Jika kita membahas tentang anak tentu tidak akan pernah habis seakan memiliki daya tarik tersendiri bagi para orang tua. Setiap hari selalu ada saja tingkah laku anak yang membuat kita geleng -- geleng kepala, hal tersebut secara alami dikeluarkan oleh seoarang anak.Â
Anak mengalami perkembangan secara bertahap mulai dari bayi hingga dewasa, tentunya tumbuh kembang anak tidak lepas dari peran orang tua dalam prosesnya. Seperti yang telah dijelaskan oleh salah satu ahli psikologi Jean Piaget yang memetic sebuah teori perkembangan kognitif pada anak.
 Tidak seperti para psikolog sebelumnya, ia berpendapat bahwa cara berpikir anak-anak itu bukan hanya kurang dewasa karena kurangnya pengetahuan, tapi juga berbeda secara kualitas.Â
Penelitiannya menunjukkan bahwa tahap perkembangan intelektual dan perubahan usia sangat berpengaruh pada kemampuan individu dalam memahami ilmu pengetahuan.Â
Piaget menjelaskan bagaimana anak-anak membangun pemahaman mereka tentang dunia di sekitar mereka melalui struktur kognitif.Â
Teori Piaget sering disebut genetic epistimologi (epistimologi genetik) karena teori ini berusaha melacak perkembangan kemampuan intelektual, bahwa genetic mengacu pada pertumbuhan developmental bukan warisan biologis (keturunan).Â
Anak, menurut Piaget, lahir dengan beberapa skema sensorimotor yang menjadi dasar untuk interaksi awal mereka dengan dunia sekitar. Pengalaman pertama anak sangat dipengaruhi oleh skema-skema ini.Â
Artinya, hanya peristiwa yang bisa disesuaikan dengan skema tersebut yang bisa direspon oleh anak, sehingga peristiwa itu akan membentuk batasan pengalaman mereka.Â
Namun, seiring waktu, skema awal ini akan mengalami modifikasi. Setiap pengalaman membawa elemen baru yang perlu diakomodasi oleh struktur kognitif anak. Dengan berinteraksi dengan lingkungan, struktur kognitif ini akan berubah, memungkinkan perkembangan pengalaman yang terus berlanjut.Â
Menurut Piaget, proses ini berlangsung secara perlahan, karena skemata baru selalu muncul dari skemata yang sudah ada.Â
Dengan cara ini, perkembangan intelektual yang dimulai dari respons refleksif anak terhadap lingkungan akan terus berlanjut hingga anak bisa memikirkan kejadian yang mungkin terjadi dan secara mental menjelajahi kemungkinan akibatnya.
Piaget meyakini bahwa kita semua melewati keempat tahap itu, meskipun usia saat memasuki setiap tahap bisa berbeda-beda. Setiap tahap dimulai ketika otak kita sudah cukup berkembang untuk mendukung jenis logika atau operasi yang baru.Â
Setiap orang pasti melewati berbagai tahap perkembangan, tapi kecepatannya bisa berbeda-beda.Â
Misalnya, ada anak berusia 6 tahun yang sudah berada di tahap operasional konkret, sementara anak berusia 8 tahun masih di tahap pra-operasional dalam cara berpikirnya.Â
Meskipun begitu, urutan perkembangan intelektual tetap sama untuk semua anak. Struktur dari tahap sebelumnya akan terintegrasi dan menjadi bagian dari tahap-tahap selanjutnya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H