Mohon tunggu...
Azwardi Iqbal Usman
Azwardi Iqbal Usman Mohon Tunggu... Administrasi - Creative, Initiative, and Eager to Learn

Young knowledgeable public relations and communications professional with more than 8 years in developing, implementing, and managing public relations strategies, campaigns, and activities. 2 years of experience in blockchain and cryptocurrency sectors. Blockchain Certified from Great Learning and Digital Marketing Certified from Google and HubSpot Totally, I have more than 8 (six) years of experience as Public Relations, Social Media, and Digital Marketing and have completed my Bachelor of Communications (S.I.Kom) at Universitas Padjadjaran and Master of Business Administration (M.B.A.) at Universitas Gadjah Mada. In addition, I also have skills and qualifications with Adobe Software (Photo, Design, and Video Editor). I am passionate to learn, and a friendly and curious person who always wants to know how to improve my knowledge. Focus on making a great achievement. Willing to expose new challenges in other fields. For further reference about my previous work, you can visit my Linkedin profile at https://id.linkedin.com/in/azwardiiqbal Best Regards, Azwardi Iqbal Usman

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

DeFi (Decentralized Finance) Siap Mendisrupt Perbankan Dunia, Termasuk Indonesia

11 Januari 2022   11:12 Diperbarui: 11 Januari 2022   11:16 1751
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Besarnya TVL di DeFi yang mencapai diatas 200 miliar US dollar tentu dibarengi dengan beberapa hal yang membuatnya menarik para pengguna untuk memasukkan uangnya, berikut saya jabarkan beberapa layanan Platform DeFi yang membuatnya jadi menarik:

  • Staking: Staking merupakan istilah DeFi yang memungkinkan pengguna mendepositokan aset crypto untuk memperoleh bunga (bunganya dalam bentuk aset crypto). Aset crypto akan di lock (sama seperti konsep deposito di perbankan yang menggunakan uang) dengan beberapa pilihan period mulai dari 15 hari, 30 hari, 45 hari bahkan 1 tahun. Beberapa platform DeFi memberikan staking bunga deposito crypto mulai dari 8% bahkan ada yang sampai 20% bandingkan dengan bunga deposito bank konvensional yang sekarang dikisaran 3-5%.
  • Ada juga istilah layanan Earn. Sifat layanan ini mirip seperti staking namun yang membedakan adalah model period locknya yang bersifat flexibel. Tidak perlu hitungan hari, mulai dari hitungan 1 jam saja pengguna sudah bisa mendapatkan bunga atas aset crypto yang diikutsertakan ke dalam layanan Earn ini. Bandingkan dengan sektor perbankan konvensional, adakah yang bisa memberi bunga dalam hitungan jam?
  • DEX (Decentralized Exchange). DEX merupakan platform DeFi untuk menukarkan mata uang secara online. Perdagangan penukaran dalam sistem ini akan terbentuk secara langsung antara pengguna secara otomatis tanpa adanya pihak perantara dengan sistem Peer to Peer. Misalnya dari USDT ke Bitcoin (BTC) atau dari Ether (ETH) ke aset lain, dan sebagainya.
  • Lending. Layanan lending ini adalah memungkinkannya aset crypto kita untuk dipinjamkan kepada orang lain. Kita sebagai pemilik aset crypto "dijembatani" oleh platform yang akan menjadi penghubung kepada pihak yang memerlukan pinjaman. Dengan memberikan pinjaman, kita akan meneruma imbal balik berupa bunga dalam bentuk crypto. Platform ini menerapkan secured-loan, artinya mewajibkan si peminjam menyetor agunan (collateral) terlebih dahulu. 
  • Gadai Aset. Gadai aset dalam DeFi adalah menjaminkan aset crypto yang kita miliki untuk kepentingan tertentu misalnya kita ingin beli coin / token lain saat berada di fase koreksi tanpa harus menjual aset crypto yang kita miliki atau sedang tidak punya uang begitupun jika kita ada kebutuhan dana untuk hal-hal tertentu dengan dikenakan bunga yang jauh lebih rendah dibandingkan bank konvensional. Semua proses yang terjadi akan berlangsung hanya dalam hitungan menit bahkan detik. 

Layanan DeFi ini tampaknya memang menggiurkan dengan tawaran-tawaran yang diberikan oleh tiap platform dibandingkan dengan layanan sejenis yang ditawarkan oleh perbankan akan tetapi DeFi juga tidak terlepas dari beberapa kekurangan seperti: 

  • Anonymous. Anonymous sebenarnya menjadi kelebihan dari DeFi dan Blockchain akan tetapi juga bisa menjadi kekurangan. Kelebihan karena setiap transaksi hanya menampilkan address wallet nya saja yang menjamin kerahasiaan identitas penggunanya namun menjadi kekurangan karena anonymous ini oleh beberapa pihak yang mengerti tentang tata cara kerja DeFi memanfaatkannya untuk transaksi yang mengarah ke kriminalitas, penipuan, bahkan terorisme secara lintas negara dan lintas benua.
  • Tidak ada customer service (di beberapa platform). Untuk beberapa kalangan yang tidak tanggap teknologi DeFi ini namun tertarik dengan kelebihan DeFi tentu customer service adalah pihak yang menjadi harapan untuk mendapatkan informasi atau mengeluhkan hal yang dihadapi oleh penggunanya. Beberapa platform mengakomodir layanannya dengan beberapa orang customer service namun mayoritas platform memang tidak menyediakan.

Source: https://cointelegraph.com/
Source: https://cointelegraph.com/
  • Jauh lebih beresiko tinggi. Sifatnya yang desentral, tidak diatur dan tidak dipengaruhi oleh entitas manapun membuat pelaku flash loan attack atau rugpull di DeFi sukar diidentifikasi dan ditangkap apabila platform DeFi yang belum di sertifikasi keamanannya atau memilki layer keamanan rendah berhasil di hack oleh kelompok tertentu. Kok bisa kena hack atau rugpull bukannya blockchain itu aman? yang di hack adalah platformnya bukan blockchainnya sehingga jika ada yang bertanya kenapa jauh lebih beresiko tinggi, inilah jawabannya.

Meskipun tidak dipungkiri DeFi juga masih memiliki kekurangan seperti penjabaran diatas, namun melihat umur DeFi yang masih bisa dibilang sangat baru tentu saja ke depannya masih akan terus ada pengembangan dan perbaharuan untuk memperbaiki kekurangan agar semakin baik untuk dipergunakan. 

Platform DeFi yang baru mulai ramai dipergunakan sejak Januari 2021 seperti Aave, Uniswap, Pancakeswap, Yearn Finance, Curve, dan masih banyak lagi saja sudah mampu mengunci $232.28 Billion. Diprediksi tahun 2022 ini TVL dapat mencapai $800 Billion, dan berpuluh kali lipat dalam 5 tahun ke depan.

DeFi sebagai suatu inovasi pengembangan crypto untuk menjadi alternatif dari sektor perbankan konvesional yang sudah beroperasi sejak puluhan dan ratusan tahun lalu di dunia, membuat beberapa bank seperti JP Morgan dan Bank of America pelan-pelan mulai mencari cara untuk mengadopsi dan beradaptasi atas perkembangan crypto. 

Mereka sadar bahwa ada "value" yang sangat besar yang tidak bisa dipungkiri ada dan akan terus berkembang ke depannya. Mau tidak mau pilihan yang diambil adalah beradaptasi dan mencari sisi mana yang bisa diimplementasikan ke dalam bisnis bank tersebut.

Jadi bisa dikatakan bank konvesional yang sudah memiliki nama besar pun sadar bahwa crypto adalah suatu perkembangan teknologi yang sudah demikian berkembangnya dibanding 5 atau 7 tahun lalu. 

Dengan pengguna crypto dan DeFi di seluruh dunia dengan TVL yang begitu besar merupakan potensi bisnis yang tidak boleh dilewatkan begitu saja oleh pihak-pihak di sektor perbankan di dunia. Adalah sebuah hal yang lumrah bukan kita sebagai pemilik uang tentu ingin membuat uang yang dimiliki terus berkembang dan bekerja walaupun kita sedang tidur dan tidak berkurang nilainya termakan inflasi?

Lalu apakah dengan menggiurkannya layanan dan keuntungan DeFi ini membuat kita harus menaruh semua uang disitu dan berharap memperoleh berkali lipat keuntungan di kemudian hari? Kalau perspektif saya pribadi adalah tidak. 

Saya tetap ada memasukkan uang saya di perbankan konvensional bukan untuk mencari keuntungan tetapi menjadi penjaga uang saya apabila sewaktu-waktu saya ada butuh dana darurat atau keperluan mendadak. Seperti quote yang selalu saya ingat, jangan memasukkan semua telur yang ada di satu tempat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun