Mohon tunggu...
Muhamad AzyadHilman
Muhamad AzyadHilman Mohon Tunggu... Guru - Guru

Awardee Beasiswa Pancakarsa | Education | Sport

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pandangan Kehidupan Menurut Seneca

21 Januari 2025   09:53 Diperbarui: 21 Januari 2025   09:53 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Seneca (Sumber: https://pixabay.com/id/images/search/seneca)

Lucius Annaeus Seneca, seorang filsuf Stoik terkenal, dikenal dengan kebijaksanaannya yang mendalam dan pemikiran-pemikirannya tentang kehidupan yang abadi. Tulisannya menawarkan banyak nasihat praktis dan refleksi filosofis, yang menekankan pentingnya kebajikan, akal budi, dan tatanan alami.

Kehidupan Sebagai Sebuah Perjalanan

Seneca memandang kehidupan sebagai sebuah perjalanan yang penuh dengan tantangan dan kesempatan untuk tumbuh secara pribadi. Menurutnya, tujuan utama dalam hidup adalah untuk hidup selaras dengan alam dan akal budi. Untuk mencapainya, seseorang harus mengembangkan kebajikan, yang dianggapnya sebagai satu-satunya kebaikan sejati. Keadaan eksternal seperti kekayaan, kesehatan, dan status sosial dianggap tidak berpengaruh pada nilai moral seseorang.

Pentingnya Menghargai Waktu

Dalam esai terkenalnya, "Tentang Hidup Yang Singkat," Seneca menyoroti pentingnya waktu. Ia berargumen bahwa hidup tidaklah singkat secara alami, melainkan banyak waktu yang terbuang percuma. Seneca mendorong pembacanya untuk menggunakan waktu mereka dengan bijak, berfokus pada aktivitas yang bermakna yang berkontribusi pada pertumbuhan pribadi dan kesejahteraan orang lain. "Bukan karena kita memiliki waktu hidup yang singkat, tetapi karena kita banyak menyia-nyiakannya. Hidup itu panjang jika kita tahu bagaimana menggunakannya," tulisnya.

Menerima Takdir dengan Tenang

Salah satu prinsip utama Stoisisme adalah penerimaan takdir. Seneca mengajarkan bahwa kita harus menerima segala sesuatu yang terjadi dalam hidup dengan tenang, memahami bahwa peristiwa berada di luar kendali kita. Daripada melawan atau menyesali keadaan yang sulit, kita sebaiknya beradaptasi dan mencari cara untuk berkembang dalam situasi tersebut. Sikap Stoik ini membantu menumbuhkan kedamaian batin dan ketahanan.

Peran Akal Budi

Seneca menekankan peran akal budi dalam mencapai kehidupan yang tenang dan berbudi luhur. Ia percaya bahwa manusia memiliki kapasitas untuk berpikir secara rasional, yang seharusnya memandu tindakan dan keputusan mereka. Dengan menyelaraskan kehendak mereka dengan akal budi, individu dapat mempertahankan ketenangan dan menghindari pengaruh hasrat dan keinginan yang tidak rasional. "Kebahagiaan sejati adalah menikmati saat ini, tanpa ketergantungan cemas pada masa depan," katanya.

Hidup di Masa Kini

Seneca mendorong kita untuk hidup di masa kini, menghargai apa yang ada di sini dan sekarang, daripada terus memikirkan masa lalu atau mengkhawatirkan masa depan. Ia percaya bahwa kesadaran dan kehadiran adalah kunci untuk kehidupan yang memuaskan. Prinsip Stoik ini sejalan dengan konsep modern tentang kesadaran dan bisa menjadi alat yang ampuh untuk menemukan kepuasan dalam kehidupan sehari-hari.

Kesimpulan

Filsafat Stoik Seneca memberikan kebijaksanaan abadi tentang bagaimana menghadapi tantangan dan ketidakpastian hidup dengan kebajikan dan keanggunan. Dengan fokus pada apa yang dapat kita kendalikan, menggunakan waktu dengan bijak, menerima takdir kita, dan hidup di masa kini, kita dapat menjalani kehidupan yang lebih bermakna dan memuaskan. Ajaran Seneca mengingatkan kita bahwa jalan menuju kebahagiaan sejati tidak terletak pada keadaan eksternal, tetapi pada sikap dan tindakan kita.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun