Mohon tunggu...
Azwar Sutan Malaka
Azwar Sutan Malaka Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Kompasianer

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mau Jadi Pilot atau Pramugari? Di Sini Sekolahnya!

10 April 2018   15:57 Diperbarui: 10 April 2018   16:25 1748
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dirjen Perhubungan Udara Dr. Ir. Agus Santoso, M.Sc. didampingi Direktur Produksi Garuda Indonesia, Puji Nur Handayani dan Kepala GITC Capt. Martinus Kayadu. Dalam Acara Blogtrip Sobat Aviasi di Jakarta Kamis, 5 April 2018.

"Lima belas atau dua puluh tahun lalu, Indonesia punya penerbangan ke Amerika Serikat menggunakan DC-10, harus dua kali ngisi bahan bakar, sekarang cukup satu kali penerbangan," kata Puji Nur Handayani, Direktur Produksi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk di Garuda Indonesia Training Center, Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat.

Puji Nur Handayani, mantan VP Business Strategy and Development, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk tersebut menggambarkan perubahan yang telah dilewati Garuda Indonesia. Dinamika yang terjadi di Garuda Indonesia itu juga harus diikuti oleh kesiapan SDM yang terlibat di dalamnya.

Disinilah perubahan itu disiapkan, GITC membekali SDM Garuda Indonesia untuk menghadapi dunia penerbangan yang dinamis itu. GITC merupakan pusat pendidikan dan pelatihan karyawan Garuda Indonesia baik di darat maupun di udara --pilot dan pramugari--. Pusat pelatihan ini (GITC) sudah mendapatkan ISO 9001 sebagai standar pelayanan internasional.

Sebagai lembaga pendidikan untuk SDM-SDM terpilih, GITC memiliki fasilitas yang lengkap. Di komplek GITC, Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat ini tersedia 50 ruangan kelas, laboratorium, ruangan peraga, mock up interior pesawat yang berfungsi sebagai ruangan praktek pramugari, fasilitas kolam renang lengkap untuk wet drill yang digunakan untuk pelatihan keselamatan penerbangan.

Simulator Penerbangan. Foto ASM.
Simulator Penerbangan. Foto ASM.
Selain itu, GITC juga dilengkapi dengan simolator pesawat B-737, B-747, dan Airbus. Untuk kegiatan-kegiatan yang melibatkan peserta yang banyak, GITC dilengkapi dengan Auditorium berkapasitas 500 orang lebih. Sementara itu untuk penginapan peserta training, GITC dilengkapi dengan dormitory berstandar hotel. Tak ketinggalan, untuk mengisi waktu luang peserta training GITC memiliki sarana olahraga seperti lapangan tenis, lapangan basket, dan kolam renang.

Di Garuda Indonesia Training Center (GITC) disiapkan awak kabin yang mumpuni, dengan standarisasi kemampuan yang tinggi untuk melayani para penumpang pesawat. Di GITC mereka akan mengikuti training seperti Flight Operation Officer Training, Pilot Academy, Flight Attendant Training, dan Airline Busines Training.

Hari Kamis, 5 April 2018 yang lalu, saya berkesempatan melihat langsung proses pendidikan di Garuda Indonesia Training Center (GITC) dalam acara Blogtrip Sobat Aviasi yang diadakan Kompasiana dengan dukungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (DJPU) Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.

Asana Sincerity Dorm Garuda Indonesia Training Center. Foto ASM.
Asana Sincerity Dorm Garuda Indonesia Training Center. Foto ASM.
Di Asana Sincerity Dorm yang ada di kompleks Garuda Indonesia Training Center (DITC), kami para Kompasianer dijamu oleh Dirjen Perhubungan Udara, Dr. Ir. Agus Santoso, M.Sc., Direktur Produksi PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Puji Nur Handayani, Direktur Operasional PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk Triyanto Moeharsono, dan beberapa pengelola Garuda Indonesia Training Center (GITC).

"Garuda Indonesia Training Center menyediakan berbagai jenis training untuk mendukung industri penerbangan, khususnya bagi Garuda Indonesi," jelas Triyanto Moeharsono yang berpengalaman sebagai Chief Pilot B737NG itu.

Sebagai bagian dari Garuda Indonesia, GITC hadir sebagai lembaga pendidikan dan pengembangan Garuda Indonesia. Unit pendidikan Garuda Indonesia ini memiliki prioritas untuk mengembangkan dan menjalankan kegiatan pelatihan bagi segenap SDM Garuda Indonesia.

"Sky is Big Place But No Room to Errors"

Ungkapan di atas disampaikan Direktur Operasional Garuda Indonesia tersebut untuk menunjukkan bahwa tanggung jawab GITC tidak mudah. Mereka harus menyiapkan SDM yang mampu menekan kesalahan dalam melaksanakan tugas sampai nol persen.

Lembaga training untuk industri penerbangan tentu tidak banyak. Hal tersebut karena untuk biaya berbagai peralatan penunjangnya sangat mahal. Simulator penerbangan yang dimiliki oleh GITC harganya rata-rata antara U$ 11 Juta sampai U$ 15 Juta. Dengan harga yang sangat mahal itu, wajar saja jika untuk training dengan menggunakan fligth simulator dikenakan biaya U$ 400 sampai dengan U$ 500 setiap jam. Setiap  setiap training dibutuhkan waktu 4 jam.

Lebih jauh Triyanto Moeharsono menyampaikan bahwa program pelatihan pilot di GITC menyiapkan pilot yang memiliki standar yang baik. Dengan standar yang baik, maka kesalahan-kesalahan yang bisa membahayakan penerbangan tidak akan terjadi.


Mengunjungi GICT membuka cakrawala kita tentang betapa layanan prima yang dihadirkan oleh pramugari atau awak pesawat lainnya di pesawat tidak hadir begitu saja. Dia dihadirkan melalui pelatihan-pelatihan yang ketat dan dengan fasilitas training yang baik. Mereka semakin meyakinkan kita untuk terbang dengan selamat, nyaman, dan aman.(*)

Facebook            : Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
Twitter                : Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
Instagram          : Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
YouTube             : Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun