Mohon tunggu...
Azwir
Azwir Mohon Tunggu... Administrasi - Travel Enthusiast

Hobi Traveling, Pecinta Kuliner, Olahraga, Budaya

Selanjutnya

Tutup

Trip

Petualangan Bawah tanah di Guha Tujoh: Menemukan Keindahan Karst di Pidie

8 Agustus 2024   22:36 Diperbarui: 8 Agustus 2024   22:43 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aceh dikenal dengan kawasan karst yang menakjubkan, salah satunya adalah kawasan karst Laweung yang terletak di Gampong Cot, Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh. Di kawasan ini terdapat sebuah gua yang dikenal dengan nama Guha Tujoh atau Gua Tujuh. Gua ini terkenal karena keindahan stalaktit dan stalakmitnya yang bervariasi bentuknya, menciptakan pemandangan bawah tanah yang menakjubkan.

Untuk sampai ke Guha Tujoh kita bisa memilih jalur dari Kecamatan Batee kalau kita berangkat dari arah Kota Sigli, dan bisa memilih melalui jalur Kecamatan Muara Tiga kalau kita berangkat dari arah Kota Banda Aceh.

Siang itu kami memacu sepeda motor ditengah terik matahari menuju ke Kecamatan Batee dan mendaki perbukitan yang jalanannya telah beraspal, tujuan kami ingin menjelajahi Guha Tujoh yang terletak di antara Kecamatan Batee dan Kecamatan Muara Tiga.

Setelah beberapa menit memacu sepeda motor diatas perbukitan Karst yang gersang ini akhirnya sampai juga kami dipertigaan jalan menuju Guha Tujoh, disini ada papan penunjuk jalan sederhana yang bertuliskan Guha Tujoh,  sepeda motor kami arahkan belok ke kanan menyusuri jalanan tanah, beruntung saat kami mengunjungi Guha Tujoh ini udara cukup cerah, tidak hujan sehingga jalanan cukup mudah untuk dilalui.

Di area jalanan masuk terdapat warung kecil yang menjajakan makanan ringan dan minuman, di Warung terdapat beberapa orang yang sedang bersantai menikmati minuman, kami berbincang sejenak dengan yang punya Warung untuk memastikan arah menuju ke Guha Tujuh, kebetulan anak pemilik Warung yang menawarkan diri untuk menjadi Guide kami selama berkunjung ke Guha Tujoh, setelah kendaraan kami titipkan di area parkiran warung dan kami memutuskan untuk trekking ke area Gua, jaraknya tidak begitu jauh dan cukup mudah dilalui hingga sampai ke area Gua, jalanan yang kami lalui selama trekking adalah jalanan tanah dan berbatu.

Didepan area Gua ada beberapa Pondok dan Tempat Duduk dari kayu, juga ada beberapa orang guide lokal yang siap untuk memandu kita menyusuri Gua dan menjelaskan sejarah tentang Guha Tujoh ini. Kami mulai menelusuri Gua ini, disebelah kiri mulut Gua ada stalagmit yang berukuran besar dan setelah kita melewati Stalagmit ini terdapat jalan setapak untuk turun ke dasar Gua berada dibawah tanah, kami tidak menuju ke bawah terlebih dahulu tapi meneruskan mengeksplore Gua di bagian atas,  didalam Gua ini banyak stalaktit dan stalagmit membuat pemandangan tampak indah, kami terus berjalan menuju ke bagian dalam Gua, disini pemandangan cukup indah stalaktit dan stalagmit memenuhi ruangan Gua, juga dari bagian langit Gua ada lubang yang membuat cahaya sang mentari bisa menembus ke dalam Gua dan juga cahaya yang berasal dari mulut Gua.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Setelah menelusuri bagian atas Gua kami memutuskan untuk turun ke bagian bawah melewati jalan setapak dan melewati tangga kayu sederhana, kami harus berhati hati sewaktu turun ke bawah karena area ini licin, dan sangat gelap, jadi kalau mau turun menelusuri bagian bawah Gua kita harus bawa senter agar tidak salah arah dalam melangkah.

Begitu tiba di perut Gua udara dingin dan lembab cukup terasa, terdengar suara tetesan air, tampak air menetes dari stalaktit yang ada di langit Gua, juga terdapat ember yang sengaja disiapkan untuk menampung tetesan air tersebut.

Di perut Gua juga terdapat berbagai formasi bebatuan ada yang membentuk tiang -- tiang, ada yang membentuk seperti burung rajawali, ada yang seperti ranjang dan juga di langit Gua ada batu besar yang tampak menggantung.

Kami tidak tahu pasti seberapa jauh kita bisa menelusuri Gua yang terdapat diperut bumi ini, setelah menelusuri keindahan di dalam Gua ini, kami memutuskan untuk mematikan seluruh Senter yang kami bawa, langsung suasana sangat gelap dan pekat, kami yang berdiri saling berdekatan tidak bisa saling melihat, yang ada hanya kegelapan. Saya tidak tahu apa yang ada dipikiran yang lain saat ada dalam kegelapan ini, yang jelas kami semua merasa sangat bersyukur bisa melihat keindahan alam yang luar biasa ini.

Senter kembali kami hidupkan, menyinari stalaktit dan stalagmit, menikmati berbagai batuan yang ada di dalam Gua dan akhirnya kami memutuskan untuk kembali menuju ke Gua bagian atas.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Selain itu, Guha Tujoh juga merupakan rumah bagi berbagai fauna, termasuk kelelawar dan burung walet, yang menambah daya tarik gua ini. Pembentukan rongga-rongga yang terlihat di dalam gua ini adalah hasil dari proses pelarutan batu gamping, yang merupakan batuan utama di bentang alam karst Laweung.

Melihat keindahan dan keanekaragaman yang ada di Guha Tujoh, sangat penting untuk menjaga kelestarian kawasan karst ini, yang tidak hanya akan melindungi keindahan alamnya tetapi juga mempromosikannya sebagai destinasi wisata edukasi dan ilmiah.

Alangkah indahnya kalau disekitaran mulut Gua tetap dibiarkan alami tanpa ada bangunan apapun, dan bale atau bangunan untuk istirahat bisa ditata agak keluar dari area mulut Gua, sehingga Guha Tujoh ini akan kelihatan lebih indah dan eksotis dengan kealamiannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun