Mohon tunggu...
Azwir
Azwir Mohon Tunggu... Administrasi - Travel Enthusiast

Hobi Traveling, Pecinta Kuliner, Olahraga, Budaya

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menikmati Kuliner autentik di Gegarang Resto: Sebuah Kenangan Tak Terlupakan dari Takengon

25 Agustus 2024   11:41 Diperbarui: 25 Agustus 2024   11:47 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aceh Tengah selain menawarkan destinasi wisata alam yang memukau dan tentunya Kopi Gayo yang sudah mendunia, wisata kulinernya juga tak kalah memanjakan lidah, salah satu tempat wisata kuliner yang tidak boleh dilewatkan apabila sedang berkunjung ke Kota Takengon adalah Gegarang Resto. Gegarang Resto terletak di Kampung Tansaril, Kecamatan Bebesen, Kabupaten Aceh tengah. Tidak susah untuk menemukan Gegarang Resto dan jalanan menuju ke Resto ini sudah ber aspal sehingga bisa dilalui oleh semua kendaraan.

Pada siang hari yang dingin dan hujan, kami memutuskan untuk mencoba kuliner di Gegarang Resto. Dari penginapan kami di Jalan Yos Sudarso, Takengon, resto ini hanya berjarak sekitar 1,2 km, yang dapat ditempuh dalam waktu tiga menit dengan mobil. Sesampainya di Gegarang Resto, parkiran penuh dengan kendaraan roda dua dan empat. Beruntung, saat kami tiba, ada mobil pengunjung yang meninggalkan lokasi, sehingga kami bisa memarkir kendaraan di tempat tersebut. Petugas parkir dengan sigap menawarkan payung agar kami tidak kebasahan, dan kami segera masuk ke dalam resto, menikmati suasana hangat di tengah dinginnya udara luar.

Dari bagian depan kami melewati bangunan seperti pendopo dengan konstruksi kayu dan beratapkan daun rumbia yang didalamnya terdapat meja dan kursi untuk pengunjung menikmati santapan siangnya, di area ini juga terdapat kasir untuk kita membayar seluruh pesananan makanan dan minuman kita sebelum meninggalkan resto. Dibelakang area meja dan kursi juga terdapat area lesehan yang masih satu area dan dibelakangnya terdapat dapur untuk menyiapkan aneka makanan dan minuman di resto ini.

Dari bangunan utama ini kita berjalan melewati jalan ke kanan untuk menuju area resto yang lainnya. Disisi sebelah kanan terdapat bangunan dari kayu dengan konsep lesehan. Banyak pengunjung resto sedang menikmati makanan di area lesehan, juga terlihat anak anak kecil yang yang sedang melihat ikan mas yang ada di kolam. Ada juga beberapa anak yang sedang melihat kura kura dengan ukuran yang cukup besar yang ada di kolam lainnya.

Kami meneruskan langkah kaki menyusuri jalan setapak menuju ke area belakang resto yang berkonsep bangunan seperti rumah panggung, disini kita duduk lesehan, sambil menunggu pelayan datang membawakan daftar menu untuk kita pilih sebagai santap siang. Istri memilih masakan asam jing yang merupakan masakan otentik tanoh gayo, agak mirip mirip dengan asam keueng kalau masakan aceh atau asam padeh kalau masakan minang, tapi tentu semua memiliki ciri khas tersendiri, masing masing memiliki kelezatannya sendiri.

Semua ikan, lobster, cumi bisa diolah menjadi masakan asam jing, bumbu asam jing terdiri dari campuran asam kandis, asam gelugur, cabai merah, bawang merah, bawang putih, jahe, lengkuas, dan daun kunyit semua bahan tadi menimbulkan aroma yang khas dan menggugah selera tentunya, disajikan dengan nasi hangat, kali ini istri saya memesan asam jing ikan nila, saya memesan nila bakar, dengan meminta tambahan cabe rawit yang agak banyak, karena kalau makanan tidak pedas rasanya ada sesuatu yang kurang. Kami memesan makanan yang berbeda agar bisa mencoba lebih banyak variasi makanan yang ditawarkan di gegarang Resto ini, untuk minuman kami memesan dua kelapa muda original dengan es batu dan perasan jeruk nipis.

Setelah memesan makanan kami menunggu pesanan datang sambil menikmati keindahan gegarang resto, ada hal yang menarik dengan resto ini, resto ini terletak di sebuah lembah yang dikiri kanannya terdapat bukit dengan aneka vegetasi, menyajikan pemandangan hijau yang menyegarkan mata, disekitar gazebo tempat kami duduk juga terdapat pepohonan bambu yang tampak bergoyang goyang diterpa hujan dan angin, semua menambah keindahan di siang itu.

Karena kami datang pada waktu weekend dan banyaknya pengunjung membuat kami harus bersabar menunggu pesanan datang, walaupun perut sudah keroncongan, kami putuskan untuk bergantian melaksanakan Shalat Zhuhur di Mushalla yang ada di tengah tengah Gegarang Resto, begitu mengambil wudhu terasa sekali dinginnya air pegunungan ditambah suasana yang masih gerimis, juga di dekat tempat wudhu ada beberapa toilet yang tersedia.

Setelah selesai menunaikan shalat, pesanan makanan yang kami nantikan pun akhirnya tiba. Tanpa menunggu lama, kami segera mencicipi hidangan yang telah tersaji di depan mata. Aroma harum dan tampilan yang menggugah selera membuat kami tak sabar untuk menikmati setiap gigitan. Dalam keheningan yang sesekali diselingi obrolan ringan, kami menikmati hidangan, dalam hitungan menit saja, piring-piring yang tadinya penuh kini telah kosong.

Setelah puas menikmati makanan dan menghabiskan minuman, kami pun bergegas menuju kasir untuk menyelesaikan pembayaran. Perut kenyang dan hati gembira, kami sadar saatnya kembali ke penginapan untuk berkemas dan bersiap check out, memulai perjalanan pulang menuju Sigli.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun