Pohon itu hijau
Perpohonan itu hijau
Kita terlalu sering melihat pohon hijau
Sehingga kita sering lupa bahwa
ada pula pohon merah
Tetapi bila semua pohon berwarna merah
Aku akan senang berkisah padamu
tentang pohon yang hijau
Betapa indahnya dunia
(Kenzo Takada)
   ----  Wangi tanah yang tersirami air hujan terasa saat pintu itu dibuka, butiran  air hujan yang ada diselah dedaun masih terlihat. Suatu berkah yang dirindukan oleh kami disaat beberapa hari cuaca sangat panas di kota kecil ini. 'akh, akhirnya tetap bisa berangkat juga', pemuda itu berucap dan  menuju mio putih, kendaraan yang setia menemani kemanapun. Beberapa saat sampai ditempat tujuan, Ya.. ternyata liqo sudah lama dimulai. Pak Kyai memberikan tausiah sejam lalu yang berarti dia saat ini hanya bisa mengikuti tanya jawab. 'Wallahu a'lam bish-shawwab. Billahit-taufiq wal-hidayah...', Kyai itu mengakhiri tausiah malam itu. 'Baiklah kita lanjutkan ya,' sambung kyai itu. ' yang mau bertanya dipersilahkan, ya siapa ?' 'Saya pa Kyai,' pemuda mengacungkan jarinya. 'Mangga Cep' 'Assalamualaykum, sebelum saya mohon maaf jika pertanyaan ini tidak sesuai dengan topik yang diuraikan pa Kyai malam ini'. 'Pa Kyai, bagaimana kita menyikapi segala persoalan-persoalan hidup yang datang pada kita, yang rasanya masalah terus datang tanpa henti,'sambung pemuda itu, 'masalah yang satu belum selesai muncul lagi yang lain. Engga dikantor dan engga dirumah. Segitu saja Pa Kyai. Wasalamualaykum' 'Baiklah cep, dalam surah al-Baqaroh ayat 216 : Boleh jadi engkau tidak menyukai sesuatu padahal bagi Allah SWT. lebih baik bagimu, dan boleh jadi engkau menyukai sesuatu padahal buruk dalam pandangan Allah SWT..' 'Artinya bahwa suatu hal yang pasti tidak akan luput dari keseharian kita adalah yang disebut masalah atau persoalan hidup, dimanapun, kapan pun, apapun, dan dengan siapapun, semuanya adalah potensi masalah. Jadi persoalan yang persis sama, sikap orang pun berbeda, ada yang panik, goyah, kalut, stress tetapi ada juga yang menghadapinya dengan mantap, tenang atau malah menikmatinya.' 'Jadi bukan persoalan atau masalah letaknya tetapi bagaimana sikap kita terhadap persoalan itu. Mengatasi kenyataan hidup yang tidak sesuai kita inginkan atau harapkan : Siap dan Ridha.' 'Siap menghadapi yang cocok dengan keinginkan kita dan siap menghadapi yang tidak cocok dengan keinginan kita. memang kita punya keinginan, cita-cita,dan rencana, namun Allah SWT juga punya rencana dan yang pasti rencana Allah yang terjadi. fa idzaa azamta fa tawaqqal alalah. Jadi bulatkan tekad, sempurnakan ikhtiar, namun hati tetap berserah diri segala keputusan dan kejadian terbaik yang ditetapkan Allah SWT.' 'JIka dilamar sesorang, bersiaplah untuk menikah dan bersiaplah jika tidak jadi nikah, karena menikah dan belumlah tentu jodoh terbaik' 'Jika mengikuti ujian perguruan tinggi, berjuanglah sungguh-sungguh untuk diterima di tempat yang dicita-citakan, namun bersiaplah tidak diterima. Karena bakat, karakter dan kemampuan sebenarnya akan ditempat yang leboh cocok untuk kita' 'Jika melamar kerja, lamarlah dengan penuh kesungguhan, namun hati juga mesti siap jika tidak diterima karena Allah maha tahu tempat jalan rezeki yang lebih berkah.' 'Jika berbisnis ria, jadilah seorang profesional yang andal, namun ingat keuntungan yang besar belum tentu membawa maslahat bagi dunia akhirat. Bersiapkan menerima keuntungan terbaik menurut perhitungan Allah SWT.' 'Akhir kata ketahuilah hidup ini terdiri berbagai episode yang tidak monoton. Ini kenyataan hidup, kenanglah perjalanan hidup kita yang telah lalu dan kita harus benar arif menyikapi setiap episode dengan lapang dada, kepala dingin dan hati yang ikhlas. Jangan selimuti diri dengan keluh kesah karena semua itu tidak menyelesailan masalah.' So, masih tetap menyeluh dengan persoalan hidup ? * * Sudah baca ngaji nguping sebelumnya Jilid 1 Jilid 2
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H