Mohon tunggu...
Azwa Putri Aisyah
Azwa Putri Aisyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya menulis cerita pendek dan menulis novel. Di satu sisi Saya suka ketenangan dan di sisi lainnya saya suka keramaian untuk bisa menyalurkan ekpresi saya.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Taktik Optimal dalam Melakukan Evaluasi Pembelajaran untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan

25 November 2024   01:15 Diperbarui: 25 November 2024   01:17 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah bukan rahasia umum lagi bahwa pendidikan adalah bagian yang sangat penting dalam perkembangan individu dan masyarakat. Dalam ranah pendidikan, evaluasi pembelajaran berperan krusial dalam menilai sejauh mana peserta didik menguasai materi yang telah diajarkan. Sebagai metode untuk mengukur keberhasilan pembelajaran, evaluasi memberikan gambaran yang jelas tentang kemajuan peserta didik dan memberikan informasi yang berguna bagi pendidik dalam merancang program pembelajaran yang lebih efektif. Dalam konteks evaluasi yang efektif, sejumlah penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa penerapan evaluasi yang baik dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Evaluasi yang terintegrasi memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang kemampuan peserta didik melalui penentuan materi yang relevan dan tujuan yang jelas. Evaluasi pembelajaran memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Penelitian ini menemukan bahwa evaluasi yang efektif dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa. Di samping itu, evaluasi juga membantu pengajar untuk memantau perkembangan siswa dan mengambil tindakan yang diperlukan jika siswa mengalami kesulitan dalam mencapai hasil belajar yang optimal.

Merancang evaluasi merupakan bagian dari tugas guru ketika membuat rencana pembelajaran. Dalam hal ini, perancang sistem bertugas untuk mengorganisir orang, materi, dan prosedur agar siswa dapat belajar dengan baik. Selain menyiapkan rencana evaluasi, guru juga berperan dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami materi yang diajarkan. Pentingnya evaluasi dalam pendidikan tidak bisa dipandang sebelah mata. Setiap upaya untuk memperbaiki mutu pembelajaran harus disertai dengan langkah-langkah evaluasi yang tepat. Evaluasi berfungsi sebagai dasar pengambilan keputusan dan berkontribusi pada peningkatan kualitas proses belajar mengajar. Dalam dunia pendidikan, evaluasi memiliki dua keuntungan utama: yang pertama, ia dapat menilai cara mengajar guru dengan mengamati berbagai variabel seperti suara, kebiasaan, humor, kepribadian, penggunaan papan tulis, teknik bertanya, aktivitas kelas, alat bantu audiovisual, dan strategi mengajar lainnya. Yang kedua, evaluasi juga berperan dalam menilai hasil belajar, yaitu sejauh mana tujuan pembelajaran tercapai. 

Untuk meningkatkan mutu Pendidikan yang lebih baik perlunya asesmen yang tepat sebagai taktik yang optimal dalam melakukan evaluasi pendidikan, Asesmen dalam dunia pendidikan memiliki peranan yang sangat penting untuk memantau perkembangan siswa secara menyeluruh. Melalui asesmen, guru dapat mengetahui sejauh mana siswa memahami materi yang diajarkan dan menemukan area yang perlu diperbaiki. Secara umum, asesmen dibagi menjadi dua kategori utama: asesmen sumatif dan formatif, yang masing-masing memiliki tujuan dan fungsi yang berbeda dalam proses belajar mengajar. Asesmen sumatif biasanya dilakukan di akhir periode pembelajaran untuk menilai pencapaian siswa terhadap tujuan yang telah ditetapkan. Contoh dari asesmen sumatif ini adalah ujian akhir, tes semester, atau proyek besar. Hasil dari asesmen ini sering kali digunakan sebagai patokan untuk menilai keberhasilan proses pembelajaran secara keseluruhan. Sementara itu, asesmen formatif dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Tujuannya adalah untuk memberikan umpan balik kepada siswa agar mereka dapat mengenali kekuatan dan kelemahan dalam belajar. Contoh asesmen formatif meliputi kuis singkat, diskusi kelompok, atau penilaian tugas harian. Dengan menerapkan asesmen formatif, guru dapat menyesuaikan metode pengajaran mereka agar sesuai dengan kebutuhan siswa. Kombinasi yang baik antara asesmen sumatif dan formatif dapat menciptakan proses pembelajaran yang lebih dinamis dan berfokus pada pengembangan siswa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun