Mohon tunggu...
Azwar Abidin
Azwar Abidin Mohon Tunggu... Dosen - A humble, yet open-minded wordsmith.

Faculty Member at FTIK, State Islamic Institute of Kendari. Likes Reading, Drinks Coffee.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Moral dan Etika, Ada Tanggung Jawab Institusi Pendidikan di Sana!

6 November 2019   19:25 Diperbarui: 7 November 2019   16:28 822
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peserta didik mesti menciptakan ruang belajarnya sendiri melampaui ruang kelasnya | Dok. Pribadi

Konversi kode moral yang berlaku di masyarakat ini, bagi Elizabeth Hurlock, tidak hanya melalui pembacaan kritis peserta didik namun juga perlu intervensi dari Orang tua, Tokoh Agama dan Masyarakat, Guru, Dosen, hingga Pemerintah. Kode-kode mengatur hampir seluruh bentuk interaksi masyarakat dalam sebuah kebudayaan. 

Nah, ketika bertemu dengan ekspresi dan kreasi diri yang sifatnya personal atau kebudayaan lainnya maka tentu pertemuan itu akan melahirkan beberapa bentuk penyesuaian.

Penyesuaian ini terutama terlihat dalam aspek berperilaku. Sehingga kesadaran yang dibutuhkan peserta didik ketika menemui hal tersebut muncul dari nilai-nilai moral yang sudah terprogram baik dalam dirinya. Kesadaran ini timbul akibat keterbukaan peserta didik terhadap pertimbangan nurani yang secara jujur ia ekspresikan.

Kejujuran ini melandasi sikap dan perilaku peserta didik yang, meski dengan pertimbangan rumit dari pikiran rasionalnya, tetap memegang kendali dalam menentukan putusan. Dengan demikian, peserta didik tidak perlu memusingkan standar penilaian yang orang berikan sehingga pujian maupun cemoohan tidak relevan dalam pertimbangannya.

Perilaku mencontek hasil kerja atau karya orang lain dalam situasi tes formatif tidak dapat dikoreksi bila itu hanya menargetkan item-item yang diberikan. Evaluasi belajar yang hanya memberi nilai pada item tes tidak dapat menyinggung perilaku mencontek karena perilaku itu tidak masuk dalam kategori penilaian.

Lagipula, perilaku seperti itu tidak dapat dinilai dengan segera meski teguran atau intervensi lainnya diberikan secara langsung. Sebab tentu perlu kita pahami bahwa penanaman nilai tidak akan dituai di hari yang sama. Peserta didik perlu meninjau nilai-nilai moral itu dalam pengalaman yang ia lalui sendiri.

Perilaku mencontek menggambarkan kegagalan kita memercayakan tanggungjawab kepada masing-masing peserta didik terhadap proses pendidikan mereka sendiri. Toh, kita terkadang bersikap paling atau malah sok tahu terhadap apa yang seharusnya diberikan kepada dan dijalani oleh peserta didik.

John Locke sudah memperingatkan kecerobohan yang dianggap wajar ini agar kita tidak gegabah dalam memperlakukan peserta didik kita. Mereka mungkin sedang berusaha meneladani kita namun tidak menemukan apa yang mereka cari dari diri kita. Mereka cari hal itu ke diri orang tua, pendidik, hingga ke pejabat publik.

Soalannya adalah jika mereka tidak menemukan teladan itu maka kekecewaan akibat ketidaksesuaian harapan antara yang dimiliki oleh peserta didik dan siapapun yang menaruh harapan di pundak mereka mesti kita tanggung secara bersama. Jika rekayasa perilaku bermoral peserta didik ingin diwujudkan maka lingkungan mesti diatur untuk mendukung program tersebut.

Orang tua, pendidik, tokoh agama, tokoh masyarakat, masyarakat sekitar hingga pemerintah perlu merekayasa perilaku bermoralnya sendiri terlebih dahulu sekaligus menangani secara bersama masalah penanaman konsep moral dan rekayasa perilaku bermoral. Tidak perlu saling menyalahkan dan melempar tanggungjawab sebab dampak dari degradasi moral akan dirasakan bersama.

Peserta didik mesti menciptakan ruang belajarnya sendiri melampaui ruang kelasnya | Dok. Pribadi
Peserta didik mesti menciptakan ruang belajarnya sendiri melampaui ruang kelasnya | Dok. Pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun