Teman,terkadang kita sibuk memikirkan bekal apa yg akan kita bawakan untuk anak pergi sekolah tapi pernahkah kita juga memikirkan bekal apa yg akan kita bawa jika kita pergi Menghadap-NYA....saat yang kita engga tau kapan datangnya...Astafirullahalaziem.....
-----------------
DERRR ... ada rasa tersentak di "sini", teguran sayang dari teman memberikan perenungan buat kita.
Bekal adalah persiapan kita untuk pergi suatu tujuan perjalanan, dengan bekal juga kita mempunya rasa nyaman dan aman itu ada.
Menyambut pagi kita sudah bersibuk-sibuk, siapkan sarapan, baju kerja, baju sekolah anak dan berbagai kegiatan di pagi itu.
Saya pernah mendapatkan email dari mailiist bahwa perjalanan kita kalau diibarat kendaraan di jalan tol yang macet dimana kondisi bensin yang sudah minim.
Apakah yang mesti kita lakukan ?
Mundur atau maju. Engga bisa karena saat itu jalan memang macet. Membiarkan mesin dalam keadaan hidup berbahaya alamat bensin akan habis.
Mematikan mesin juga berbahaya karena kendaraan yang kondisi bensin sudah menipis bisa beresiko bila menyala kembali yang kemungkinan akan ada angin "kosong" disaat kita menstarter kendaraan.
Belum lagi kalau kita disaat itu kebelet "pipis". Mau menyalurkan hasrat kemana ? sekeliling kita ada kendaraan.
Yang ada saat ini rasa penyesal yang ada : andai saja sebelum masuk tol saya isi bensin dulu, andai saja sebelum berangkat mampir ke toilet dulu dan berjuta-juta andai-andai yang lain.
So, Hidup kita penuh resiko. Sudahkah kamu membekali diri untuk kehidupan saat ini, dan esok kelak ? Semangat kawan.
Sudah baca ngaji nguping sebelumnya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H