Di balik cerita miring oleh anti FPI yang terlalu di besar-besarkan oleh media,banyak masyarakat yang merasa tertolong oleh kiprah FPI,tidak jarang,masyarakat yang gerah dengan aktifitas kemaksiatan di lingkungannya malah melapor ke FPI,bukan ke Polisi.Masyarakat kita juga sudah paham kalau arena kemaksiatan kebanyakan di bekingi oleh oknum-oknum aparat keamanan,baik dari Polisi maupun TNI.
5.Mengapa harus berterima-kasih kepada FPI?
Semua orang-orang yang baik terutama orang tua,pasti menginginkan anak-anaknya tumbuh dan hidup di lingkungan yang bersih,baik secara fisik maupun moral,tidak mungkin ada orang tua yang baik menginginkan anaknya terjerumus menjadi penjudi,pemabuk,pelacur atau pecandu narkoba.Sementara itu pihak kepolisian yang selama ini diharapkan untuk menertibkan arena kemaksiatan tidak bisa diharapkan,tentu saja keberadaan FPI sangat di syukuri.
Terlepas dari kekerasan yang di lakukan oleh FPI dalam menertibkan para pelaku penyakit masyarakat ini,kita harus menilainya secara jujur.
Bukankah para penjudi,pemabuk,pengedar narkoba dan pelacur adalah para pelanggar hukum?
Para pelaku penyakit masyarakat ini adalah tidak jarang preman-preman dan kaum asosial yang amoral juga yang sudah sangat terbiasa dengan kekerasan dalam kesehariannya.Bahkan 2 orang pendiri FPI,Habib Shaleh Allatas dan K.H. Cecep Bustomi tewas di tembak ( http://hukum.kompasiana.com/2012/10/01/perangi-maksiat-2-petinggi-fpi-dibunuh-peristiwa-tragis-juli-2000-492038.html)
Tugas penegakan hukum adalah tugas polisi,tetapi ketika polisi yang di bayar oleh negara dengan pajak dari masyarakat tidak mau atau berdaya dalam memberantas kemaksiatan,seharusnya kita bersyukur ada elemen masyarakat yang mau berkeringat untuk memberantas kemaksiatan tanpa dibayar.Saya yakin semua orang tua normal akan setuju dengan tindakan FPI kecuali dia seperti poin 2 diatas.
Terakhir,FPI boleh bubar kalau Polisi sudah benar! tapi eits...wani piro
Salam Ramadhan menjelang Lebaran
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H