Di sebatang kepul
yang kau hisap
Sejenak, kau lupakan
Susah hidup di kepalamu.
Dalam kehidupan banyak pilihan,
memilih hidup, juga pilihan.
Hiruk yang kau dengar
pikuk di telingamu
Sedang kepulan keluar masuk menghujani paru-paru
hanya menghantar kau berhalu, sendiri.
"Aku(i)lah aku
pilihanku sendiri!"
Aku, dengan getir di bibir
berusaha menjamah akumu,
tergelincir.
"Akulah aku
Pilihanku sendiri!"
07.04.2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!