Mohon tunggu...
Azzah Gandes Lituhayu
Azzah Gandes Lituhayu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/UNSRI

Saya Seorang Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Berbagai Imajinasi Anak Terhadap Lingkungan Sekitar Melalui Photovoice di Yayasan Ibnush Sholeh

22 November 2024   20:35 Diperbarui: 30 November 2024   08:19 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Bunga (data primer)

Imajinasi anak merupakan keterampilan dalam mengembangkan ide, atau konsep yang ada dalam pikiran mereka. Imajinasi anak-anak seringkali tidak terbatas seperti imajinasi yang dimiliki oleh orang dewasa. Anak-anak mengamati dan mengabadikan interaksi antara manusia, hewan, dan tumbuhan sebagai interaksi dalam kehidupan sehari-hari. Dengan diberikan media berupa kamera dengan menerapkan metode photovoice, merupakan salah satu cara untuk mengenali dan mengerti pandangan dunia anak-anak. Photovoice merupakan sebuah langkah yang memungkinkan anak-anak untuk berkomunikasi melalui media gambar yang mereka abadikan. Melalui teknik ini, anak-anak tidak hanya dapat mengekspresikan imajinasi mereka, tetapi juga menunjukkan bagaimana mereka berinteraksi dengan lingkungan sekitar serta mereka dapat mengabadikan momen-momen yang bagi mereka terlihat sangat mengesankan walaupun hal tersebut terlihat biasa saja di mata orang dewasa. Hal ini juga menunjukkan hubungan erat antara manusia dan lingkungan sekitar. Anak-anak yang memotret momen-momen ini mungkin tidak sekadar melihatnya sebagai aktivitas rutin, tetapi juga sebagai cara mereka memahami peran penting lingkungan dalam kehidupan. Dari foto ini dapat memperlihatkan bahwa anak anak merasakan lingkungan bukanlah hanya sekedar tempat tinggal namun suatu hal yang mempunyai arti dan peran dalam kehidupan keseharian meraka. Melalui kegiatan ini, anak-anak tersebut dapat menunjukkan bagaimana cara pendang mereka tentang menjaga keseimbangan dengan alam merupakan sesuatu yang alami, dan sudah seharusnya terjadi setiap hari,  membentuk pemahaman lebih awal tentang pentingnya keberlanjutan lingkungan sejak usia dini. Dengan cara pandang anak-anak tersebut, kita dapat belajar bahwa alam tidak hanya menjadi tempat tinggal kita, tetapi menjadi bagian dari cerita kehidupan sehari-hari yang bisa mengajarkan kita tentang bagaimana  keterikatan, keindahan, dan keberlanjutan hidup.

Peran Media Photovoice dalam Mengungkap Imajinasi Anak Terhadap Lingkungan Sekitar

Melaui kegiatan photovoice ini anak-anak mampu mengeksporasikan dan memahami dengan cara yang lebih mendalam . Adapun manfaat mendalam dari penggunaan metode photovoice ini dalam menggali imajinasi anal-anak terhadap lingkungan yaitu :

1. Memberikan Suara kepada Anak-anak

2. Mendorong kreativitas dan pemikiran yang lebih kritis.

3. Meningkatkan kesadaran sosial dan lingkungan.

4. Memudahkan percakapan antar generasi

Contoh Photovoice dan Kutipan dari Anak-Anak di Yayasan Ibnush Sholeh

1. Gambar Bunga

Gambar bunga merupakan photovoice yang diambil oleh Kevin. Kutipan dari kevin yaitu "bunga itu indah dan cantik sehingga enak untuk dilihat".

Foto : Bunga (data primer)
Foto : Bunga (data primer)

2. Gambar Pohon Daun Ubi

Gambar Pohon Daun Ubi merupakan photovoice yang diambil oleh Billy. Kutipan dari Billy yaitu "Pohon ini daunya bisa dimakan"

Foto : Pohon Daun Ubi (data primer)
Foto : Pohon Daun Ubi (data primer)

3. Gambar Billy (Teman Yudi)

Gambar Billy (Teman Yudi) merupakan photovoice yang diambil oleh Yudi. Kutipan dari Yudi yaitu "Billy orangnya baik dan kami sering bermain bersama".

Foto : Billy (data primer)
Foto : Billy (data primer)

Kehidupan Sehari-Hari di Lingkungan Mereka

Anak-anak menyaksikan dan memotret interaksi antara manusia, hewan, dan tumbuhan dalam kesehariannya. Mereka menggunakan kamera untuk mengabadikan momen atau peristiwa yang menurut mereka terlihat alami dan biasa, tetapi juga ternyata mengungkapkan hubungan yang kuat antara manusia dan lingkungan mereka. Anak-anak yang memotret momen-momen ini tidak hanya melihat hal tersebut sebagai aktivitas sehari-hari tetapi juga sebagai cara mereka memahami peran penting lingkungan dalam kehidupan. Foto-foto ini dapat menunjukkan bagaimana anak-anak melihat lingkungan sebagai sesuatu yang memiliki makna dan peran dalam hidup mereka. Melalui, photovoice mereka mengungkapkan persepsi bahwa keseimbangan alam harus tetap terjaga yang merupakan suatu hal yang alami dan  seharusnya terjadi setiap hari, serta membentuk persepsi awal tentang pentingnya keberlanjutan lingkungan sedari dini.

Melalui lensa kamera, mereka belajar lebih cermat dalam menghargai sesuatu yang seringkali terlewat. Anak-anak menyadari bahwa bunga bukanlah sekedar tentang keindahannya saja namun bunga bagian dari siklus kehidupan yang melibatkan mahluk lain seperti kupu-kupu, lebah dan serangga lainnya. Ayam yang mereka potret bukan hanya sekedar hewan peliharaan, namun sebagian sumber makanan yang sangat penting dan juga bagian dari ekosistem di sekitar mereka. Tanaman pohon daun ubi menjadi lambang kehidupan yang menyediakan berbagai manfaat bagi manusia serta hewan disekitarnya. Hasil karya anak-anak berupa foto tersebut mendeskripsikan bagaimana mereka melihat dunia sebagai sesuatu yang menakjubkan dan luar biasa lebih dari sekedar tempat tinggal. Dunia ialah hunian bersama makhluk lain yang kehadirannya harus dijaga harus tetap harmonis. 

Melalui lensa kamera, anak-anak belajar mengamati dengan lebih cermat dan menghargai detail yang sering terlewatkan. Mereka mulai menyadari bahwa bunga yang mereka potret bukan hanya keindahan yang statis, tetapi bagian dari siklus kehidupan yang melibatkan lebah, kupu-kupu, dan serangga lainnya. Ayam yang mereka abadikan tidak hanya sekedar hewan peliharaan, tetapi juga sumber pangan yang penting dan bagian dari ekosistem kecil di sekitar mereka. Pohon daun ubi yang sederhana menjadi simbol kehidupan yang menyediakan manfaat bagi manusia dan hewan di sekitarnya. Karya-karya foto yang dihasilkan anak-anak ini, meskipun sederhana, menyampaikan pesan yang kuat. Foto-foto tersebut menggambarkan bagaimana mereka mulai melihat dunia sebagai sesuatu yang lebih dari sekadar tempat tinggal. Dunia adalah ruang yang mereka huni bersama makhluk lain, yang keberadaannya harus dijaga agar tetap harmonis.

Cerita Kehidupan dari Perspektif Anak

Gambar yang dipotret anak-anak terkadang memiliki maknanya sendiri, Bagi anak-anak, bunga, ayam, pohon ubi,  bukan sekedar objek yang terdapat di lingkungan sekitar, tetapi juga bagian dari dunia yang penuh cerita, imajinasi, dan petualangan. Setiap detik atau moment  dalam kehidupan sehari-hari, yang dianggap biasa saja untuk orang yang dewasa, namun bagi anak-anak bisa menjadi moment yang lebih penting dan memiliki arti sendiri setiap detiknya. Gambar-gambar ini tidak hanya menghasilkan gambar, namun juga memperlihatkan isi hati anak-anak, yang penuh dengan imajinasi, cerita, dan juga cara mereka memandang dan merasakan hubungan mereka, baik hubungan dengan alamnya dan juga hubungan mereka dengan  orang-orang di sekitarnya.

Anak-anak dengan ketidaktahuan dan ketulusan mereka, terkadang melihat sesuatu yang mungkin tidak berarti atau tidak diperhatikan oleh orang dewasa.  Gambar-gambar ini pun dapat bermakna sebagai rasa keingintahuan anak-anak yang tidak ada batasnya, setiap klik kamera adalah sebuah eksplorasi bagi mereka, juga  suatu langkah untuk mengetahui makna lingkungan sekitar mereka. Di setiap fotonya, anak-anak bukan sekedar memperlihatkan apa yang dilihat saja, namun juga tentang bagaimana anak-anak mengambil maknanya sebagai elemen penting  dari keselarasan alam. Setiap gambar adalah pelajaran dan kenangan bagi anak-anak. Setiap klik kamera merupakan sebuah tindakan kecil menuju pemahaman bahwa dunia tidak tempati oleh manusia saja namun juga terdapat makhluk lain, sehingga kita harus memiliki kesadaran untuk berbagi tempat dan peran penting dalam kehidupan sehari-hari.

  

Penulis Oleh : Amilatul Chusna, Azzah Gandes Lituhayu, Rieke Rahma Dwinda, Sheila Nabila Aprilia, Tiur Enggelina Sihombing                  (Mahasiswa S1 Kesehatan Masyarakat, Universitas Sriwijaya) dan Wahyu Ningsih, Yani Prakusa (SMAN SUMSEL)

Dosen Pengampu : Najmah, S.K.M., M.P.H., Ph.D

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun