Mohon tunggu...
Azwir
Azwir Mohon Tunggu... Administrasi - Travel Enthusiast

Hobi Traveling, Pecinta Kuliner, Olahraga, Budaya

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Eksplorasi Pantai Eksotis dan Sensasi Mie Guritno: Petualangan Penuh Rasa dan Keindahan Alam

3 September 2024   23:04 Diperbarui: 3 September 2024   23:06 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah menikmati Pantai Gua Rised, kami kembali melanjutkan perjalanan menuju Kota Banda Aceh. Sepanjang perjalanan, kami singgah di sebuah warung mie yang cukup terkenal di Lamno, yaitu Warung Guritno. Dalam perjalanan ini, kami sengaja tidak makan siang di tempat lain agar bisa mencicipi mie gurita khas Lamno yang banyak direkomendasikan.

Setelah menempuh perjalanan sekitar satu jam dari Pantai Gua Rised, kami tiba di Warung Guritno. Kami langsung memesan mie gurita untuk saya, dan mie udang untuk istri saya, ditemani dengan teh dingin yang segar. Suasana warung yang ramai, dengan pengunjung yang memenuhi meja-meja, menunjukkan betapa populernya tempat ini. Koki di dapur terlihat sibuk menyiapkan pesanan mie untuk para pelanggan.

Ketika mie pesanan kami tiba, kami langsung menyantapnya dengan tambahan cabe rawit, yang membuat rasa mie ini semakin nikmat. Gurita dan udang yang segar menambah kelezatan hidangan ini, dan kami pun dengan cepat menghabiskan piring mie kami. Setelah makan, kami beristirahat sejenak sambil menikmati pemandangan sawah dan pegunungan di kejauhan dari mushalla yang berada di belakang warung.

Perjalanan kami berlanjut dengan melintasi Gunung Geurutee, salah satu titik tertinggi di sepanjang lintasan ini. Pemandangan dari puncak Geurutee sangat memukau, dengan tebing di satu sisi dan laut lepas di sisi lainnya. Kami bisa melihat gugusan pulau kecil di tengah laut dan pantai yang dipenuhi pohon pinus dari ketinggian ini. Warung-warung kecil yang berjejer di pinggir jalan menawarkan berbagai makanan dan minuman, serta kelapa muda yang menyegarkan. Meskipun godaan untuk berhenti sangat besar, kali ini kami memutuskan untuk terus melanjutkan perjalanan agar bisa sampai di Banda Aceh sebelum maghrib.

Saat gerimis mulai turun, kami tetap memacu motor dengan kecepatan sedang, melewati Gunung Geurute, Gunung Paro, dan Gunung Kulu, hingga akhirnya memasuki Kabupaten Aceh Besar. Menjelang maghrib, kami tiba di Kota Banda Aceh, menutup petualangan hari itu dengan penuh kepuasan dan kenangan indah dari pantai-pantai yang eksotis dan mie gurih yang lezat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun