Di minggu sore yang cerah kami memutuskan untuk berwisata di salah satu Pasi (Pantai) yang ada di Kabupaten Pidie, namanya Pasi Tambon, terletak di Gampong Kulee, Kecamatan Batee yang berjarak sekitar 17,1 KM dari Kota Sigli yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 31 Menit.
Dari Kota Sigli di Jalan lintas Banda Aceh Medan kami berbelok ke kanan di simpang menuju Kecamatan Batee, kendaraan terus menyusuri jalanan aspal hingga melewati kantor Kecamatan Batee, dari kantor Kecamatan ini kita masih terus menyusuri jalanan hingga menemukan simpang yang ada Kedai Kopi di sebelah kiri dan juga jalanan yang berbelok ke kiri kea rah perbukitan, tapi kita jangan berbelok ke kiri karena jalan tersebut akan membawa kita ke atas bukit hingga ke Kecamatan Muara Tiga, kita tetap lurus saja melewati jalanan kearah pinggir pantai, mendekati jalan masuk ke Pantai tampak beberapa pemuda setempat menghampiri kami, setelah membayar tiket masuk sebesar 5000 Rupiah, mobil kami arahkan menyusuri perumahan warga hingga sampai di area pantai
Tampak dipinggir pantai sudah banyak kedai yang berdiri berjejer menawarkan aneka makanan dan minuman kepada para pengunjung yang sore itu sedang berwisata ke pantai ini. Kami terus mengarahkan kendaraan ketempat yang paling jauh bisa dilalui mobil, kemudian seorang bapak paruh baya mengarahkankami untuk parkir di tempat parkir di area kebun warga, tampak banyak kendaraan yang berjejer memenuhi parkiran, baik itu kendaraan roda dua ataupun roda empat.
Setelah memarkir kendaraan, kami melanjutkan perjalanan menuju pantai dengan melewati deretan kedai makanan dan minuman yang ada di sekitarnya. Kali ini, pantai tampak sangat bersih, jauh berbeda dari kunjungan kami beberapa tahun lalu yang penuh dengan tumpukan sampah di pinggir pantai.Â
Melihat perubahan positif ini sangat menyenangkan; pantai yang bersih dan terawat memberikan kesan yang lebih nyaman dan memanjakan mata. Keberhasilan menjaga kebersihan pantai ini tentunya merupakan hasil dari upaya bersama untuk melestarikan keindahan alam dan membuat tempat ini lebih menyenangkan bagi para pengunjung.
Kami terus berjalan di atas pasir pantai menuju kearah perbukitan yang ada di sebelah barat pantai ini, dibawah bukit tampak batu karang yang berada di sisi bukit hingga agak menjorok ke dalam laut, karang ini berdiri begitu kokoh walaupun ombak silih berganti menerjang.
Di area perbukitan banyak sekali para pengunjung yang sedang menikmati alam sambil mengabadikan momen bersama keluarga dan teman teman ber foto dibawah batu karang dengan latar laut lepas, sungguh pemandangan yang sangat indah dimana Pantai, laut dan bukit karang bersatu di bawah satu frame menghasilkan pemandangan yang menakjubkan, Keindahan alam yang menyatu ini menawarkan pengalaman visual yang luar biasa dan menjadi latar yang sempurna untuk setiap foto.
Ada beberapa orang yang sedang berenang dipinggir laut Pasi Tambon, anak anak kecil juga bermain air dan pasir di pinggiran pantai, orang tua tampak sedang mengawasi anaknya yang sedang bermain di pinggir pantai, semua tampak bahagia secerah suasana pantai di sore ini.
Kami memutuskan untuk menelusuri bukit karang, mencari karang yang agak besar dan duduk santai di atasnya sambil menikmati keindahan alam, dari sini tampak perahu nelayan berjejer rapi di pinggir pantai, banyak juga para pengunjung yang sedang menikmati makanan dan minumannya di kedai kedai yang tersedia di pinggir pantai.
Suara ombak yang menghempas karang dengan lembut menciptakan ritme alami yang seolah-olah berbicara langsung kepada hati kita. Ini adalah suara yang membawa kita kembali ke esensi kehidupan, mengingatkan kita akan kekuatan dan keindahan alam semesta.
Penelitian menunjukkan bahwa suara alam, seperti ombak laut, dapat menurunkan tingkat stres dan kecemasan. Gelombang suara yang stabil dan berulang-ulang memberikan efek menenangkan pada sistem saraf kita. Dalam konteks ini, ombak laut berfungsi sebagai musik alam yang mengalir dalam ritme yang teratur, memberikan ketenangan dan membantu kita meraih keadaan mental yang lebih damai.
Sore semakin merangkak menjauh, dan jam menunjukkan pukul 18.18. Kami tahu saatnya untuk segera pulang, tetapi tidak bisa menahan rasa enggan meninggalkan tempat yang telah memberikan banyak kebahagiaan. Dengan langkah perlahan, kami meninggalkan Pasi Tambon, menyusuri jalur berbatu karang yang penuh keindahan.
Kami akhirnya tiba di area parkir, tempat di mana mobil kami menunggu dengan setia. Setelah membayar biaya parkir sebesar 5000 Rupiah, kami merasakan kelegaan sederhana yang menyertai akhir perjalanan ini. Momen ini terasa istimewa karena tidak hanya meninggalkan tempat yang indah, tetapi juga membawa pulang kenangan yang akan selalu kami ingat.
Seperti hari yang memudar, kami juga meninggalkan pantai ini dengan penuh kenangan indah, siap untuk menghadapi hari esok dengan semangat baru. Pasi Tambon akan selalu menjadi tempat yang istimewa dalam ingatan kami, sebuah tempat di mana sore hari diisi dengan keindahan, kedamaian, dan keceriaan.
Semoga pariwisata di Pantai Pasi Tambon terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat Kecamatan Batee. Pantai ini membuktikan bahwa Pidie juga memiliki pesona alam yang indah dan menarik. Dengan terus mempromosikan keindahan pantai ini, kita dapat membantu meningkatkan kunjungan wisatawan dan mendukung perkembangan ekonomi lokal. Mari kita dukung dan ramaikan pariwisata di Kabupaten Pidie, sehingga lebih banyak orang dapat menikmati keindahan dan keunikan pantai ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H