Mohon tunggu...
azwar nopriansyah
azwar nopriansyah Mohon Tunggu... -

Seorang Ayah yang selalu berusaha menjadi yang terbaik. Dan Toch Maar (apa boleh buat, Maju Terus), dengan keterbatasan yang ada dan minim pengetahuan tapi semangat lho (lifetime learning, everyone is a teacher and every place is a school). perantau tulen : lahir dipalembang, dibesar dimedan, mendapat istri disumedang dan sekarang menetap di Cirebon. maen ke blog ku : http://bageur.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ngaji Nguping...Part 2

23 Februari 2010   06:05 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:47 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam itu mulai larut, ruang yg tadinya penuh sesak mulai beransur berkurang siiring jama'ah Liqo meninggalkan tempat itu. Tinggal beberapa orang masih betah bersama Pa Kyai. 'Cep, masih disini ?', tanya pa Kyai itu setelah melihat anak muda yang tempo hari juga menghadiri liqo. 'Ya, Pa Kyai' 'Ada yang mengganjal, cep.. engga usah ragu dan malu. Tadi kan ada sesi tanya jawab, kenapa tanya sekalian, biar yang lain juga bisa mendengar'. 'Malu pa Kyai' 'Ha ha ha.. Ya, sudahlah.' Suasana sunyi, ternyata para yang masih hadir juga menunggu yang diucapakan anak mua itu. 'Pa Kyai, saya ada yang perlu ditanyakan dan mengganjal tentang do'a, mengapa do'a saya tidak pernah terkabulkan, apakah yang salah dengan saya, Pa Kyai,' Anak muda itu terdiam. Pa Kyai pun terdiam, beliau masih menunggu ucapan selanjutnya. 'Apakah bener Pa Kyai, bahwa tidak dikabulkan do'a itu karena ada yag mengganjar atas perbuatan kita selama ini ?', sambung anak muda itu. 'Cep, dalam hidup ini jangan kita berburuk sangkah, apalagi berburuk sangkah kepada Allah. Jangan ya, Anakku.' 'Berdo'a lah kamu, maka akan AKU kabulkan', sambung Pa Kyai,' artinya bahwa Allah itu tidak memilih, tidak memilah do'a umatnya. Apakah dia Kyai, guru, tentara, polisi, para demo yang dijalan, pemulung, siapapun dimata Allah adalah sama dan semua do'a akan di kabulkannya.' Kyai itu memadang anak muda itu. 'Nah, tinggal konsekuensi dari do'a itu sendiri, Cep. semua ada pertanggung jawaban kelak. seorang meminta kekayaan tentu saja dia akan dipertanyakan buat apa saja kekayaan nya itu selama hidupnya, seorang meminta jabatan tentu dia akan dipertanyakan apa yang telah dilakukan selama di menjabat itu ?' 'Bahkan seorang maling meminta do'a agar berhasil dalam misi kejahatan, seorang koruptor meminta do'a itu juga akan dikabulkan,' sambung Kyai itu ,''Jadi jika ingin meminta minta kepada Allah, berdo'a lah. Soal apakah cepat atau waktunya, itu urusan Allah.' 'Terakhir anakku, Berdo'alah kamu, do'a mu akan AKU kabulkan sesuai dengan waktu dan kehendak-KU'. 'Sebenarnya banyak pertanyaan yang disampaikan, namun waktu jua yang tidak memungkin. Pa Kyai, Insyaallah minggu depan saya hadir kembai. Assalamualaykum,' anak muda itu pun pamit kepada Pa Kyai itu. So, sudahkah kamu berdo'a hari ini ? Berdoa lah kepada Allah, jangan ke dukun atau kuburan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun