Mohon tunggu...
Azwardi Iqbal Usman
Azwardi Iqbal Usman Mohon Tunggu... Administrasi - Creative, Initiative, and Eager to Learn

Young knowledgeable public relations and communications professional with more than 8 years in developing, implementing, and managing public relations strategies, campaigns, and activities. 2 years of experience in blockchain and cryptocurrency sectors. Blockchain Certified from Great Learning and Digital Marketing Certified from Google and HubSpot Totally, I have more than 8 (six) years of experience as Public Relations, Social Media, and Digital Marketing and have completed my Bachelor of Communications (S.I.Kom) at Universitas Padjadjaran and Master of Business Administration (M.B.A.) at Universitas Gadjah Mada. In addition, I also have skills and qualifications with Adobe Software (Photo, Design, and Video Editor). I am passionate to learn, and a friendly and curious person who always wants to know how to improve my knowledge. Focus on making a great achievement. Willing to expose new challenges in other fields. For further reference about my previous work, you can visit my Linkedin profile at https://id.linkedin.com/in/azwardiiqbal Best Regards, Azwardi Iqbal Usman

Selanjutnya

Tutup

Cryptocurrency Artikel Utama

Kejatuhan Terra Luna, Kejatuhan yang Diawali dari Sebuah Kesombongan?

20 Mei 2022   17:59 Diperbarui: 22 Mei 2022   11:45 5020
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi token Terra Luna di situs CoinDesk. (KOMPAS.com/ Galuh Putri Riyanto)

(Sebelum anda membaca lebih lanjut, disini saya tidak membela atau menghujat TerraLuna. Saya jabarkan apa kelebihan TerraLuna begitu juga apa kekurangan TerraLuna sampai peristiwa kejatuhan TerraLuna terjadi dari beberapa info yang saya research)

Minggu lalu, market keuangan global khususnya crypto rame oleh kasus turun signifikannya crypto TerraLuna yang hampir 100%. TerraLuna yang sempat menyentuh harga per coin sebesar US$ 119,18 atau sekitar Rp 1,7 juta di bulan April 2022, kini (per penulisan ini) hanya seharga $0.0001827 atau sekitar Rp 2.

Media sosial rame dan netijen heboh beropini dengan mengatakan TerraLuna itu crypto scam. Saya senyum saja melihat opini-opini tersebut, pasti tidak research mendalam karena saya tahu kalau TerraLuna itu bukan scam. Kenapa saya bisa bilang TerraLuna itu bukan scam? 

karena TerraLuna itu blockchain layer 1, menciptakan coin, dan punya banyak Dapps (Decentralized Applications) seperti platform NFT, DeFi, Payment dan banyak lagi yang dibangun diatas blockchainnya.

Terra Blockchain Ecosystem with Dapps. pintu.co.id
Terra Blockchain Ecosystem with Dapps. pintu.co.id

Gambar diatas merupakan ekosistem Dapps yang dibangun diatas blockchain Terra per Januari 2022. Terra itu nama blockchain protocolnya dan Luna adalah coinnya, justru yang sering melakukan scam di market crypto itu token.

Mengapa yang scam di market crypto itu token bukan coin? Secara umum Token dan Coin itu berbeda. Definisi sederhana yang membedakan antara token dan coin adalah coin merupakan crypto yang lahir dari sebuah pengembangan blockchain seperti Ether (ETH) di Ethereum atau Solana (SOL) di Solana, 

sementara token adalah crypto yang "numpang" di blockchain yang sudah ada seperti Sandbox (SAND) atau Chainlink (LINK) yang menumpang di blockchain Ethereum. 

Butuh waktu yang jauh lebih singkat untuk menciptakan token. Beda cerita untuk menciptakan blockchain dan coin yang memakan waktu untuk developnya jauh lebih lama karena apa? 

Karena butuh protocol test, protocol monitoring, security node, dan lain-lain. Biaya untuk ciptakan token pun jauh lebih murah, tidak seperti menciptakan coin yg butuh dana besar karena harus develop blockchainnya lebih dulu.

Namun apakah menciptakan token itu jelek? tidak juga, karena banyak token yang memang memiliki usecase atau utility bermanfaat dan jelas untuk diimplementasikan namun memang banyak juga token yang diciptakan hanya untuk mengeruk uang investor atau retail seperti salah satunya kasus Squid Game crypto yg booming, anda masih ingat? 

Itu baru masuk kategori scam bahkan rugpull! Karena crypto tersebut kategorinya token dan dibangun diatas blockchain Binance Smart Chain (BSC).

Lalu mengapa TerraLuna sebagai blockchain bisa mengalami penurunan harga signifikan hampir 100%? Salah satu penyebabnya disebabkan oleh kesombongan dan lupa diri karena mampu meraih harga All Time High dengan cepat dan menempati posisi 10 besar market cap dari market crypto. Silakan lihat video di bawah:


"95% of coins are going to die, but there's also entertainment in watching them die too." Kalimat Do Kwon selaku CEO dan Founder TerraLuna tersebut diduga menyinggung banyak komunitas crypto dan 5 hari sesudah interview tersebut, harga TerraLuna drop hampir 100%, alias bisa dibilang TerraLuna duluanlah yang merasakan "die" atau mati dibanding 95% crypto lain, sebuah ironi.

Entah keseleo lidah atau lupa diri atas pencapaian TerraLuna dibanding crypto lain, belum lagi beberapa waktu sebelum ini Do Kwon sering melakukan tweetwar dengan beberapa developer, komunitas, 

bahkan orang-orang berduit tapi yang pasti dia lupa bahwa salah satu yg membuat market crypto bisa mengalami pertumbuhan adalah peran dari komunitas yang banyak, kuat, loyal bahkan sampe fanatik. Belum lagi tidak sedikit orang-orang kaya dan organisasi dengan uang tanpa seri yang disebut dengan whales bergabung dan menjadi bagian dari komunitas.

Selain itu juga diduga penurunan harga tersebut akibat adanya konspirasi yang memang dirancang untuk menjatuhkan TerraLuna imbas puncak dari sifat kesombongan pendirinya. Diduga ada institusi keuangan besar yg berupaya melakukan dump harga karena mengetahui kelemahan protocol stablecoin UST (Terra USD) yang juga dimiliki dan dikembangkan oleh TerraLuna.

UST merupakan stablecoin yg seharusnya berpatok atau istilahnya peg 1:1 dengan US Dollar, karena aksi dump tersebut menjadikan UST lepas dari pegnya dan berimbas unstable, nilai UST turun sampe 0,7 US Dollar (diawal-awal penurunan terjadi) bahkan per penulisan ini menjadi 0,0096 US Dollar. 

UST disebut dengan stablecoin algoritmik, yang selama ini bisa menjaga nilainya stabil karena ada mekanisme algoritma yang erat dengan Luna sebagai coin Terra. Ketika ada UST yg diterbitkan ada Luna yg di-burn, begitupula sebaliknya, mekanisme ini mirip seperti jungkat jungkit di jaman sekolah dulu. 

Jadi UST tidak di backup/reserve oleh aset seperti uang cash, surat berharga, obligasi, atau emas layaknya stablecoin lain seperti USDT, USDC, atau DAI namun di backup oleh aset crypto dalam hal ini Bitcoin yang bersifat volatile.

Masalah awalnya disini, ketika UST perlu di-burn dalam jumlah masif, kapasitas untuk menerbitkan Luna ternyata terbatas dan impactnya membuat UST tidak bisa menjaga nilainya 1:1 dengan US Dollar. 

Ada institusi keuangan besar yg memiliki 100 ribu bitcoin dengan sengaja ingin menukarkan 25 ribu bitcoin miliknya ke UST. Do Kwon pun dihubungi perihal penukaran ini, minta diskon, dan sebisa mungkin transaksinya tidak diketahui market/publik karena kuantiti besar agar tidak terjadi gejolak market. Ia pun setuju dan kemakan umpan ini karena bisa beli bitcoin dalam jumlah besar untuk menambah cadangan backupnya. 

mercadocrypto.com
mercadocrypto.com

Transaksi yang sudah deal pun membuat likuiditas UST berkurang. Disaat likuiditas UST berkurang, oleh institusi keuangan tadi sisa 75 ribu Bitcoin di dumping (jual) ke pasar, UST yang sudah dimiliki dari hasil penjualan 25 ribu Bitcoin juga di dumping ke pasar.

Akibatnya terjadi slippage UST yang menjadi mahal dan jauh, sehingga harga UST jatuh. Secara mekanisme seharusnya UST perlu di-burn, tapi kapasitas minting (cetak) Luna terbatas. Keterbatasan minting ini berimbas harga UST makin dalam dan tak terkendali. 

Terra pun mengambil langkah menjual backup Bitcoin yang dimiliki ke beberapa crypto exchanges (market maker) untuk menaikan harga Luna agar UST bisa di burn dan dikembalikan ke patok 1:1 dengan US Dollar. Namun apa daya market crypto sudah keburu panik, panic selling terjadi di market crypto, dan harga Luna juga ikutan turun.

Ending dr konspirasi ini, harga TerraLuna jadi drop semakin dalam seperti dihempas ke bumi dari langit. Institusi keuangan besar yang memiliki 100 ribu Bitcoin dikabarkan memilikinya dari melakukan pinjaman ke sebuah crypto exchanges.

 Karena aksi penjualan terjadi disaat harga market masih tinggi dan setelahnya market melakukan panic selling sehingga harga semua crypto menjadi turun, institusi keuangan tadi bisa membeli bitcoin di harga murah. Lalu pinjaman bitcoin dilunasi, bikin berita bagus, dan market crypto naik lagi.

Oh iya ada tambahan informasi juga bahwa institusi keuangan besar tersebut merupakan salah satu investor besar di salah satu stablecoin yang ada di market crypto dengan arti kata lain bisa dibilang investor di salah satu kompetitor Terra Luna.

Jadi bisa dibilang inilah salah satu manipulasi market dan harga terbesar di market dan dunia crypto. Bukan karena TerraLuna itu crypto scam, bukan aksi smart contract yg di-hack ataupun di eksploitasi, namun permainan logika dan pemanfaatan kelemahan protocol yang ada.

Jika teman-teman punya opini, pendapat atau ingin sharing, boleh kok mengisi di kolom comments. Terima kasih.

Don't hesitate to contact me: azwardiiqbal@gmail.com | Azwardi.Usman@global-hgroup.com |

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cryptocurrency Selengkapnya
Lihat Cryptocurrency Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun