Mohon tunggu...
Azwar Radhif
Azwar Radhif Mohon Tunggu... Buruh - Buruh Paruh Waktu

Be a Critical Jurnalist

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ramai Petisi Online Tolak Sirkus Lumba-lumba di Makassar

4 Agustus 2019   18:52 Diperbarui: 4 Agustus 2019   20:45 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Petisi Online nampaknya masih menjadi media alternatif dalam penyebaran informasi dan masalah yang terjadi di hampir seluruh belahan dunia, tak terkecuali di Kota Makassar. Berawal dari kegiatan sirkus Lumba-Lumba yang diadakan oleh PT.Taman Impian Jaya Ancol, ramai bermunculan di postingan media sosial yang menyebarkan petisi online menentang pelaksanaan kegiatan tersebut.

Kegiatan ini semula direncakan akan digelar pada 2 Agustus 2019 sampai 1 September 2019 bertempat di Panakukkang Square Makassar, tepatnya di pelataran parkiran MP. Sesuai dari sebaran yang dibuat oleh BKSDA Sulsel, kegiatan ini akan menampilkan beberapa hewat laut, diantaranya Lumba-lumba, Singa Laut dan Berang-berang.

Sesuai dari surat tersebut, dijelaskan tujuan utama dari kegiatan ini adalah sebagai media wisata, rekreasi dan edukasi melihat keunikan satwa lautan. Namun, kegiatan ini juga disambut kurang baik oleh sebagian masyarakat yang cenderung melihat dari sudut pandang yang berbeda. Keresahan mereka kemudian terjewantahkan dalam Petisi online yang dibuat oleh Ahsin Arifuddin di situs petisi change.org berjudul "PJ Walikota Makassar Iqbal Suhaeb & KSDA, Kami Tolak Sirkus Lumba di Makassar!".

Petisi tersebut semula dibuat pada Kamis, 1 Agustus 2019. Ahsin Arifuddin dalam narasi petisi menyebutkan "Banyak lumba-lumba yang dapat perlakuan kejam di sirkus. Mulai dipukul, sengaja dibuat lapar agar lumba-lumba mendengar perintah dari pelatih mereka, tinggal di kotak sempit, hingga dilumuri mentega waktu mereka dikirim lewat kargo dari satu kota ke kota lainnya," ujarnya dalam petisi online di situs Change.org.

Hingga detik ini, petisi tersebut telah ditandatangani oleh 12.138 warganet, jumlah yang cukup besar. Selain petisi, gerakan anti sirkus juga membuat visualisasi gambar yang dinarasikan sebagai bentuk propaganda. Sebelumnya, di media sosial Makassar juga pernah di penuhi oleh petisi yang menyinggung Ratu Tisha selaku eksekutif PSSI saat pembatalan laga final Piala Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun