Mohon tunggu...
Azzah Afifah
Azzah Afifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

𝗬𝗼𝘂𝗿 𝗹𝗶𝗳𝗲 𝗱𝗼𝗲𝘀 𝗻𝗼𝘁 𝗴𝗲𝘁 𝗯𝗲𝘁𝘁𝗲𝗿 𝗯𝘆 𝗰𝗵𝗮𝗻𝗰𝗲. 𝗜𝘁 𝗴𝗲𝘁𝘀 𝗯𝗲𝘁𝘁𝗲𝗿 𝗯𝘆 𝗮 𝗰𝗵𝗮𝗻𝗴𝗲

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Selain Bahasa Reseptif Ada Bahasa Ekspresif Juga Loh

23 Maret 2022   01:03 Diperbarui: 23 Maret 2022   01:08 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemberian Pendidikan kepada anak usia dini adalah tingkatan yang sangat penting dalam berkembangnya kemampuan berbahasa anak. Manfaat dari perkembangan kemampuan berbahasa anak ini kelak akan berfungsi saat anak tersebut tumbuhb dewasa, anak menggunakan kemampuan berbahasanya untuk berkomunikasi dan bersosialisasi dengan orang-orang sekitarnya.

Dampingan orang tua juga sangat berpengaruh dalam cara anak mengembangkan bahasanya, sebagai guru dan orang tua sangat perlu dalam mengembangkan potensi yang mereka miliki. Keterampilan berbahasa merupakan keterampilan yang wajib dikembangkan oleh guru dan orang tua, karena mereka adalah tokoh penting dalam  terbentuknya karakter anak. Pastinya setiap anak memiliki kemampuan berbahasa yang berbeda-beda. Salah satu keterampilan bahasa ini yaitu keterampilan bahasa ekspresif.

Bahasa reseptif adalah suatu kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk mengekspresikan sesuatu yang telah dirasakan. Hal tersebut akan mereka ungkapkan melalui ekspresi wajah, peragaan tubuh, dan kalimat ucapannya.

Ketika anak memasuki Pendidikan taman kanak-kanak maka anak tersebutb dapat dikatakan telah memsuki fase perkembangan bahasa ekspresif. Dapat diartikan Ketika anak sudah memasuki usia tersebut, anak sudah mampu mengekspresikan apa yang dia rasakan, dapat menyampaikan apa yang dia inginkan. 

Kemampuan berbicara  merupakan kemampuan dimana anak dapat menyampaikan sesuatu dengan bentuk kata, pada artikel sebelumnya kita membahas tentang bahasa reseptif yang berarti dapat dimengerti dan diterima sedangkan kali ini kita membahas tentang bahasa ekspresif atau dapat dinyatakan.

  • Perkembangan bahasa ekspresif usia 0-12 bulan
  • Seperti yang kita ketahui ketika anak bayi baru lahir, bayi tersebut akan sering sekali membuat suara-suara yang dapat mengekspresikan apakah ia sedang senang atau malah akan menangis. Lalu ia akan membuat suara-suara gumanan berulang kali menandakan bahwa ia nyaman, tetapi anak bayi bisa tiba-tiba menangis jika ia merasa tidak nyaman.
  • Perkembangan bahasa ekspresif usia 1-3 tahun
  • Ketika anak berusia 1-2 tahun, yang awalnya hanya dapat menyebutkan satu kata saja kini ia sudah mulai bisa menyebutkan kalimat walau hanya terdiri dari dua kata. Apa yang anak ucapkan pada usia 1-2 tahun ini akan semakin jelas secara bertahap sebab, anak telah mengalami peningkatan dalam mengucapkan sesuatu dan menggunakan huruf konsonan.
  • Perkembangan bahasa ekspresif usia 3-5 tahun
  • Ketika anak berusia 3-4 tahun, kalimat yang ia ucapkan sudah lebih panjang dengan lebih dari tiga kata. Anak akan sering berbicara tentang apa saja yang baru ia alami baik itu di luar rumah maupun di dalam rumah. Saat anak telah dimasukkan dalam pendidikan pra-sekolah, ia akan sering juga membahas apa yang ia alami di sekolah, bagaimana teman-temannya dan pengalaman menarik lainnya yang ia alami.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun