Mohon tunggu...
Azwiyatul Arofah
Azwiyatul Arofah Mohon Tunggu... Notaris - mahasiswi

membaca novel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidik dalam Pendidikan Islam

28 Oktober 2023   17:48 Diperbarui: 28 Oktober 2023   17:50 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hallo teman-teman Kompasiana..
Dalam artikel ini, saya akan mengulas sedikit apa yang saya ketahui mengenai Pendidik dalam Pendidikan islam. Semoga artikel ini dapat meningkatkan pemahaman tentang pentingnya pendidikan Islam dalam kehidupan manusia. 

Salah satu unsur penting dalam pendidikan yaitu pendidik, dikatakan penting karena pendidik merupakan kunci keberhasilan dalam proses pendidikan. Semua komponen dalam proses pendidikan yang mencakup materi, media, dan sarana pendidikan tidak akan maksimaltanpa kehadiran pendidik. Oleh karenanya pendidik dalam sistem pendidikan menempati kedudukan yang sangat strategis dalam menentukan kualitas pendidikan.

Dalam kamus Bahasa Indonesia dinyatakan, bahwa pendidik adalah orang yang mendidik. Secara leksikal, guru atau pendidik berarti orang yang pekerjaannya mengajar. Guru juga diartikan sebagai pekerja professional yang secara khusus disiapkan untuk mendidik anak anak yang diamanatkan orang tua untuk dapat mendidik anaknya di sekolah. Pendidik menurut pendidikn Islam adalah siapa saja orang yang memiliki tanggung jawab terhadap perkembangan peserta didik. Sementara secara khusus, pendidik dalam perspektif pendidikan islam adalah orang yang bertanggung jawab terhadap perkembangan peserta didik dengan mengupayakan perkembangan seluruh potensi peserta didik, baik potensi afektif, kognitif, maupun psikomotorik sesuai dengan nilai-nilai ajaran agama islam.

Pendidik dalam perspektif pendidikan Islam adalah orang-orang yang bertanggung jawab terhadap perkembangan seluruh potensi peserta didik, baik petensi afektif, kognitif, maupun psikomotorik sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam. Pendidik dalam islam adalah siapa saja yang bertanggung jawab terhadap perkembangan anak didik. Dalam islam, orang yang paling bertanggung jawab tersebut adalahorang tua (ayah dan ibu) anak didik. Tanggung jawab itu disebabkan sekurang-kurangnyaoleh dua hal: pertama, karena kodrat, yaitu karena orang tua ditakdirkan menjadi orang tua anaknya, dan kerena itu ia di takdirkan pula bertanggung jawab mendidik anaknya; kedua, karena kepentingan kedua orang tua, yaitu orang tua berkepentingan terhadap kemajuanperkembangan anaknya, sukses anaknya adalah sukses orang tuanya juga. Pada awalnya tugas itu adalah murni tugas kedua orang tua; jadi tidak perlu orang tua mengirimkan anaknya ke sekolah. Akan tetapi, karena perkembangan pengetahuan, keterampilan, sikap, serta kebutuhan hidup sudah sedemikian luas, dalam, dan rumit. Maka orang tua tidak mampu lagi melaksanakan sendiri tugas-tugas mendidik anaknya.

Nahhhh teman-teman disini juga ada kode etik sebagi pendidik loh, mari kita pelajari Bersama!                                                                               

Kode etik guru dalam perspektif islam, dapat dilihat dari berbagai pendapat ulama, diantaranya Al-Imam Abi Hamid Muhammad Ibn Muhammmad Al-Ghazali. Menurut Al- Ghazali ada beberapa etika yang harus diperhatikan oleh seorang guru, yaitu:

1. Kasih Sayang kepada peserta didik dan memperlakukannya sebagai anaknya sendiri.

2. Meneladani Rasulullah sehingga jangan menuntut upah, imbalan maupun penghargaan.

3. Hendaknya tidak member predikat atau martabat pada peserta didik sebelum ia pantas dn kompeten untuk menyandangnya, dan jangan member ilmu yang samar (al-ilm al-kafy) sebelum tuntas ilmu yang jelas (al-ilm al-jaly).

4. Hendaknya peserta didik di tegur dari akhlaq yang jelek (sedapat mungkin) dengan cara sindiran dan tunjuk hidung.

5. Guru yang memegang bidang studi tertentu sebaiknya tidak menjelek jelekan atau Menanyakan pelajaran pada peserta didik sesuai dengan taraf kemampuan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun