Disclaimer on: Tulisan saya tentang DeFi ini bukan ajakan untuk membeli, menginvestasikan, atau menjual, hanya berupa penjabaran informasi dari perspektif saya berdasarkan beragam fakta-fakta dan berita dilapangan. Keputusan temen-temen untuk ikut beli aset crypto, memasukkan uang, atau tidak adalah keputusan masing-masing.
Teknologi digital semakin berkembang, salah satunya terkait cryptocurrency. Lima sampai sepuluh tahun lalu crypto hanya sekedar menjadi aset untuk investasi dan trading namun tahun 2021 kemarin kita bisa lihat bagaimana ekosistem crypto mulai berkembang ke berbagai sektor seperti NFT, Metaverse dan kemudian juga ada DeFi. Jika di dua artikel saya sebelumnya, membahas NFT dan Metaverse sekarang saya akan coba menggambarkan mengenai DeFi.
Secara umum DeFi atau Decentralized Finance adalah istilah untuk layanan keuangan peer-to-peer di blockchain publik atau layanan keuangan terdesentral dengan memanfaatkan blockchain Ethereum, Terra, Solana, dan lain-lain yang dipadukan dengan smart contract.
DeFi bersifat desentral bukan seperti bank konvensional ataupun bank digital (yang baru-baru ini banyak diluncurkan berbagai bank konvesional untuk menjadi bagian bisnisnya).Â
Bank konvensional dan bank digital mau itu Bank X atau Y yang kita lihat saat ini sifatnya tetap sama yaitu tersentral atau terpusat kepada satu entitas sedangkan DeFi bukan bank namun merupakan platform yang berlandaskan blockchain dan memiliki berbagai produk layanan keuangan yang sama persis dengan bank konvensional atau bank digital tetapi menggunakan aset crypto bukan uang fiat (US Dollar, Euro, Rupiah dan lain-lain).Â
Setiap transaksi yang terjadi di platform DeFi berjalan dan tercatat di dalam blockchain, transaksi yang terjadi langsung tanpa perantara, tervalidasi otomatis oleh sistem tanpa campur tangan manusia, efisien, instan, dan tidak akan dapat diinterupsi bahkan oleh developer platform DeFi itu sendiri.Â
Lalu mengapa DeFi ini tercipta? karena hampir setiap layanan keuangan yang kita tahu seperti tabungan, pengajuan kredit, hingga asuransi dan pasar saham masih dikelola oleh sistem terpusat yaitu perbankan konvensional.Â
Memiliki rekening bank atau akses ke institusi keuangan adalah keharusan agar dapat memanfaatkan berbagai produk dan jasa keuangan tersebut.Â
Padahal, kenyataan di lapangan masih sangat banyak orang yang belum memiliki rekening bank dan akses ke layanan keuangan, sementara kemudahan dalam mengakses layanan keuangan sebenarnya adalah salah satu cara dan langkah yang dapat membantu mendorong pertumbuhan ekonomi dengan membuat masyarakat keluar dari kemiskinan.