh Kasus: Analisis BEP untuk Bisnis Azata's  Hijab

Galeri Pribadi
Galeri Pribadi

Misalkan kami seorang pengusaha baru ingin memulai bisnis hijab dengan biaya tetap Rp. 10.000.000 per bulan. Biaya variabel per unit hijab adalah Rp. 20.000, dan harga jual per unit hijab adalah Rp. 50.000.

BEP (unit):

BEP (unit) = Rp10.000.000 / (Rp50.000 - Rp20.000) = 400 unit

Artinya, pengusaha perlu menjual 400 unit hijab per bulan untuk mencapai BEP dan mulai menghasilkan keuntungan.

BEP (pendapatan):

BEP (pendapatan) = Rp10.000.000 / (1 - (Rp50.000 - Rp20.000) / Rp50.000) = Rp20.000.000

Artinya, pengusaha perlu menghasilkan pendapatan Rp20.000.000 per bulan untuk mencapai BEP dan mulai menghasilkan keuntungan.

 

Pentingnya analisis sensitivitas dalam Break Even Point (BEP) Analysis adalah karena memungkinkan para pengusaha atau manajer bisnis untuk memahami seberapa sensitif titik impas (BEP) terhadap perubahan dalam variabel-variabel tertentu, seperti harga jual atau biaya produksi. Berikut adalah beberapa alasan mengapa analisis sensitivitas penting dalam BEP Analysis:

  1. Mengidentifikasi Risiko: Dengan melakukan analisis sensitivitas, pengusaha dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keseimbangan antara pendapatan dan biaya dalam bisnis mereka. Hal ini membantu dalam mengidentifikasi risiko-risiko yang mungkin dihadapi oleh bisnis dalam berbagai skenario.

  2. Perencanaan Strategis: Analisis sensitivitas memungkinkan pengusaha untuk membuat perencanaan strategis yang lebih baik dengan mempertimbangkan potensi dampak dari perubahan-perubahan dalam variabel kunci. Misalnya, jika harga jual produk turun, analisis sensitivitas dapat membantu dalam merencanakan strategi untuk mengurangi biaya produksi atau meningkatkan volume penjualan untuk menjaga keseimbangan keuangan.

  3. Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik: Dengan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana perubahan dalam variabel-variabel tertentu dapat mempengaruhi BEP, manajer dapat membuat keputusan yang lebih tepat dalam mengelola bisnis mereka. Mereka dapat mengevaluasi berbagai pilihan dan memilih strategi yang paling sesuai untuk mencapai tujuan bisnis mereka.

  4. Mengurangi Ketidakpastian: Analisis sensitivitas membantu mengurangi ketidakpastian dalam perencanaan bisnis dengan memperhitungkan berbagai skenario yang mungkin terjadi di masa depan. Dengan demikian, pengusaha dapat merasa lebih percaya diri dalam membuat keputusan dan merencanakan langkah-langkah kedepan.

  5. Memperkuat Ketahanan Bisnis: Dengan memahami seberapa sensitif BEP terhadap perubahan eksternal, seperti fluktuasi pasar atau biaya produksi, pengusaha dapat merancang strategi yang lebih adaptif dan meningkatkan ketahanan bisnis mereka terhadap perubahan lingkungan yang tidak terduga.

Dengan demikian, analisis sensitivitas menjadi alat penting dalam BEP Analysis yang membantu pengusaha untuk merencanakan, mengelola risiko, dan mengambil keputusan yang lebih baik dalam mengelola bisnis mereka.

Contoh faktor-faktor yang dapat mempengaruhi BEP: Perubahan harga jual, biaya produksi.

Berikut adalah contoh beberapa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi Break Even Point (BEP) dalam sebuah bisnis:

  • Perubahan Harga Jual: Penurunan harga jual produk atau jasa dapat mempengaruhi BEP dengan cara menurunkan kontribusi margin per unit. Dengan kata lain, semakin rendah harga jual, semakin banyak unit yang harus dijual agar bisnis mencapai titik impas.
  •  Perubahan Biaya Produksi: Kenaikan biaya produksi, seperti biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, atau biaya overhead pabrik, akan meningkatkan biaya variabel per unit. Hal ini akan menyebabkan BEP naik, artinya perusahaan harus menjual lebih banyak unit untuk mencapai titik impas.
  • Perubahan Biaya Tetap: Penambahan atau pengurangan biaya tetap, seperti biaya sewa atau biaya administrasi, akan langsung mempengaruhi BEP. Penambahan biaya tetap akan meningkatkan BEP, sedangkan pengurangan biaya tetap akan menurunkannya.

Memahami bagaimana faktor-faktor ini mempengaruhi BEP adalah kunci dalam mengelola risiko bisnis dan merencanakan strategi untuk mencapai titik impas yang optimal. Dengan memperhitungkan berbagai skenario yang mungkin terjadi, pengusaha dapat membuat keputusan yang lebih baik dalam mengelola bisnis mereka.

 

Kesimpulan

Analisis BEP adalah alat penting bagi pengusaha hijab dalam memahami profitabilitas bisnis mereka. Dengan melakukan analisis BEP, pengusaha dapat menentukan harga jual produk yang tepat, jumlah produk yang perlu dijual, dan strategi bisnis yang tepat untuk mencapai profitabilitas.

Sumber Bacaan:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun