Sebagai bagian dari perjalanan transformasi bisnisnya, sejak 2008, PMI telah berinvestasi lebih dari US$10,5 miliar dalam pengembangan, penelitian, produksi, pemasaran, dan inovasi berkelanjutan bagi produk tembakau inovatif bebas asap. Pengembangan ini melibatkan lebih dari 980 ilmuwan, insinyur, teknisi, dan staf pendukung, termasuk dari Indonesia.Â
Pada sesi penutupan Paparan Publik Perseroan, Vassilis berpesan dan mengingatkan bahwa produk tembakau inovatif bebas asap mengandung nikotin. Walaupun dapat menyebabkan ketergantungan, nikotin bukan penyebab utama penyakit terkait kebiasaan merokok.
"Jika Anda tidak merokok, jangan mulai. Jika merokok, berhentilah. Namun, jika tidak berhenti, gantilah dengan alternatif yang lebih baik. Perlu diingat bahwa produk bebas asap tidak bebas risiko dan hanya ditujukan bagi perokok dewasa yang memutuskan untuk terus menggunakan produk tembakau atau produk nikotin lainnya," tutup Vassilis.
Sampoerna senantiasa berkomitmen untuk menciptakan nilai jangka panjang bagi pemangku kepentingan utama. Sampoerna sebagai perusahaan kelas dunia dengan standar tinggi, akan terus menanamkan dan menerapkan prinsip keberlanjutan dalam semua aktivitas yang dilakukan.
Oleh karena itu, Sampoerna berupaya untuk mengintegrasikan prinsip keberlanjutan dalam setiap aspek bisnis dan aktivitas perusahaan. Sebagai bagian dari PMI, Sampoerna mengedepankan praktik terbaik dan pengetahuan global, serta sistem kelas dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H