Mohon tunggu...
Azwar Anas Siregar
Azwar Anas Siregar Mohon Tunggu... Wiraswasta - Baik aja

ganteng dan baik

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pilpres Juli, Saya Pilih Prabowo karena Saya Sayang Jokowi

25 Mei 2014   16:30 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:08 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelum berpolemik mari saya ajak anda semua merenung?
Kalau anda sayang anak,akankah anda menuruti semua keinginan anak anda yang bahkan anda sendiri sudah tahu akan merugikan anak sendiri,misalnya anak anda belum bisa bawa mobil tapi karena pengaruh orang lain anda belikan mobil dan dibiarkan bawa sendiri? Atau anda akan mengajarinya sampai anda sudah yakin dia mampu baru anda belikan mobil dan biarkan dia membawa mobilnya sendiri?
Saya adalah diposisi yang akan sabar menunggu waktu dan masa yang tepat membiarkan anak saya cukup umur dan keahlian untuk membawa mobilnya sendiri.Saya tidak akan membiarkan anak saya celaka atau malah mencelakakan orang lain karena saya tahu dia belum siap membawa mobil sendiri,bahkan seandainyapun dia sudah cukup umur dan punya SIM.
Berkaca dari renungan diatas,saya bertanya,apakah saya yang sudah tahu bahwa Jokowi belum saatnya untuk memimpin negara ini karena pertama beliau belum cukup teruji bahkan bisa dikatakan masih gagal dalam kompetensi sebagai seorang pemimpin misalanya memenuhi janji kampanyenya untuk warga Jakarta konon lagi untuk Indonesia.
Kedua masih ada putra bangsa yang lebih mumpuni baik kapasitas dan kapabilitasnya,yaitu Prabowo Subianto. Mungkin ini dianggap subjektif,tapi mari kita bandingkan Jokowi dan Prabowo secara fair,kita lihat di media massa terutama media online dan media sosial,Jokowi selalu dipertanyakan visi dan kemampuannya,sedangkan Prabowo selalu masa lalunya yang dipertanyakan.
Sekarang kita butuh presiden visinya atau masa lalunya.OK,Jokowi masa lalunya bersih tanpa coretan tapi tidak punya visi,bagaimana nasib bangsa yang besar ini?
Sekarang Prabowo yang diakui mempunyai visi yang luar biasa tapi dianggap masa lalunya ada coretan,bahkan banyak yang ketakutan Prabowo yang berlatar belakang militer akan berubah jadi diktator,jawabannya sebenarnya cukup sederhana,sebagai seorang militer justru wajar Prabowo masa lalunya punya coretan,apalagi beliau prajurit tempur yang memiliki garis Komando,tapi yang pasti sudah dibuktikan tuduhan pelanggaran HAM kepada beliau cuma kampanye hitam,karena kalau sebagai atasan dianggap bertanggung jawab seharusnya Wiranto sebagai Panglima ABRI yang paling bertanggung jawab.Mengenai kasus penculikan juga sudah cukup clear dengan dihukumnya para pelaku.Mengenai isu kudeta,juga sudah cukup terang benderang,justru disaat banyak tokoh nasional meminta beliau mengemban 'supersemar baru' di saat reformasi dan turunnya pak Harto,beliau justru menolak karena beliau tahu itu inkonstitusional.Ketakutan sebagian pihak bahwa Prabowo akan bersikap otoriter juga sangat tidak beralasan,sekarang masyarakat cukup pintar dan tidak mudah ditakut takuti,kalau jaman pak Harto tentara sangat di takuti,sekarang sudah biasa berita seorang tentara di pukuli warga hanya gara-gara mobilnya menyenggol pemotor misalnya.
Kita harus jujur,satu-satunya nilai plus Jokowi dan selalu didengung-dengungkan media,bahkan seorang Indra J Piliang di detik.com memberitakan untuk debat melawan lawan politik menyarankan para pendukung Jokowi menceritakan kelebihan Jokowi ini,yaitu kemampuan persuasif Jokowi terhadap warga,misalnya pemindahan para pedagang kaki lima dengan secara damai.Bahkan Indra berspekulasi,kalau seorang Prabowo yang melakukan.akan ada yang 'berdarah-darah'.OK,saya setuju tentang kemampuan persuasif Jokowi tersebut,justru hal ini yang membuat saya sayang sama Jokowi dan memutuskan memilih Prabowo jadi Presiden berikutnya.Anda tidak dan pasti tidak mungkin berharap seorang Presiden RI akan mengurusi pemindahan pedagang kaki lima kan? Justru itu adalah tugas seorang Kepala Daerah dan Jokowi sangat bagus dan memahami pekerjaan dan tugas kepala daerah tersebut.Dengan kata lain kita butuh Kepala Negara yang mempunyai visi membawa negara ini maju kedepan atau masalah makro layaknya Prabowo dan Kepala Daerah yang mempunyai kemampuan persuasif yang bisa mengatasi permasalahan kecil atau mikro layaknya Jokowi.
Terakhir saya mengajak semua rakyat Indonesia yang menyayangi Jokowi layaknya anak atau orang tua sendiri untuk memilih Prabowo di pilpres Juli nanti,mari kita biarkan Jokowi belajar jadi pemimpin amanah dengan melanjutkan tanggung jawabnya sebagai Gubernur Jakarta sesuai janji dan sumpahnya dan jangan memaksa beliau melakukan tugas dan tanggung jawab besar yang belum tentu bisa dipikulnya.Mari kita biarkan Jokowi belajar membawa mobil dengan ahli tanpa mencelakakan dirinya sendiri atau bahkan mencelakakan rakyat banyak,percayalah pencitraan dan survey bukan modal yang baik untuk masa depan negara ini.
Untuk anda terutama Tokoh Nasional mari anda bersikap jujur,jangan menjerumuskan Jokowi dan negara ini hanya karena berharap kue kekuasaan atau bahkan cipratan dana asing yang akan selalu mengharapkan seorang presiden yang bisa diatur atau jadi boneka asing.
Salam cerdas dan #saveIndonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun