: Teruntuk Mendiang Jokpin
Kabar duka darimu melesat tersebar ke segala penjuru
Dan aku melihat, Pak
Kata-kata menangis, sajak-sajak menjerit,
dan puisi-puisi menahan perih
Kehilangan sosok Ayah sekaligus Ibu baginya.
Engkau lentara dari dimensi berbeda
Mengajarkan bahwa kesederhanaan bisa menjadi wah
Bahwa kejenakaan menyimpan bijaksana
Bahwa puisi di sekeliling kita ada dimana-manaÂ
Bahkan di balik sebuah celana.
Terimakasih telah memberi nuansa pada wajah sastra Indonesia
Doa-doa kami haturkan menghantarmu
Pada pertemuan sejati
Yang abadi.
Pak JokpinÂ
Meski ragamu kini menuju tidur panjang
Namun namamu abadiÂ
Di sanubari Indonesia
Kini dan nanti.
2024.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H