Hadir dan ditemukannya teknologi blockchain dan smart contract, membuat semua orang dapat melakukan transfer berbagai aset kripto ke seluruh belahan dunia lain manapun tanpa harus memiliki rekening bank atau bergantung pada bank.Â
Proses transfer dengan menggunakan blockchain antar negara jauh lebih cepat (hitungan menit) dan jauh lebih minim biaya (paling murah hanya 1 US Dollar) dibandingkan dengan melalui perbankan konvensional.Â
Saya pribadi setiap bulan memperoleh salary (dalam bentuk stablecoin yang disetarakan 1:1 dengan US Dollar) dari kantor crypto exchange di luar Indonesia, kemudian saya kirimkan salary tersebut ke akun pribadi crypto exchange lokal, saya jual, dan selanjutnya hasil penjualan saya kirimkan ke rekening bank saya yang mana semua proses tersebut tidak membutuhkan proses lebih dari 30 menit. Cepat dan murah sekali bukan?
Seiring bertumbuhnya sektor crypto, inovasi para developer, dan crypto enthusiast yang bertambah, teknologi blockchain mulai diinovasikan untuk membangun berbagai layanan DeFi yang tidak hanya terbatas pada pengiriman dan penerimaan crypto asset seperti dalam case salary saya diatas.Â
DeFi mulai diciptakan, semakin berkembang, dan mulai memegang peranan penting. DeFi dapat berjalan optimal sesuai tujuannya dengan adanya teknologi smart contract yang pertama kali dirilis oleh Ethereum dan dipadukan dengan blockchain.Â
Smart contract merupakan istilah program komputer yang ditulis di atas blockchain. Program ini membuat protokol persetujuan digital yang aturannya ditentukan oleh kode komputer, disepakati oleh node jaringan dan akan menjalankan setiap perintah yang telah terprogram secara otomatis.
Dengan smart contract, semua proses yang terjadi di platform DeFi sudah pasti tercatat dan terdata di dalam blockchain. Jika sebelum ada DeFi layanan keuangan bergantung pada lembaga seperti bank yang bertindak sebagai perantara, dengan DeFi, semua proses transaksi otomatis dilakukan oleh sistem yang di dalamnya meliputi kode yang tertulis pada smart contract.
Dengan demikian, pengguna dapat memiliki kendali penuh atas asset crypto mereka mulai dari untuk didepositokan, mengambil pinjaman, memperoleh bunga, dan masih banyak lagi.
Seperti judul tulisan ini, mengapa DeFi dapat mendisrupt perbankan dunia bahkan tidak menutup kemungkinan juga perbankan di Indonesia? karena dengan layanan DeFi, semua orang dapat berpotensi memperoleh keuntungan yang jauh lebih besar dengan aset crypto yang dimiliki dibandingkan dengan menggunakan layanan perbankan yang ada saat ini.Â
Per 10 Januari 2022 berdasarkan website https://defillama.com/, saat ini Total Value Locked (TVL) di seluruh platform DeFi mencapai $232.28 Billion. TVL merupakan metrik yang digunakan untuk mengukur total dana yang berada di pasar DeFi secara keseluruhan. Jadi, TVL adalah angka total aset pengguna yang sedang terkunci dalam protokol aplikasi DeFi dan smart contract.