di musim berhujan ini
Tidak hanya langit bermandi tangis
Pengusaha seperti Laundry pun menangis
Pekerja mandiri; Tukang Ojek online
maupun offline menangis
Para Bapak yang nganggur bertambah susah tertidur
Cucian ibu-ibu nyaris tiada kering
Anak-anak kecewa,
Bermain hujan dicegah ayah.
Orang-orang menongkrong sepi
Anak jalanan dibingungkan arah
Mencari tempat singgah tanpa basah susah
Untuk nyenyak tidur pun resah.
Masjid sepi pengunjung sedari wabah
Semakin hening tiada banyak jamaah
Meski hanya sekedar menumpang singgah.
Musim hujan, Kang!
Penyair hujan memungut rindu
dan kenangan adalah telah berlalu,
Katanya.
Hujan adalah anugerah
Mengapa membiak air mata?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H